ANALISIS EFEKTIFITAS GASTROPROTEKTIF EKSTRAK BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA L) TERHADAP RATTUS NORVEGICUS YANG DI INDUKSI ASAM MEFENAMAT

  • Deinike Wanita Marwan Universitas Abdurrab
  • Fakhrun Nisya Zain Universitas Abdurrab
  • Ruswaldi Munir Universitas Abdurrab
  • Evy Eryta Universitas Abdurrab

Abstrak

Penyakit inflamasi akut atau kronik pada mukosa lambung yang diakibatkan oleh faktor eksogen dan endogen dapat menyebabkan gejala dyspepsia, penyakit tersebut secara klinis tampak secara endoskopi dan membutuhkan konfirmasi histologis. Menurut World Health Organization (WHO), insiden kasus gastritis di Dunia sekitar 1,8 – 2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahunnya, di Asia tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Kemudian gastritis juga disebabkan ketidakseimbangan faktor agresif HCl, pepsin, dan faktor pertahanan lambung dengan faktor defensif yaitu mukus bikarbonat. Penyebab ketidakseimbangan faktor agresif-defensif tersebut salah satunya adalah penggunaan obat-obatan golongan OAINS (obat antiinflamasi non-steroid). Penelitian ini bertujuan menganalisis efektifitas pemberian  gastroprotektif  ekstrak bawang merah pada Rattus Norvegicus yang diinduksi asam mefenamat. Dengan metode true eksperimental pendekatan post test with control group. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Induksi asam mefenamat dengan dosis 23,25 mg/ekor/hari/sonde selama 10 hari. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian ekstrak bawang merah selama 10 hari pada masing-masing kelompok. Hasil penelitian didapatkan data sampel p = 0.001 (p<0.05) menunjukkan bahwa ekstrak bawang merah (Allium Cepa L) memiliki efektifitas gastroprotektif pada tikus putih jantan (Rattus Norvergicus). Penelitian mengenai efektifitas ekstrak bawang merah (Alliem cepa L) sebagai gastroprotektif terhadap tikus putih jantan (Rattus norvegicus) perlu dilakukan dengan senyawa-senyawa lain atau dikarenakan faktor penyebab lainnya.

Kata Kunci: Allium cepa L, Bawang merah, Rattus Norvegicus, OAINS

Referensi

[1] Umam, anbiya khairul, Wiryanthini, ida ayu dewi and Sutadarma, i wayan gede (2020) ‘Hubungan Konsumsi Bumbu Genep (Lengkap)Terhadap Kejadian Gastritis Pada Dewasa Muda', 9 No.12.
[2] Azer, S. and Akhondi, H. (2020) ‘Gastritis’. Statpearls, National Library of Medicine (NIH).
[3] [4] Wahyuni, S. D., Rumpiati and LestaRiningsih, R. E. M. (2017) ‘Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja’, Global Health Science, 2(2), pp. 149–154.
[4] Tandi, J. (2017) ‘Tinjauan Pola Pengobatan Gastritis Pada Pasien Rawat Inap Rsud Luwuk’, Pharmacon, 6(3), pp. 355–363. doi: 10.35799/pha.6.2017.17753.
[5] Amrulloh, F. M. and Utami, N. (2016) ‘Hubungan Konsumsi OAINS terhadap Gastritis’, Majority, 5(5), pp. 18–21.
[6] Pasaribu, J., Loho, L. and Lintong, P. (2013) ‘Gambaran Histopatologi Lambung Tikus Wistar ( Rattus’, 1, pp. 402–407.
[7] Soleha, M. Isnawati, A. Fitri, N. Adelina, R. Soblia, HT. Winarsih. Profil penggunaan Obat Antiinflamasi Nonsteroid Di Indonesia (2018)
[8] Malpighia, C. (2015) ‘Pengaruh pemberian ekstrak bawang merah (’, p. 2015.
[9] Windari, T. (2017) ‘Peranan ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia) sebagai agen anti tukak lambung (Peptic Ulcer) pada tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan yang diinduksi etanol’, Jurnal Pangan dan Agroindustri, 5(1), pp. 61–70.
[10] Pratiwi, E. E., Maharijaya, A. and Dinarti, D. (2020) ‘Keragaman Genetik Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum) Berdasarkan Marka Morfologi dan Molekuler’, Jurnal Hortikultura Indonesia, 11(1), pp. 51–60. doi: 10.29244/jhi.11.1.51-60.
[11] Knekt, P. et al. (2002) ‘Flavonoid intake and risk of chronic diseases’, American Journal of Clinical Nutrition, 76(3), pp. 560–568. doi: 10.1093/ajcn/76.3.560.
[12] Panche, A. N., Diwan, A. D. and Chandra, S. R. (2016) ‘Flavonoids: An overview’, Journal of Nutritional Science, 5. doi: 10.1017/jns.2016.41.
Diterbitkan
2024-02-23
Bagian
Articles
PDF (English)
Abstrak views: 94
downloads: 80