2024-03-29T08:00:03Z
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/oai
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/340
2023-04-05T04:25:40Z
cmj:ART
PEMERIKSAAN HEMOSTASIS SECARA KOMPREHENSIF DENGAN TROMBOELASTOGRAFI
Donaliazarti, Donaliazarti
Uji konvensional pemeriksaan hemostasis memiliki sejumlah keterbatasan di antaranya pemeriksaan proses koagulasi dilakukan secara terpisah dan membutuhkan waktu cukup panjang. Identifikasi gangguan koagulasi secara tepat perlu dilakukan dengan menganalisis whole blood, dan saat ini telah tersedia tromboelastografi (TEG). Tromboelastografi mampu memeriksa berbagai fase berbeda dari proses koagulasi dan fibrinolisis serta dapat dilakukan dalam waktu singkat. Beberapa modifikasi TEG dikembangkan berupa penambahan berbagai reagen secara in vitro sehingga dapat digunakan untuk diagnosis koagulopati dan evaluasi terapi.
LPPM Universitas Abdurrab
2017-12-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/340
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 1 (2018): Januari; 1-10
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 1 (2018): Januari; 1-10
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/340/198
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/341
2023-04-05T04:25:40Z
cmj:ART
KEPUASAN KERJA TIM MAHASISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN TAHAP AKADEMIK DI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB
Wati, Huda Marlina
Mustika, Rita
Widaty, Sandra
Pendidikan kedokteran saat ini menekankan keterampilan mahasiswa dalam kerja tim dengan menerapkan berbagai metode pengajaran yang berbasis kelompok kecil. Sistem pendidikan saat ini yang lebih berfokus pada keberhasilan individu berpotensi menghasilkan individu yang individual, kompetitif dan enggan bekerja dengan orang lain. Kepuasan kerja tim merupakan salah satu indikator yang menunjukkan sikap dan persepsi mahasiswa terhadap kerja tim. Dari studi pendahuluan di Program Studi Kedokteran Universitas Abdurrab, terdapat berbagai keluhan yang disampaikan dosen terkait dengan sikap mahasiswa terhadap kerja tim saat pembelajaran dalam kelompok kecil. Perlu dieksplorasi lebih dalam mengenai kepuasan mahasiswa terhadap kerja tim. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Penelitian dimulai dengan melakukan survei untuk mengklasifikasikan mahasiswa berdasarkan tingkat kepuasan terhadap kerja tim dan menjadi acuan untuk menentukan partisipan Focus Group Discussion (FGD). Selain itu juga dilakukan wawancara pada staf dosen dan studi dokumen sebagai bentuk triangulasi. Nilai kepuasan mahasiswa terhadap kerja tim adalah 3,85-3,93 (dalam skala 1-5). Hasil FGD mahasiswa dan wawancara dosen menemukan beberapa faktor individu, faktor organisasi dan faktor outcome yang mempengaruhi kepuasan kerja tim mahasiswa. Pada pelaksanaan pembelajaran kerja tim yang telah dilaksanakan, ditemukan bahwa sikap-sikap negatif yang ditunjukkan oleh beberapa rekan satu tim akan menurunkan kepuasan kerja tim anggota yang lain. Meskipun mahasiswa lebih menyukai kerja tim dibanding kerja individu, namun proses kerja tim yang dijalani belum sepenuhnya menyenangkan. Ada beberapa faktor penghambat, baik yang muncul dari dalam tim sendiri (internal) maupun karena pengaruh dari luar tim (eksternal). Faktor internal berkaitan dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki oleh anggota tim. Sedangkan faktor eksternal tim berkaitan dengan kebijakan institusi mengenai rancangan pengajaran, mekanisme pembentukan tim, jumlah anggota dan sistem kontrol pelaksanaan.
LPPM Universitas Abdurrab
2017-12-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/341
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 1 (2018): Januari; 11-25
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 1 (2018): Januari; 11-25
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/341/199
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/345
2023-04-05T04:25:40Z
cmj:ART
HUBUNGAN KAPASITAS KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA
Sukma, Hirsa Antari
Kelelahan kerja pada perawat dapat disebabkan oleh faktor kapasitas kerja dan lingkungan kerja. Delapan puluh persen perawat di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau mengalami kelelahan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kapasitas kerja (kondisi kesehatan, Indeks Massa Tubuh, Masa kerja, Umur dan Jenis Kelamin) dengan kelelahan kerja pada perawat di RSJ Tampan Provinsi Riau. Jenis Penelitian adalah kuantitatif observasional dengan rancangan penelitian studi potong lintang. Besar sampel 60 responden dengan metode pengambilan sampel secara consecutive sampling. Pengumpulan data melalui wawancara dan pengukuran waktu reaksi menggunakan Reaction Timer Lakassidaya L77. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi untuk variabel IMT dan uji T independen untuk variabel lainnya. Analisis multivariat menggunakan uji regresi linear ganda. Hasil penelitian menunjukkan perawat dengan kondisi kesehatan kurang baik lebih lelah daripada perawat dengan kondisi kesehatan yang baik, perawat perempuan lebih lelah daripada perawat laki-laki, perawat berumur ≥40 tahun lebih lelah daripada perawat <40 tahun, perawat dengan masa kerja >5tahun lebih lelah daripada perawat dengan masa kerja ≤5 tahun dan semakin besar nilai IMT, maka waktu reaksi akan semakin lambat. Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan kondisi kesehatan dengan kelelahan kerja (p value 0,001) dan ada hubungan jenis kelamin dengan kelelahan kerja (p value 0,01). Kondisi kesehatan berpengaruh 36,8% dalam kelelahan kerja dan jenis kelamin berpengaruh 28,3% dengan kelelahan kerja. IMT, umur dan masa kerja tidak berhubungan dengan kelelahan kerja.
LPPM Universitas Abdurrab
2017-12-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/345
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 1 (2018): Januari; 26-38
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 1 (2018): Januari; 26-38
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/345/206
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/346
2023-04-05T04:25:40Z
cmj:ART
KEJADIAN OVERWEIGHT PADA REMAJA DI SEKOLAH MENENGAH ANALIS KESEHATAN ABDURRAB
Yulnefia, Yulnefia
Overweight adalah suatu keadaan penimbunan lemak yang berlebihan didalam tubuh seseorang. Overweight merupakan faktor risiko untuk terjadinya diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, gangguan pernafasan, gangguan sendi dan kanker yang menyebabkan menurunnya angka harapan hidup. Data Riskesdas menunjukkan bahwa kejadian overweight pada remaja 16-18 tahun mengalami peningkatan dimulai dari 1,4 persen pada tahun 2010 meningkat menjadi 7,3 persen pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian overweight pada remaja yaitu genetik, jenis kelamin, asupan serat, aktivitas olah raga, screen time, asupan karbohidrat dan lemak, jumlah jam tidur dan pendapatan orang tua. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi penampang analitik (cross sectional study). Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat dengan jumlah populasi sampel 215 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara asupan karbohidrat (p=0,000), (OR: 31,3), (95 % CI: 10,631-92,301), asupan lemak (p=0,000) (OR: 4,1), (95%CI: 1,188-14,717), genetik (p=0,001), (OR: 5,5), (95%CI: 1,331-22,831). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa ada hubungan antara genetik kedua orang tua overweight, asupan tinggi karbohidrat dan asupan tinggi lemak dengan kejadian overweight pada remaja. Saran bagi remaja yang memiliki genetik kedua orang tua overweight untuk mengurangi asupan karbohidrat dan lemak harian.
LPPM Universitas Abdurrab
2017-12-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/346
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 1 (2018): Januari; 39-48
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 1 (2018): Januari; 39-48
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/346/207
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/347
2023-04-05T04:25:40Z
cmj:ART
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TKBM DI PELABUHAN PEKANBARU TAHUN 2015
Putri, Retno
Kelelahan Kerja merupakan bagian dari permasalahan umum yang sering dijumpai pada tenaga kerja. Berdasarkan data mengenai kecelakaan kerja yang tercatat, 22,7% disebabkan kelelahan yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada TKBM di pelabuhan Pekanbaru tahun 2015. Penelitian ini bersifat kuantitatif analitik observasional dengan jenis desain studi penampang analitik. Sampel yang diambil 126 pekerja yaitu seluruh populasi. Data primer dikumpulkan dengan cara observasional langsung, wawancara dengan mengunakan kuesioner KAUPK2 dan pengukuran Lakassidaya. Dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan multiple regresi analitik. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja pada TKBM Pelabuhan (p = 0,023), POR = 3,5550 (95%: 1.134 – 11,115). Shift kerja Confounding dengan masa kerja. Tidak ada hubungan status gizi, pendidikan dan umur dengan kejadian kelelahan kerja.Status gizi p = 0,344, POR 0,707 (95%: 0,344 – 1,452). Pendidikan p = 0,556, POR = 1,250 (95%: 0,594 – 2,634). Umur p = 0,784, POR = 0,868 (95%: 0,317 – 2,382). Masa kerja ≥ 5 tahun berpengaruh terjadinya kelelahan kerja dibandingkan dengan masa kerja < 5 tahun. Direkomendasikan K-TKBM untuk mengatur shift kerja malam menyesuaikan dengan masa kerja TKBM di pelabuhan.
LPPM Universitas Abdurrab
2017-12-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/347
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 1 (2018): Januari; 49-59
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 1 (2018): Januari; 49-59
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/347/208
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/348
2023-04-05T04:25:40Z
cmj:ART
HUBUNGAN UMUR DENGAN KUALITAS TIDUR PADA KARYAWAN UNIVERSITAS ABDURRAB TAHUN 2016
Sari, Tyagita Widya
Yulnefia, Yulnefia
Umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun mati. Beberapa ahli biasanya membedakan umur menurut 2 macam, yaitu umur kronologis dan umur biologis. Menurut berbagai penelitian terdahulu, umur berhubungan dengan kualitas tidur seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur dengan kualitas tidur pada karyawan Universitas Abdurrab tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental-sampling dan analisis data menggunakan uji Spearman Rank Correlation. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan kualitas tidur pada karyawan Universitas Abdurrab tahun 2016 (p-value = 0,06) dengan kekuatan korelasi lemah (r = 0,22). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara umur dengan kualitas tidur pada karyawan Universitas Abdurrab tahun 2016.
LPPM Universitas Abdurrab
2017-12-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/348
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 1 (2018): Januari; 60-65
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 1 (2018): Januari; 60-65
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/348/209
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/386
2023-04-05T04:25:51Z
cmj:ART
DETEKSI BAKTERI COLIFORM DAN ESCHERICHIA COLI DARI AIR MINUM JAJANAN ANAK DI SALAH SATU SEKOLAH DASAR KOTA PEKANBARU
Mursyida, Eliya
Yulnefia, Yulnefia
Kebutuhan air sangat penting bagi tubuh manusia karena air merupakan komposisi terbesar zat pembentuk tubuh yaitu 68% dari bagian tubuh manusia. Persediaan air untuk keperluan rumah tangga harus cukup, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya bakteri Coliform dan Escherichia coli (E. coli) dari air minum jajanan anak di salah satu Sekolah Dasar (SD) Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif didasarkan kepada Most Probable Number (MPN) dan reaksi biokimia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa pada air minum jajanan anak di salah satu Sekolah Dasar Pekanbaru terkontaminasi Coliform dengan nilai MPN air mineral (1) 240/100 ml, air sachet (1) 0/100 ml, air mineral (2) >1100/100 ml, dan air sachet (2) >1100/100 ml. Air mineral (2) dan air sachet (2) teridentifikasi E. coli pada medium Eosin Methylene Blue (EMB) dengan koloni hijau metalik. Sehingga secara mikrobiologis air minum jajanan anak sekolah dasar tersebut tidak layak untuk dikonsumsi berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Nomor: 03726/B/SK/VII/89 tentang batas maksimum MPN Coliform dalam minuman ringan dan sari buah adalah 20 koloni/100 ml sampel dan jumlah E. coli harus 0 koloni/100 ml sampel air minum.
LPPM Universitas Abdurrab
2018-05-16
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/386
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 2 (2018): Mei; 1-10
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 2 (2018): Mei; 1-10
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/386/338
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/435
2023-04-05T04:26:31Z
cmj:ART
PERILAKU PSK TERHADAP PENGGUNAAN KONDOM DALAM UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS DI PERUM JONDUL LAMA KOTA PEKANBARU TAHUN 2017
Rasyid, Zulmeliza
Candra, Leon
Saputra, Kurniawan
Condom use is a person's behavior in using condoms to prevent pregnancy and illnesses such as HIV / AIDS. Data of Riau Province Health Office shows Pekanbaru City every year contributed the biggest HIV / AIDS case from 1997-2015 that is 894 cases of HIV and 833 AIDS cases, this is because there are still prostitutes who do not use condom during sexual intercourse. The purpose of this research is to know the behavior of PSK with knowledge, attitude, availability of condom, pimping support, health officer role to condom use in HIV / AIDS prevention effort at Perum Jondul Lama Pekanbaru City Year 2017. This research method is quantitative analytic cross sectional design. The sample of this study were 93 people. The sampling technique is saturated samling. The analysis used is univariate and bivariate analysis with Chi-Square test, measuring instrument used is questionnaire and data processing using computerization. The result showed that there was a correlation between knowledge ρ value 0,000, POR value = 9,146 (3,531-23,690), attitude ρ value 0,000, POR value = 30,694 (9,818-95,962), condom availability ρ value 0,000, POR value = 8,929 (3,386-23,545) , pimp support ρ value 0,000, POR value = 6,888 (2,728-17,390), health officer role ρ value, 0.001, POR value = 5,046 (2,057-12,379) Against condom use behavior. It is suggested to pimps to make mandatory rules to use condoms to both sex workers and their clients, so that the incidence of HIV / AIDS can be minimized
Penggunaan kondom adalah perilaku seseorang dalam menggunakan kondom untuk mencegah kehamilan dan penyakit seperti HIV/AIDS. Data Dinkes Provinsi Riau memperlihatkan Kota Pekanbaru setiap tahunnya menyumbangkan kasus HIV/AIDS terbesar dari tahun 1997-2015 yaitu 894 kasus HIV dan 833 kasus AIDS, hal ini disebabkan masih adanya PSK yang tidak menggunakan kondom pada saat berhubungan seksual. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perilaku PSK dengan pengetahuan, sikap, ketersediaan kondom, dukungan mucikari, peran petugas kesehatan terhadap penggunaan kondom dalam upaya pencegahan HIV/AIDS di Perum Jondul Lama Kota Pekanbaru Tahun 2017. Metode penelitian ini kuantitatif analitik desain cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 93 orang. Teknik pengambilan sampel adalah samling jenuh. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square, alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan pengolahan data menggunakan komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan pengetahuan ρ value 0,000, nilai POR = 9,146 (3,531-23,690), sikap ρ value 0,000, nilai POR=30,694 (9,818-95,962), ketersediaan kondom ρ value 0,000, nilai POR=8,929 (3,386-23,545), dukungan mucikari ρ value 0,000, nilai POR=6,888 (2,728-17.390), peran petugas kesehatan ρ value, 0,001, nilai POR=5,046 (2,057-12.379) Terhadap perilaku penggunaan kondom. Disarankan kepada mucikari untuk membuat peraturan wajib menggunakan kondom kepada PSK maupun pelanggannya, sehingga angka kejadian HIV/AIDS dapat diminimalisir.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-01-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/435
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 1 (2019): Januari; 8-19
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 1 (2019): Januari; 8-19
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/435/439
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/441
2023-04-05T04:25:51Z
cmj:ART
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MAKANAN JAJANAN SEHAT OLEH SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 145 PEKANBARU TAHUN 2017
Alhidayati, Alhidayati
Efendi, Ahmad Satria
Hakim, Abdurahman
Kesehatan makanan jajanan anak di sekolah menjadi perhatian serius bagi Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Dilihat dari data pengawasan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yaitu melalui sampling dan pengujian laboraturium, didapatkan jumlah sampel yang memenuhi syarat sebanyak 3.555 (34,08%) dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 6.874 (65,91%) total dari jumlah sampel memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat berjumlah 10.429 (23,82%) sampel. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan makanan jajanan sehat oleh siswa Sekolah Dasar Negeri 145 Pekanbaru tahun 2017. Metode penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional, respondennya adalah siswa kelas IV dan V SDN 145 Pekanbaru. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan (p value 0,011, nilai OR= 7,535), peran orang tua (p value 0,022, nilai OR=5,404), kantin sehat (p value 0,007 nilai OR=13,000) dan peran guru tidak berhubungan dengan pemilihan makanan jajanan sehat. Pengetahuan siswa masih rendah karena kurangnya informasi dari guru ke siswa tentang pemilihan makanan jajanan sehat, orang tua masih membiasakan anak jajan sembarangan, kantin sekolah masih tidak memenuhi syarat kantin sehat. Kesimpulan hanya 3 variabel yang berhubungan yaitu pengetahuan, peran orang tua, dan kantin sehat. Sedangkan peran guru tidak berhubungan dengan pemilihan makanan jajanan sehat.
LPPM Universitas Abdurrab
2018-05-16
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/441
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 2 (2018): Mei; 45-57
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 2 (2018): Mei; 45-57
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/441/346
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/449
2023-04-05T04:25:51Z
cmj:ART
ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI POLI UMUM PUSKESMAS SIAK HULU II KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2017
MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI POLI UMUM PUSKESMAS SIAK HULU II KABUPATEN KAMPAR, 2017
Widodo, Muhammad Dedi
Renaldi, Reno
Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Berdasarkan survei awal menurut pasien pelayanan di Poli Umum Puskesmas Siak Hulu II cukup baik, namun belum merasa puas secara keseluruhan, kurangnya dari segi sarana dan prasarana serta kecepatan dalam memberikan pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mutu pelayanan terhadap kepuasan pasien yang berhubungan dengan Bukti Langsung, Kehandalan dan Daya Tanggap. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif untuk mendapatkan informasi dengan metode wawancara dan observasi lapangan dimana penelitian ini dilakukan di Puskesmas Siak Hulu II pada bulan Mei - Juni 2017. Subjek penelitian ini berjumlah 6 informan 1 diantaranya kepala Puskesmas dan 5 pasien Poli Umum. Variabel dalam penelitian ini yaitu Bukti Fisik, Kehandalan dan DayaTanggap. Hasil penelitian menunjukkan dari 3 variabel 2 diantaranya masih belum sesuai dengan keinginan pasien, dilihat dari bukti fisik, masih kurangnya sarana dan prasarana seperti kursi tunggu, tv, pojok baca dan alat-alat kesehatan, dilihat dari kehandalan petugas kesehatan terkadang tidak berada ditempat sehingga pasien harus menunggu untuk pemeriksaan. Sebaiknya pihak Puskesmas member sanksi kepada petugas kesehatan yang tidak disiplin dan melengkapi sarana dan prasarana yang masih kurang di Poli Umum Puskesmas Siak Hulu II.
ABSTRACT
Patient satisfaction is a feeling level patients, who arise as a result of the healthcare performance it gained after the patient compares it to what he expects. Based on the beginning survey according to the patient Service in Polyclinic of Siak Hulu II Public health center is quite good But not satisfied overall, Lack of facilities and infrastructure and speed in providing services. The purpose of this study is to Analyze the quality of service to patient satisfaction Associated with tangible, Reliability and Responsiveness. This research is a descriptive qualitative research, which aims to obtain information by interview and field observation method where this research was conducted at general polyclinic Public health center Siak Hulu II Kampar Regency in May - June 2017. The subjects of this study were 6 informants 1 including head of community health clinic and 5 patients of Polyclinic. Variables in this research are tangible, reliability and responsiveness. The results showed from 3 variables 2 of them Still not in accordance with the wishes of the patient, Seen from the physical evidence, is still lack of facilities and infrastructure such as waiting chairs, reading corner and health equipment, In view of the absence of the place so the patient must wait for the examination. Community health clinic should provide sanctions to health workers who are not disciplined And complete the facilities and infrastructure that are still lacking in Polyclinic Public health center Siak Hulu II.
LPPM Universitas Abdurrab
2018-05-16
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/449
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 2 (2018): Mei; 21-29
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 2 (2018): Mei; 21-29
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/449/344
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/470
2023-04-05T04:26:21Z
cmj:ART
KETERKAITAN FISIKA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM ADAPTASI TUBUH MANUSIA TERHADAP PERUBAHAN SUHU
Junaidi, Nurhikmah Sasna
Daruwati, Ika
Febriani, Yeza
Hatika, Rindi Genesa
Fisika merupakan ilmu alam yang saling berkaitan dengan ilmu lainnya. Salah satu keterkaitannya mempelajari sistem adaptasi tubuh manusia terhadap perubahan suhu atau dikenal termoregulasi. Termoregulasi merupakan salah satu cara tubuh untuk mengatur keseimbangan panas yang terjadi di dalam tubuh atau mengatur sistem adaptasi tubuh terhadap perubahan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan ilmu fisika dalam mempelajari sistem adaptasi tubuh manusia terhadap perubahan suhu. Metode penelitian yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan sebagai hasil penelitian berupa data studi literatur. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa keterkaitan ilmu fisika ketika mempelajari sistem adaptasi tubuh manusia terhadap perubahan suhu yaitu materi suhu, kalor, dan perubahan kalor.
LPPM Universitas Abdurrab
2018-09-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/470
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 3 (2018): September; 10-23
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 3 (2018): September; 10-23
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/470/391
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/474
2023-04-05T04:25:51Z
cmj:ART
MEKANISME INHIBISI ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYM OLEH FLAVONOID PADA HIPERTENSI
MEKANISME INHIBISI ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYM OLEH FLAVONOID PADA HIPERTENSI
Widiasari, Santi
Sistem renin-angiotensin-aldosteron merupakan faktor utama dalam memelihara tekanan darah arteri. Salah satu sasaran komponennya adalah angiotensin-converting enzyme (ACE), yang merupakan zink terglikolisasi dipeptidil-karboksipeptidase yang fungsi utamanya adalah mengatur tekanan darah arteri dan keseimbangan elektrolit melalui sistem renin-angiotensin-aldosteron ini.
Sejumlah ekstrak dan senyawa yang berasal dari tanaman telah terbukti secara in vitro sebagai ACE inhibitor. Efek yang menguntungkan ini secara umum dianggap berasal dari adanya molekul flavonoid, yang turunan senyawa kimia kompleksnya dapat mencapai ke dalam pusat aktif ACE.
Flavonoid adalah kelompok senyawa alam dengan variabel struktur fenolik dan dapat ditemukan pada tumbuhan. Pada saat ini terdapat peningkatan minat pada potensi teraputik tanaman obat yang kemungkinan berkaitan dengan gugus phenolnya, khususnya flavonoid.
Flavonoid telah dikonsumsi oleh manusia sejak lama. Flavonoid memiliki kemampuan biologi yang luas dalam menjaga kesehatan manusia dan membantu mengurangi resiko berbagai penyakit. Khususnya untuk efek anti hipertensi dari senyawa flovanol telah diteliti secara luas. Senyawa ini menghasilkan kemampuan untuk mengurangi stres oksidatif, menghambat aktifitas angiotensin converting enzim, meningkatkan relaksasi endotel pembuluh darah, mengatur signaling sel dan ekspresi gen.
Kemampuan untuk menggunakan flavonoid sebagai ACE inhibitor dalam mengatur tekanan darah telah diteliti sejak beberapa dekade yang lalu dan hampir semua telah terbukti efektif dalam menekan kerja ACE.
Sistem renin-angiotensin-aldosteron merupakan faktor utama dalam memelihara tekanan darah arteri. Salah satu sasaran komponennya adalah angiotensin-converting enzyme (ACE), yang merupakan zink terglikolisasi dipeptidil-karboksipeptidase yang fungsi utamanya adalah mengatur tekanan darah arteri dan keseimbangan elektrolit melalui sistem renin-angiotensin-aldosteron ini.
Sejumlah ekstrak dan senyawa yang berasal dari tanaman telah terbukti secara in vitro sebagai ACE inhibitor. Efek yang menguntungkan ini secara umum dianggap berasal dari adanya molekul flavonoid, yang turunan senyawa kimia kompleksnya dapat mencapai ke dalam pusat aktif ACE.
Flavonoid adalah kelompok senyawa alam dengan variabel struktur fenolik dan dapat ditemukan pada tumbuhan. Pada saat ini terdapat peningkatan minat pada potensi teraputik tanaman obat yang kemungkinan berkaitan dengan gugus phenolnya, khususnya flavonoid.
Flavonoid telah dikonsumsi oleh manusia sejak lama. Flavonoid memiliki kemampuan biologi yang luas dalam menjaga kesehatan manusia dan membantu mengurangi resiko berbagai penyakit. Khususnya untuk efek anti hipertensi dari senyawa flovanol telah diteliti secara luas. Senyawa ini menghasilkan kemampuan untuk mengurangi stres oksidatif, menghambat aktifitas angiotensin converting enzim, meningkatkan relaksasi endotel pembuluh darah, mengatur signaling sel dan ekspresi gen.
Kemampuan untuk menggunakan flavonoid sebagai ACE inhibitor dalam mengatur tekanan darah telah diteliti sejak beberapa dekade yang lalu dan hampir semua telah terbukti efektif dalam menekan kerja ACE.
LPPM Universitas Abdurrab
2018-05-16
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/474
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 2 (2018): Mei; 30-44
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 2 (2018): Mei; 30-44
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/474/345
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/478
2023-04-05T04:26:21Z
cmj:ART
PENGARUH KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP TEKANAN DARAH
Susanti, Lasiah
Satriyanto, Muhammad Dwi
Program Keluarga Berencana (KB) dilaksanakan dengan metode kontrasepsi, yaitu metode kontrasepsi jangka panjang dan non metode kontrasepsi jangka panjang. Sebagian besar peserta program KB menggunakan non metode kontrasepsi jangka panjang hormonal. Kontrasepsi hormonal sering dihubungkan dengan risiko penyakit kardiovaskular, salah satunya adalah hipertensi. Banyak studi telah membuktikan korelasi signifikan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan peningkatan tekanan darah. Namun, masih banyak wanita yang tidak mengetahui korelasi tersebut dan masih terus menggunakannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kontrasepsi hormonal terhadap tekanan darah. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang, dengan metode total sampling di Kecamatan Sidomulyo, Pekanbaru dengan besar sampel 183. Analisis data menggunakan uji korelasi dan regresi. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan adanya hubungan (p value: 0,000) dengan korelasi lemah (r: 0,253; r:0,347) dan adanya pengaruh signifikan (p value< 0,05) kontrasepsi hormonal terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik. Kontrasepsi hormonal dapat memberi dampak metabolik dan kardiovaskular terkait kandungan estrogen-progestin. Dampak metabolik berupa penurunan Low Density Lipoprotein (LDL) dan peningkatan High Density Lipoprotein (HDL). Dampak kardiovaskular dapat berupa dampak hipertensif dan tromboembolisme. Dampak hipertensif dikaitkan dengan efek estrogen terhadap peningkatan produksi angiotensinogen, sedangkan dampak tromboembolisme dihubungkan dengan penemuan lesi trombus oklusif pada tunika intima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kontrasepsi hormonal berhubungan dan berpengaruh signifikan terhadap tekanan darah.
Program Keluarga Berencana (KB) dilaksanakan dengan metode kontrasepsi, yaitu metode kontrasepsi jangka panjang dan non metode kontrasepsi jangka panjang. Sebagian besar peserta program KB menggunakan non metode kontrasepsi jangka panjang hormonal. Kontrasepsi hormonal sering dihubungkan dengan risiko penyakit kardiovaskular, salah satunya adalah hipertensi. Banyak studi telah membuktikan korelasi signifikan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan peningkatan tekanan darah. Namun, masih banyak wanita yang tidak mengetahui korelasi tersebut dan masih terus menggunakannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kontrasepsi hormonal terhadap tekanan darah. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang, dengan metode total sampling di Kecamatan Sidomulyo, Pekanbaru dengan besar sampel 183. Analisis data menggunakan uji korelasi dan regresi. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan adanya hubungan (p value: 0,000) dengan korelasi lemah (r: 0,253; r:0,347) dan adanya pengaruh signifikan (p value< 0,05) kontrasepsi hormonal terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik. Kontrasepsi hormonal dapat memberi dampak metabolik dan kardiovaskular terkait kandungan estrogen-progestin. Dampak metabolik berupa penurunan Low Density Lipoprotein (LDL) dan peningkatan High Density Lipoprotein (HDL). Dampak kardiovaskular dapat berupa dampak hipertensif dan tromboembolisme. Dampak hipertensif dikaitkan dengan efek estrogen terhadap peningkatan produksi angiotensinogen, sedangkan dampak tromboembolisme dihubungkan dengan penemuan lesi trombus oklusif pada tunika intima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kontrasepsi hormonal berhubungan dan berpengaruh signifikan terhadap tekanan darah
LPPM Universitas Abdurrab
2018-09-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/478
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 3 (2018): September; 1-9
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 3 (2018): September; 1-9
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/478/390
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/522
2023-04-05T04:25:51Z
cmj:ART
PERBEDAAN PENGETAHUAN IBU SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOMULYO RAWAT INAP KOTA PEKANBARU 2018
Sari, Tyagita Widya
Wulandari, Fitri Sri
Hidayat, M Habib
Amelia, Novita
Nasution, Sesria
Yuriati, Yolanda
ASI eksklusif adalah menyusui bayi secara murni dari usia 0-6 bulan, tanpa pemberian cairan ataupun makanan tambahan lain. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia cukup memprihatinkan, dimana target program cakupan ASI eksklusif tahun 2014 adalah 80%, akan tetapi secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif hanya 52,3%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya yaitu, kurangnya pengetahuan ibu tentang menyusui, gencarnya promosi susu formula, serta kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo RI Kota Pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang diambil dengan menggunakan accidental sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p yaitu 0,000 (p<0,05), artinya ada perbedaan tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo RI Kota Pekanbaru.
ASI eksklusif adalah menyusui bayi secara murni dari usia 0-6 bulan, tanpa pemberian cairan ataupun makanan tambahan lain. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia cukup memprihatinkan, dimana target program cakupan ASI eksklusif tahun 2014 adalah 80%, akan tetapi secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif hanya 52,3%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya yaitu, kurangnya pengetahuan ibu tentang menyusui, gencarnya promosi susu formula, serta kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo RI Kota Pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang diambil dengan menggunakan accidental sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p yaitu 0,000 (p<0,05), artinya ada perbedaan tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo RI Kota Pekanbaru.
LPPM Universitas Abdurrab
2018-05-16
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/522
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 2 (2018): Mei; 58-65
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 2 (2018): Mei; 58-65
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/522/347
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/523
2023-04-05T04:25:51Z
cmj:ART
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIGIENE DAN SANITASI RUMAH MAKAN DI KELURAHAN TANGKERANG LABUAI KOTA PEKANBARU
Harnani, Yessi
Utami, Tri
Rumah makan merupakan salah satu fasilitas umum yang menyediakan makanan dan minuman yang banyak diminati oleh masyarakat. Berdasarkan survei awal yang dilakukan terhadap rumah makan yang ada di Kelurahan Tangkerang Labuai Kota Pekanbaru terdapat beberapa rumah makan yang tidak memenuhi standar higiene dan sanitasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan higiene dan sanitasi pengolahan makanan di rumah makan. Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional dengan desain cross sectional. Variabel independen dari penelitian ini adalah pengetahuan pekerja, pendidikan pekerja, penyuluhan tenaga kesehatan, dan gaji pekerja. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni tahun 2017 pada 43 rumah makan yang ada di Kelurahan Tangkerang Labuai Kota Pekanbaru. Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada 38 rumah makan yang tidak memenuhi batas skore tingkat mutu, dan variabel yang berhubungan adalah penyuluhan tenaga kesehatan (p value = 0,0014 <α0,05), gaji responden (p value = 0,001< α0,05). Dan terdapat variabel yang tidak berhubungan adalah pengetahuan responden (p value = 1,000 > α0,05) dan pendidikan responden (p value = 1,000 > α0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat mutu higiene dan sanitasi makanan sangat berpengaruh terhadap penyuluhan tenaga kesehatan dan gaji yang didapat oleh pegawainya.
LPPM Universitas Abdurrab
2018-05-16
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/523
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 2 (2018): Mei; 11-20
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 2 (2018): Mei; 11-20
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/523/343
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/543
2023-04-05T04:26:31Z
cmj:ART
PENGEMBANGAN INTEGRASI PENDIDIKAN KEDOKTERAN ISLAM (STUDI PADA PSPD ABDURRAB)
Sari, Dian Cita
Utomo, Feriandri
Penelitian ini dilatarbelakangi urgensi Integrasi pendidikan kedokteran Islam terhadapkedokteran modern. Dimana terdapat pemetaan beberapa kajian awal bahwa Ilmu kedokteranIslam dulu pernah menjadi rujukan dunia dalam dasar ilmu kedokteran modern. Disatu sisi,fakta bahwa hampir seluruh inovasi dan teknologi dalam ilmu kedokteran modern saat iniadalah hasil dari pengembangan kedokteran Barat, telah mendorong penelitian ini diwujudkansebagai upaya strategis rekrunstruksi pendorong inovasi dan teknologi ilmu kedokteran bagitenaga medis Muslim, serta mewujudkan ilmu kedokteran dan kesehatan Islami yang menjadiacuan kesuksesan peradaban Islam bidang medis dan kesehatan di seluruh dunia. Dalam tugas seorang dokter berlaku “Aegroti Salus Lex Uprema” yaitu keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi. Penelitian kedokteran modern yang berkembang pesat, hendaklah dimanfaatkan oleh dokter-dokter muslim untuk menemukan pengobatan penyakit maupun mengambil pelajaran dan hikmah sehingga dokter-dokter muslim sukses. Merespon fenomena inilah, beberapa program studi kedokteran Islam di ndonesia melakukan pembenahan, mulai dari integrasi pendidikan kedokteran Islam pada setiap aspek, penetapan standar baku rumah sakit pendidikan hingga rumah sakit syariah, dan pemantapan profil serta peran para dokter muslim tanah air. Rekonstruksi lebih lanjut pemetaan kedokteran islam dalam kiblat kedokteran dunia juga diperdalam, terutama pemetaan hubungan teraupetik, deliberative, dan edukatif terhadap para pasien tentang makna sehat dan pengobatan dibawah Eksistensi Kedokteran Islam. Konsep penelitan ini adalah riset fenomenologi pada program Studi Pendidikan Dokter Universitas Abdurrab. Objek penelitian ini adalah civitas akademika pada PSPD Univrab beserta pihak terkait yang berwenang.
Penelitian ini dilatarbelakangi urgensi integrasi pendidikan Kedokteran Islam terhadap kedokteran modern. Dimana terdapat pemetaan beberapa kajian awal bahwa ilmu Kedokteran Islam dulu pernah menjadi rujukan dunia dalam dasar ilmu kedokteran modern. Di satu sisi, fakta bahwa hampir seluruh inovasi dan teknologi dalam ilmu kedokteran modern saat ini adalah hasil dari pengembangan kedokteran Barat, telah mendorong penelitian ini diwujudkan sebagai upaya strategis rekonstruksi pendorong inovasi dan teknologi ilmu kedokteran bagi tenaga medis Muslim, serta mewujudkan ilmu kedokteran dan kesehatan Islami yang menjadi acuan kesuksesan peradaban Islam bidang medis dan kesehatan di seluruh dunia. Dalam tugas seorang dokter berlaku “Aegroti Salus Lex Uprema” yaitu keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi. Penelitian kedokteran modern yang berkembang pesat, hendaklah dimanfaatkan oleh dokter-dokter muslim untuk menemukan pengobatan penyakit maupun mengambil pelajaran dan hikmah sehingga dokter-dokter muslim sukses. Merespon fenomena inilah, beberapa program studi Kedokteran Islam di Indonesia melakukan pembenahan, mulai dari integrasi pendidikan Kedokteran Islam pada setiap aspek, penetapan standar baku rumah sakit pendidikan hingga rumah sakit syariah, dan pemantapan profil serta peran para dokter muslim tanah air. Rekonstruksi lebih lanjut pemetaan Kedokteran Islam dalam kiblat kedokteran dunia juga diperdalam, terutama pemetaan hubungan teraupetik, deliberatif, dan edukatif terhadap para pasien tentang makna sehat dan pengobatan di bawah eksistensi Kedokteran Islam. Konsep penelitan ini adalah riset fenomenologi pada Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Abdurrab. Objek penelitian ini adalah civitas akademika pada PSPD Univrab beserta pihak terkait yang berwenang.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-01-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/543
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 1 (2019): Januari; 1-7
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 1 (2019): Januari; 1-7
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/543/438
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/558
2023-04-05T04:26:21Z
cmj:ART
INVESTIGASI ELEMEN PADA SEL SERVIKS NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN SPECTRUM DARI MIKROSKOP ELEKTRON
Ayuningtiyas, Ratih
Marwan, Deinike Wanita
Jusman, Yessi
Jumlah penderita kanker serviks di negara berkembang adalah sangat besar. Berbagai usaha dilakukan untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit kanker ini. Penelitian ini bertujuan menginvestigasi elemen pada sel serviks normal dengan menggunakan spektrum dari mikroskop elektron. Metode yang digunakan adalah eksperimen untuk pengujian sel sampel dengan mikroskop elektron. Sampel sel serviks yang digunakan diperoleh dengan bantuan teknisi patologi di Hospital University of Malaya. Sebelum pengujian dengan mikroskop eletron, tentunya persiapan sampel sangat diperlukan. Setelah persiapan sampel dilakukan, sampel yang sudah siap digunakan untuk melihat keberadaan elemen yang terkandung dalam sel serviks dengan menggunakan mikroskop elektron. Analisis statistik digunakan untuk melihat kandungan elemen tersebut pada sel serviks manusia. Hasil dari penelitian kami ini adalah beberapa elemen seperti Karbon, Oksigen, Nitrogen, Natrium, dan lain-lain terdeteksi dengan jelas dengan kandungan persentasi berat yang diperoleh dari software mikroskop elektron. Sehingga, penelitian ini dapat disimpulkan berhasil mendeteksi elemen pada sel serviks manusia dengan jelas.
Jumlah penderita kanker serviks di negara berkembang adalah sangat besar. Berbagai usaha dilakukan untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit kanker ini. Penelitian ini bertujuan menginvestigasi elemen pada sel serviks normal dengan menggunakan spektrum dari mikroskop elektron. Metode yang digunakan adalah eksperimen untuk pengujian sel sampel dengan mikroskop elektron. Sampel sel serviks yang digunakan diperoleh dengan bantuan teknisi patologi di Hospital University of Malaya. Sebelum pengujian dengan mikroskop eletron, tentunya persiapan sampel sangat diperlukan. Setelah persiapan sampel dilakukan, sampel yang sudah siap digunakan untuk melihat keberadaan elemen yang terkandung dalam sel serviks dengan menggunakan mikroskop elektron. Analisis statistik digunakan untuk melihat kandungan elemen tersebut pada sel serviks manusia. Hasil dari penelitian kami ini adalah beberapa elemen seperti Karbon, Oksigen, Nitrogen, Natrium, dan lain-lain terdeteksi dengan jelas dengan kandungan persentasi berat yang diperoleh dari software mikroskop elektron. Sehingga, penelitian ini dapat disimpulkan berhasil mendeteksi elemen pada sel serviks manusia dengan jelas.
LPPM Universitas Abdurrab
2018-09-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/558
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 3 (2018): September; 24-29
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 3 (2018): September; 24-29
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/558/392
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/562
2023-04-05T04:26:21Z
cmj:ART
PENGARUH LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN STRATEGI DOTS TERHADAP KEBERHASILAN PENATALAKSANAAN TB PARU
Purba, Christine Vita
Susanti, Nurvi
Hasrianto, Nofri
Tuberkulosis (TB) Paru merupakan penyebab kematian utama yang diakibatkan oleh infeksi. Indonesia merupakan peringkat ketiga di dunia dengan jumlah kasus 700 ribu dan angka kematian 27/100.000 penduduk. Di Puskesmas Sungai Guntung terdapat 177 orang penderita TB Paru serta terdapat pasien yang tidak teratur berobat bahkan drop out sebanyak 4 orang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan fisik rumah dan strategi DOTS terhadap keberhasilan penatalaksanaan TB Paru di Puskesmas Sungai Guntung. Populasi adalah seluruh penderita TB Paru yang menjalani pengobatan rawat jalan. Jumlah sampel sebanyak 51 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan lembar observasi diuji dengan uji chi square dan uji regresi logistik berganda (CI : 95% dan α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat enam variabel berpengaruh terhadap keberhasilan penatalaksanaan TB Paru yaitu kepadatan penghuni ruang tidur, ventilasi, pencahayaan, kelembaban, peran PMO, dan peran petugas kesehatan. Satu varibel tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penatalaksanaan TB Paru yaitu ketersediaan obat. PMO kurang berperan mendukung pengobatan pasien TB Paru. Sebagian besar pasien yang bekerja sebagai nelayan tidak teratur minum obat karena tidak membawa obat saat melaut. Diharapkan kepada PMO untuk lebih aktif mengingatkan pasien untuk meminum obat secara teratur.
Tuberkulosis (TB) Paru merupakan penyebab kematian utama yang diakibatkan oleh infeksi. Indonesia merupakan peringkat ketiga di dunia dengan jumlah kasus 700 ribu dan angka kematian 27/100.000 penduduk. Di Puskesmas Sungai Guntung terdapat 177 orang penderita TB Paru serta terdapat pasien yang tidak teratur berobat bahkan drop out sebanyak 4 orang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan fisik rumah dan strategi DOTS terhadap keberhasilan penatalaksanaan TB Paru di Puskesmas Sungai Guntung. Populasi adalah seluruh penderita TB Paru yang menjalani pengobatan rawat jalan. Jumlah sampel sebanyak 51 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan lembar observasi diuji dengan uji chi square dan uji regresi logistik berganda (CI : 95% dan α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat enam variabel berpengaruh terhadap keberhasilan penatalaksanaan TB Paru yaitu kepadatan penghuni ruang tidur, ventilasi, pencahayaan, kelembaban, peran PMO, dan peran petugas kesehatan. Satu varibel tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penatalaksanaan TB Paru yaitu ketersediaan obat. PMO kurang berperan mendukung pengobatan pasien TB Paru. Sebagian besar pasien yang bekerja sebagai nelayan tidak teratur minum obat karena tidak membawa obat saat melaut. Diharapkan kepada PMO untuk lebih aktif mengingatkan pasien untuk meminum obat secara teratur.
LPPM Universitas Abdurrab
2018-09-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/562
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 3 (2018): September; 30-46
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 3 (2018): September; 30-46
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/562/393
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/563
2023-04-05T04:26:21Z
cmj:ART
PENGARUH EKSTRAK ETANOL 96% DAUN KEMANGI (OCIMUM AMERICANUM L) TERHADAP BERAT TESTIS DAN KONSENTRASI SPERMATOZOA TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NOVERGICUS)
Valzon, May
Marwan, Deinike Wanita
Kejadian infertilitas pria merupakan 36% dari seluruh kejadian infertilitas di dunia. Sebanyak 27,8% merupakan infertilitas idiopatik yang salah satu penyebabnya adalah reactive oxygen species (ROS). Ekstrak etanol 96% daun kemangi (Ocimum americanum L.) diduga mampu memperbaiki masalah fertilitas karena aktivitas zat yang dikandungnya, yaitu: flavonoid (orientin dan vicenin), zink, boron, dan arginin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ekstrak etanol 96% kemangi terhadap berat testis dan konsentrasi spermatozoa tikus putih jantan.
Dua puluh empat ekor tikus jantan dibagi secara acak menjadi empat kelompok, masing-masing terdiri dari 6 tikus. Kelompok A, B, C akan diberikan ekstrak kemangi oral setiap hari selama 20 hari dengan dosis 50 mg/kgBB/hari, 100 mg/kgBB/hari, dan 200 mg/kgBB/hari, sedangkan kelompok D adalah kontrol. Semua kelompok diberikan makan dan minum ad libitium selama 20 hari. Tepat pada hari ke-21 dilakukan pengangkatan testis dan pemeriksaan berat testis dan konsentrasi spermatozoa. Data yang diperoleh akan dianalisis secara kuantitatif dengan one way anova.
Terdapat perbedaan bermakna rata-rata berat testis di dalam dan antar kelompok, tetapi tidak ditemukan perbedaan signifikan antar kelompok kontrol dan kelompok A dan B. Terdapat perbedaan bermakna rata-rata konsentrasi spermatozoa di dalam dan antar kelompok perlakuan, kecuali pada antara kelompok kontrol dengan kelompok A dan kelompok A dengan kelompok B. Penulis menyimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol 96% kemangi dapat meningkatkan berat testis dan konsentrasi spermatozoa.
The incidence of male infertility constitutes 36% of all infertility events in the world. It is 27.8% are idiopathic infertility, one of it’s cause is reactive oxygen species. Ocimum americanum leaves extract is thought to be able to improve fertility problems through flavonoid (orientin and vicenin), zinc, boron, and arginine. This study aimed to analyze the effect of 96% ethanol extract Ocimum americanum on testicular weight and spermatozoa concentration in male white rats.
Twenty four male rats were divided randomly into 4 groups, each consisting of 6 rats. Group A, B, C will be given oral Ocimum americanum extract every day for 20 days at a dose of 50 mg/Kg/day, 100 mg/Kg/day, and 200 mg/Kg/day, while group D was control. All groups were given food and drink ad libitium for 20 days. On the 21st day, the testis will be removed and the testicular weight and spermatozoa concentration will be examined. The data obtained analyzed quantitatively with one way anova.
There were significant differences in the mean weight of the testes in and between groups, but there were no significant differences between the control groups and groups A and B. There were significant differences in the mean concentration of spermatozoa within and between treatment groups, except between control groups and groups. A and group A with group B. The authors concluded that giving 96% ethanol extract to safety can increase the weight of the testes and the concentration of spermatozoa.
LPPM Universitas Abdurrab
2018-09-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/563
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 3 (2018): September; 47-54
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 3 (2018): September; 47-54
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/563/396
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/571
2023-04-05T04:26:21Z
cmj:ART
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SIDOMULYO RAWAT INAP KOTA PEKANBARU
Sari, Tyagita Widya
Sari, Desi Kartika
Kurniawan, M Beni
Syah, M Ibnu Herman
Yerli, Novia
Qulbi, Samirathul
Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama karena banyaknya jumlah penderita dan risiko yang terkait, biaya medis dan sosial yang tinggi, dan dapat menyebabkan komplikasi kardiovaskular dan ginjal. Stres mental atau psikososial adalah salah satu faktor risiko utama hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit terbanyak di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kota Pekanbaru pada tahun 2017. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan hipertensi pada pasien rawat jalan di Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik yang menggunakan desain studi cross sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian adalah Accidental Sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer (kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10)) dan data sekunder (rekam medis status hipertensi dan tekanan darah pasien rawat jalan bulan Mei-Juni 2018). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 18 responden (45%) mengalami stres ringan dan 15 responden (37,5%) mengalami prehipertensi. Hasil uji korelasi ditemukan adanya hubungan antara tingkat stres dengan hipertensi pada pasien rawat jalan di Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Kota Pekanbaru (p-value = 0,000 ; r = 0,688). Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan antara tingkat stres dengan hipertensi di Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Kota Pekanbaru.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama karena banyaknya jumlah penderita dan risiko yang terkait, biaya medis dan sosial yang tinggi, dan dapat menyebabkan komplikasi kardiovaskular dan ginjal. Stres mental atau psikososial adalah salah satu faktor risiko utama hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit terbanyak di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kota Pekanbaru pada tahun 2017. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan hipertensi pada pasien rawat jalan di Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik yang menggunakan desain studi cross sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian adalah Accidental Sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer (kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10)) dan data sekunder (rekam medis status hipertensi dan tekanan darah pasien rawat jalan bulan Mei-Juni 2018). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 18 responden (45%) mengalami stres ringan dan 15 responden (37,5%) mengalami prehipertensi. Hasil uji korelasi ditemukan adanya hubungan antara tingkat stres dengan hipertensi pada pasien rawat jalan di Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Kota Pekanbaru (p-value = 0,000 ; r = 0,688). Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan antara tingkat stres dengan hipertensi di Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Kota Pekanbaru.
LPPM Universitas Abdurrab
2018-09-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/571
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 1 No 3 (2018): September; 55-65
Collaborative Medical Journal; Vol 1 No 3 (2018): September; 55-65
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/571/397
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/640
2023-04-05T04:26:31Z
cmj:ART
PENGARUH PERAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP KESUKSESAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RUANG BERSALIN RSU SARAH MEDAN TAHUN 2016
Yuliea, Martha Saptariza
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan program pemerintah Indonesia untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) usia 28 hari sebesar 32/1000 kelahiran hidup, yang belum mencapai target MDG’s 2015 yaitu 23/1000 kelahiran hidup. Sementara data SDKI tahun 2002 menunjukkan praktik IMD di Indonesia masih sangat rendah yaitu sebesar 4%. Hal ini diduga disebabkan berbagai faktor yang diduga sangat tergantung pada petugas kesehatan yaitu perawat, bidan atau dokter. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh peran tenaga kesehatan terhadap kesuksesan pelaksanaan IMD di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Sarah Medan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional dan metode pengambilan sampel Total Sampling yang melibatkan 32 orang terdiri atas dokter, bidan dan perawat. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan lembar observasi serta dianalisis dengan menggunakan Uji Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berpengaruh terhadap peran tenaga kesehatan dalam kesuksesan pelaksanaan IMD adalah pemberian informasi (p-value = 0,016) dimana pemberian informasi yang baik meningkatkan kemungkinan pelaksanaan IMD baik sebesar 4,50 kali. Penelitian ini menunjukkan perlu adanya peningkatan pelatihan kepada tenaga kesehatan, sosialisasi dan peningkatan upaya pemberian informasi kesehatan kepada ibu-ibu tentang IMD dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang IMD dan ASI Eksklusif.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-01-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/640
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 1 (2019): Januari; 27-35
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 1 (2019): Januari; 27-35
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/640/441
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/641
2023-04-05T04:26:31Z
cmj:ART
INTERLEUKIN 18 (IL-18) URIN SEBAGAI DETEKSI DINI GANGGUAN GINJAL AKUT PADA PENDERITA SEPSIS
Faisal, Faisal
GgGA manifestasinya mulai dari yang ringan tanpa gejala hingga yang sangat berat dengan gagal organ multiple. Angka kematian akibat GgGA pasien di ICU 20-70%, dan diruangan biasa 25-80%. Sepsis dan syok sepsis merupakan faktor risiko penting terjadinya GgGA. Gangguan ginjal akut sampai saat ini didiagnosis dengan menggunakan nilai kreatinin serum. Padahal diagnosis GgGA dengan menggunakan nilai kreatinin sudah mengalami keterlambatan 48 jam, sedangkan injury sudah dapat dilihat setelah 6 jam dengan menggunakan biomarker. Interleukin 18 (IL-18) adalah sitokin proinlamasi yang terinduksi dalam tubulus proksimal ginjal setelah terjadinya GgGA. Penelitian ini adalah studi prospektif tehadap 50 orang penderita sepsis dengan kadar kreatinin serum < 1,5 mg/dl yang dirawat di bangsal ilmu penyakit dalam RSUP DR.M.Djamil Padang dengan cara konsekutif sampling. Hasil penelitian menunjukan IL-18 urin dapat digunakan untuk deteksi dini GgGA pada penderita sepsis.Biomarker IL-18 urin pada waktu 6 jam setelah sepsis untuk mendeteksi GgGA memiliki sensitivitas 77,78%, spesifitas 82,60%, Biomarker IL-18 urin pada waktu 48 setelah sepsis untuk mendeteksi GgGA memiliki sensitivitas 70,37 %, Spesifitas 69,56 %.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-01-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/641
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 1 (2019): Januari; 20-26
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 1 (2019): Januari; 20-26
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/641/440
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/644
2023-04-05T04:26:31Z
cmj:ART
HUBUNGAN FAKTOR DEMOGRAFI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU
Sari, Tyagita Widya
Yulnefia, Yulnefia
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah suatu alat untuk mencegah kehamilan yang efektif, aman, dan reversibel. Suntik dan pil adalah cara KB modern yang paling diketahui oleh masyarakat di semua golongan usia risiko tinggi di atas 35 tahun, namun dinilai kurang efektif untuk mencegah kehamilan. Sedangkan jenis kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan bagi wanita risiko tinggi adalah AKDR. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan faktor demografi dengan penggunaan AKDR pada Wanita Usia Subur (WUS) di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain studi observasional dengan pendekatan kasus kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, dengan perbandingan sampel kasus dan kontrol 1:2. Hasil penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara faktor demografi (umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, pendapatan keluarga) dengan penggunaan AKDR pada WUS di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru (p-value > 0,05). Salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal yakni dua anak. Para WUS umumnya menganggap bahwa bila jumlah anak sudah ideal, maka mereka cenderung untuk mengikuti program KB, khususnya jenis alat kontrasepsi jangka panjang, salah satunya adalah AKDR. Simpulan penelitian ini adalah faktor demografi tidak berhubungan dengan penggunaan AKDR pada WUS di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-01-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/644
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 1 (2019): Januari; 36-43
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 1 (2019): Januari; 36-43
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/644/442
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/646
2023-04-05T04:26:31Z
cmj:ART
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK SEL PRE-KANKER SERVIK DARI CITRA MIKROSKOP ELEKTRON
Juhesni, Juhesni
Ayuningtiyas, Ratih
Jusman, Yessi
Kanker rahim adalah penyakit yang banyak menyebabkan kematian wanita di dunia. Risiko wanita terkena penyakit kanker rahim meningkat ketika wanita tersebut mencapai usia 30 tahun. Setelah dijalani dan diinvestigasi, teknik screening memiliki kelemahan dan keterbatasan dari segi persiapan sampel yang tidak memuaskan sehingga berefek kepada ketelitian hasil screening. Di sisi lain, karakteristik yang membedakan antara sel normal dan abnormal memainkan peranan yang penting dalam meningkatkan kualitas data yang akan didiagnosis oleh patologi. Dengan menggunakan Field Emission Scanning Electron Microscopy (FE-SEM), citra sel serviks yang dilihat di bawah FE-SEM telah digunakan untuk mendiagnosis keabnormalannya. Namun, identifikasi lebih lanjut untuk melihat karakteristik sel serviks citra FE-SEM belum dilakukan. Sehingga, pada penelitian ini difokuskan untuk identifikasi karakteristik sel pre-kanker serviks dengan metode metanol dan mikroskop elektron.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-01-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/646
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 1 (2019): Januari; 44-49
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 1 (2019): Januari; 44-49
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/646/443
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/706
2023-04-05T04:26:42Z
cmj:ART
ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR USIA, AKTIVITAS FISIK DAN ASUPAN MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS WILAYAH KERJA TANGERANG SELATAN
Febrianti, Thresya
Mustakim, Mustakim
Pola makan yang buruk yaitu asupan natrium, asupan lemak berlebih, dan sedikitnya asupan buah dan sayur dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Di Indonesia hipertensi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan mengalami peningkatan kasus baru setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan usia, aktivitas fisik dan asupakan makan dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Wilayah Kerja Tangerang Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan desain kasus kontrol. Penelitian ini menggunakan data sekunder Surkesdas FKM UMJ tahun 2018. Sampel kasus dalam penelitian adalah responden yang pernah didiagnosis hipertensi oleh tenaga kesehatan sebanyak 125 orang dan kontrol adalah yang bukan mengalami hipertensi yaitu sebanyak 125 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia dengan kejadian hipertensi (p value =0,01 dan OR= 2,76 (95%CI=1,57-4,86)) dan ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi (p value=0,00 dan OR=4,46 (95%CI=2,29-8,67)). Tidak ada hubungan yang bermakna antara makan asin, makan berlemak, makan makanan berpenyedap, makan sayur dan makan buah dengan kejadian hipertensi (p value > 0,05). Masyarakat diharapkan melakukan aktivitas fisik minimal 3 kali dalam seminggu secara rutin terutama pada kelompok usia ≥ 40 tahun.
Poor diet, namely sodium intake, fat intake, and lack of fruit and vegetable intake can increase the risk of hypertension. In Indonesia hypertension is still a public health problem and is experiencing an increase in new cases every year. The purpose of this study was to look at the relationship between physical activity and eating habits with the incidence of hypertension in the South Tangerang Working Area Health Center. This study was an observational analytic study using case control design. This study uses secondary data of Surkesdas FKM UMJ in 2018. Case samples in the study were respondents who had been diagnosed with hypertension by as many as 125 health care workers and controls who were not experiencing hypertension as much as 125. The sampling technique using total sampling. The results showed that there was a significant relationship between age and the incidence of hypertension (p value = 0.01 and OR = 2.76 (95% CI = 1.57-4.86)) and there was a significant correlation between physical activity and the incidence of hypertension. (p value = 0.00 and OR = 4.46 (95% CI = 2.29-67.67)). There was no significant relationship between eating salty, eating fatty foods, eating food, eating vegetables and eating fruit with the incidence of hypertension (p value> 0.05). The community is expected to carry out physical activities at least 3 times a week on a regular basis, especially in the age group ≥ 40 years.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-06-20
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/706
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 2 (2019): Mei; 57-67
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 2 (2019): Mei; 57-67
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/706/514
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/738
2023-04-05T04:26:42Z
cmj:ART
FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN SKABIES PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN TANGKERANG TIMUR KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU
Rasyid, Zulmeliza
Hasrianto, Nofri
Syukaisih, Syukaisih
Alhidayati, Alhidayati
Mairiza, Siska
Skabies adalah penyakit kulit akibat infestasi dan sensitisasi oleh tungau Sarcoptes Scabiei Var Hominis, dimana menyerang bagian kulit yang tipis dan lembab, contohnya lipatan kulit. Berdasarkan data di Klinik Salsa, angka skabies meningkat setiap tahunnya yaitu tahun 2015 terdapat 28 kasus, tahun 2016 terdapat 32 kasus sedangkan pada tahun 2017 meningkat menjadi 37 kasus.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan determinan kejadian skabies. Jenis Penelitian ini analitik kuantitatif dengan desain Case Control. Sampel kasus berjumlah 53 orang dan sampel control berjumlah 53 orang (perbandingan 1:1), total sampel 106 orang. Teknik sampling adalah quota sampling. Alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner dan lembar ceklis. Analisis data dengan univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara praktek mandi yang kurang baik (p value = 0,002), kebersihan pakaian yang kurang baik (p value = 0,018) kebersihan sprei tempat tidur yang kurang baik (p value = 0,000), kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat (p value= 0,000) terhadap kejadian skabies. Diharapkan petugas klinik salsa dapat menjalin kerjasama dengan instansi kesehatan lainnya seperti puskesmas dan lintas program serta kader-kader kesehatan untuk aktif dalam upaya preventif dan promotif pencegahan penyakit skabies di Kelurahan Tangkerang Timur.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-06-20
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/738
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 2 (2019): Mei; 75-85
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 2 (2019): Mei; 75-85
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/738/513
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/759
2023-04-05T04:26:42Z
cmj:ART
AKTIVITAS PEMBERIAN MADU ASAL BASERAH KUANTAN SINGINGI TERHADAP PERTUMBUHAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS
Mursyida, Eliya
Marwan, Deinike Wanita
Madu merupakan cairan kental yang dihasilkan oleh lebah dan memiliki aktivitas sebagai antimikroba. Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri Gram positif penyebab infeksi nosokomial, keracunan makanan, dan sindroma syok toksik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas pemberian madu terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus. Metode pada penelitian ini adalah eksperimental dengan post only with control group menggunakan difusi kertas cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa madu memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dengan zona hambat tertinggi yaitu 5,33mm pada konsentrasi 100% dan terrendah pada konsentrasi 25% dengan zona hambat yaitu 3,00mm.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-06-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/759
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 2 (2019): Mei; 86-91
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 2 (2019): Mei; 86-91
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/759/511
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/761
2023-04-05T04:26:42Z
cmj:ART
HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI
Ayuningtiyas, Ratih
Asmara, Erick Caesarrani
Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Salah satu faktor yang diketahui mempengaruhi berat badan lahir yaitu penambahan berat badan ibu selama hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan lahir bayi. Penelitian ini menggunakan desain studi observasional dengan pendekatan cross sectional. Adapun teknik pengambilan sampel yaitu dengan metode accidental sampling pada ibu-ibu yang membawa bayinya yang memenuhi kriteria inklusi yaitu ibu dengan riwayat post partum maksimal 6 bulan dan memiliki buku KIA yang telah diisi selama responden hamil. Peneliti kemudian mengambil data sekunder yang terdapat pada buku KIA yang mencakup berat badan ibu sebelum ibu hamil, tinggi badan ibu, penambahan berat badan ibu selama hamil dan berat badan lahir bayi. Hasil penelitian pada 41 responden penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan penambahan berat badan ibu dengan berat badan lahir bayi dengan p-value sebesar 0,120. Simpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara penambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan lahir bayi.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-06-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/761
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 2 (2019): Mei; 92-97
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 2 (2019): Mei; 92-97
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/761/512
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/762
2023-04-05T04:26:42Z
cmj:ART
EFEKTIVITAS BERBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ANATOMI (TEKS, VIDEO DAN KOMBINASI VIDEO-TEKS) PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB
Wati, Huda Marlina
Valzon, May
Durasi pembelajaran anatomi telah berkurang sejak Kurikulum Berbasis Kompetensi diterapkan. Padahal anatomi adalah dasar ilmu kedokteran yang diperlukan untuk memahami ilmu kedokteran lainnya dan memahami lebih lanjut masalah klinis. Hal ini menghadirkan tantangan untuk meningkatkan pembelajaran dengan mengembangkan media sehingga mahasiswa memiliki waktu lebih untuk belajar mandiri. Oleh karena itu, peneliti ingin membandingkan efektivitas berbagai media pembelajaran seperti teks, video dan kombinasi video-teks. Penelitian ini dilakukan dengan metode quasi eksperimental post test dengan membandingkan retensi mahasiswa sebelum praktikum anatomi antar kelompok intervensi. Penelitian melibatkan 60 mahasiswa yang dibagi secara acak menjadi 3 kelompok, teks (buku panduan), audiovisual (video) dan kombinasi teks-video. Video dan teks disiapkan oleh Departemen Anatomi. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata adalah 35,1 (grup teks), 58,1 (grup video) dan 85,2 (grup kombinasi teks-video). Analisis statistik menggunakan Mann Whitney menunjukkan terdapat perbedaan signifikan dalam retensi pengetahuan antara kelompok teks dan kelompok video serta antara kelompok video dan kelompok kombinasi teks-video. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan multimedia dapat meningkatkan retensi pengetahuan pada materi anatomi.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-06-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/762
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 2 (2019): Mei; 50-56
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 2 (2019): Mei; 50-56
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/762/509
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/770
2023-04-05T04:26:42Z
cmj:ART
PERBEDAAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG PENCEGAHAN DBD PADA MASYARAKAT DI PUSKESMAS PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU
Sari, Tyagita Widya
Mursyida, Eliya
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD selalu meningkat pada setiap awal musim hujan dan menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Provinsi Riau. Kasus DBD yang dilaporkan di Puskesmas Payung Sekaki mencapai 145 kasus sepanjang tahun 2016 dan menimbulkan 1 kematian. Kasus DBD yang dilaporkan selama semester pertama tahun 2017 sebesar 50 kasus. Pemberantasan DBD seharusnya memprioritaskan upaya pencegahan dengan melaksanakan PSN 3M Plus secara berkesinambungan dibanding tindakan fogging focus yang lebih sering dilaksanakan dewasa ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan DBD di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Desain studi penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling, yakni 35 responden. Sumber data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan menggunakan analisis bivariat dengan uji statistik Wilcoxon yang menghasilkan nilai signifikansi p-value. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi yang bermakna antara 2 variabel pengetahuan responden sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan DBD yaitu p-value 0,0001 (p-value < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang pencegahan DBD di Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-06-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/770
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 2 (2019): Mei; 68-74
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 2 (2019): Mei; 68-74
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/770/510
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/972
2023-04-05T04:27:00Z
cmj:ART
HUBUNGAN NYERI HAID DENGAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MAHASISWI D-III KEBIDANAN UNIVERSITAS ABDURRAB
Juwita, Sellia
Dismenore yakni nyeri menstruasi dikarakteristikkan sebagai nyeri singkat sebelum atau selama menstruasi. Nyeri ini berlangsung selama satu sampai beberapa hari selama mentruasi. Nyeri haid memiliki dampak bagi remaja putri karena menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara nyeri haid dengan aktivitas belajar pada mahasiswi D-III Kebidanan Universitas Abdurrab. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain penelitian analitik menggunakan metode Cross- Sectional Study, dimana jumlah populasi 55 orang dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Alat pengumpulan data dalam penelitian adalah dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data dilakukan secara editing, coding, tabulating. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian dari 55 orang yang mengalami nyeri haid sebanyak 30 orang (54,5%) dan yang tidak mengalami nyeri haid sebanyak 25 orang (45,5%), sedangkan yang mengalami gangguan aktivitas belajar sebanyak 28 orang (50,9%) dan yang tidak mengalami gangguan aktivitas belajar sebanyak 27 (49,1%). Hasil uji Chi-square diperoleh p-value < dari α (0,011 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara nyeri haid dan aktivitas belajar mahasiswi D-III Kebidanan Universitas Abdurrab.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-09-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/972
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 3 (2019): September; 117-123
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 3 (2019): September; 117-123
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/972/638
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1023
2023-04-05T04:27:00Z
cmj:ART
DETEKSI BAKTERI COLIFORM DAN ESCHERICHIA COLI DALAM SUSU KEMASAN YANG DISIMPAN PADA SUHU BERBEDA
DETEKSI BAKTERI COLIFORM DAN ESCHERICHIA COLI DALAM SUSU KEMASAN YANG DISIMPAN PADA SUHU BERBEDA
Mursyida, Eliya
Guspratiwi, Reny
Milk is one food that contains nutritional value that is beneficial to the body, but is easily contaminated by several microbes. One of the microbes found in milk is Escherichia coli (E. coli) which is one of bacteria that causes diarrhea. E. coli strains produce endotoxins as virulence factors, causing disease. This study aims to detect Coliform and E. coli bacteria in packaged milk products stored at different temperatures. The design of this research is descriptive observational with total plate number (ALT) and Most Probable Number (MPN) test methods. Data were analysed descriptively, and presented in tbales and figures. The result obtained indicate that milk stores at room temperature contains bacteria with ALT 3.4x104CFU/mL and MPN values >1100/mL. so it can be concluded that the best temperature in pasteurized milk storage is at the refrigerator temperature.
Susu merupakan salah satu bahan pangan yang mengandung nilai gizi yang bermanfaat bagi tubuh, namun mudah terkontaminasi oleh beberapa mikroba. Salah satu mikroba yang terdapat di dalam susu yaitu Escherichia coli (E. coli) yang merupakan salah satu bakteri penyebab diare. Strain E. coli menghasilkan endotoksin sebagai faktor virulensinya sehingga menyebabkan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi bakteri Coliform dan E. coli dalam produk susu kemasan yang disimpan pada suhu berbeda. Desain penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan menggunakan uji angka lempeng total (ALT) dan Most Probable Number (MPN). Data dianalisis secara deskriptif, serta disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa susu yang disimpan pada suhu ruang mengandung bakteri dengan ALT 3,4x104CFU/mL dan nilai MPN >1100/mL. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suhu yang paling baik dalam penyimpanan susu pasteurisasi yaitu pada suhu kulkas.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-09-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1023
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 3 (2019): September; 98-105
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 3 (2019): September; 98-105
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1023/635
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1026
2023-04-05T04:27:00Z
cmj:ART
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA TENTANG PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU
Sari, Tyagita Widya
Yuliea, Martha Saptariza
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD selalu meningkat pada setiap awal musim hujan dan menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Provinsi Riau. Kasus DBD yang dilaporkan di Puskesmas Payung Sekaki yaitu 52 kasus sepanjang tahun 2018 dan tanpa kematian. Jumlah kasus DBD ini meningkat pada periode Januari-Agustus tahun 2019 sebesar 53 kasus dan menimbulkan 1 kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu tentang pencegahan DBD di Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Desain studi penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling, yakni 300 responden. Sumber data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan menggunakan analisis bivariat dengan uji statistik korelasi Spearman yang menghasilkan nilai signifikansi p-value dan koefisien korelasi (r). Hasil penelitian adalah tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu tentang pencegahan DBD dengan p-value 0,221 (p-value > 0,05) dan r 0,071 (kekuatan korelasi sangat lemah). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu tentang pencegahan DBD di Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-09-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1026
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 3 (2019): September; 144-152
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 3 (2019): September; 144-152
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1026/640
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1027
2023-04-05T04:27:00Z
cmj:ART
PENGARUH EKSTRAK ETANOL 96% DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA L.) TERHADAP KADAR GULA DARAH TIKUS WISTAR JANTAN (RATTUS NOVERGICUS) YANG DIINDUKSI ALOKSAN
Guspratiwi, Reny
Mursyida, Eliya
Yulinar, Yulinar
Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan tipe diabetes yang paling sering terjadi. Sekitar 90-95% penderita dari keseluruhan kasus diabetes merupakan pengidap DM tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji dapat menurunkan kadar glukosa darah pada penderita DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% daun jambu biji (Psidium guajava L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus Wistar (Rattus norvegicus) jantan yang diinduksi aloksan. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian Randomized post test control group design. Tikus Wistar jantan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu normal, kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak etanol 96% daun jambu biji dosis 300 mg/kg BB, dan 600 mg/kg BB. Tikus diinduksi aloksan sebanyak 120 mg/kg BB secara intraperitoneal. Perlakuan diberikan sejak hari ke-3 setelah induksi aloksan hingga hari ke-10. Pengamatan kadar glukosa darah dilakukan pada hari ke 5 dan ke-10. Hasil pengukuran kadar glukosa darah tikus pada kelompok positif, ekstrak etanol 96% daun jambu biji dosis 300 mg/kg BB dan 600 mg/kg BB menunjukkan penurunan kadar glukosa darah dibandingkan kelompok negatif. Penurunan yang signifikan ditunjukkan oleh ekstrak etanol 96% daun jambu biji dosis 300 mg/kg BB dibandingkan dengan kontrol negatif dan positif.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-09-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1027
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 3 (2019): September; 106-116
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 3 (2019): September; 106-116
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1027/636
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1036
2023-04-05T04:27:00Z
cmj:ART
PERBEDAAN INDEKS FUNGSI SEKSUAL WANITA PASCA PERSALINAN PERVAGINAM DENGAN SEKSIO SESAREA DI KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU
Asmara, Erick Caesarrani
Oktavia, Reni
Kesehatan seksual adalah keadaan fisik, emosional, mental dan kesejahteraan sosial yang stabil yang berkaitan dengan seksualitas. Kehamilan dan persalinan dapat mengakibatkan perubahan signifikan pada fungsi seksual. Prevalensi gangguan pada fungsi seksual pasca persalinan telah dilaporkan 5-35% setelah persalinan seksio sesarea dan 40-80% setelah persalinan pervaginam. Kesehatan seksual pasca persalinan pervaginam dan seksio sesarea sering tidak dibahas pada perawatan pasca persalinan ataupun selama kehamilan karena kebanyakan wanita di Indonesia masih merasa tabu berbicara tentang seksual, sehingga informasi tentang kesehatan seksual pasca persalinan pervaginam dan seksio sesarea belum banyak dieksplorasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan indeks fungsi seksual wanita pasca persalinan pervaginam dengan seksio sesarea di Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Quota Sampling. Hasil penelitian menggunakan uji t-test independent ditemukan rerata FSFI sebesar 24,81 (persalinan pervaginam) dan 27,59 (seksio sesarea) dengan nilai t hitung sebesar 2,652 (p-value 0,010). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan indeks fungsi seksual pada wanita pasca persalinan pervaginam dengan seksio sesarea di Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-09-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1036
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 3 (2019): September; 133-143
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 3 (2019): September; 133-143
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1036/639
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1041
2023-04-05T04:27:00Z
cmj:ART
TINJAUAN KASUS PERSALINAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2014-2015
Rivai, Syamsul Bahri
Sekitar 60% kasus kelahiran prematur terjadi di negara berkembang dan menyebabkan berbagai morbiditas seperti gangguan fungsi neurologis, gangguan penglihatan, pendengaran dan pembelajaran. Di bidang ekonomi, kelahiran prematur merupakan beban karena besarnya biaya perawatan bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor risiko terkait persalinan prematur dan prevalensi di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru sehingga diharapkan menjadi upaya preventif dalam mengurangi angka kelahiran prematur. Penelitian ini adalah penelitian kohort retrospektif dengan mengumpulkan data dari catatan medis ibu hamil yang datang ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2014-2015 antara 20-36 + 6 minggu kehamilan. Sebanyak 582 pasien memenuhi syarat, dan hubungan karakteristik pasien dengan kejadian persalinan prematur dianalisis bivariat dengan uji chi square dan diikuti oleh regresi logistik multivariat. Hasil penelitian ini adalah prevalensi persalinan prematur dari 2014 hingga 2015 sebesar 32,9% (n = 1770). Analisis bivariat menunjukkan leukosit yang signifikan (p-value < 0,018), manajemen (p-value < 0,062), dan cara persalinan (p-value < 0,000) pada persalinan prematur. Setelah analisis multivariat, diperoleh hubungan ekstraksi forsep (OR 10,3) dan leukosit 10.000-18.000 (OR 2,1) pada persalinan ekstrem dan sangat prematur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah prevalensi persalinan preterm di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru adalah 32,9%.
LPPM Universitas Abdurrab
2019-09-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1041
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 2 No 3 (2019): September; 124-132
Collaborative Medical Journal; Vol 2 No 3 (2019): September; 124-132
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1041/637
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1094
2023-04-05T04:27:11Z
cmj:ART
PENGGUNAAN SCIATIC FUNCTIONAL INDEX (SFI) DAN TIBIAL FUNCTIONAL INDEX (TFI) DALAM PENILAIAN REGENERASI MOTORIS SARAF TEPI
Valzon, May
Permata, Ayu
Regenerasi motorik saraf tepi dapat dinilai dengan menggunakan Sciatic Function Index (SFI) dan Tibial Function Index (TFI). Namun, studi komprehensif mengenai aspek anatomi dan metodologis pengukuran belum memadai. Penelitian ini bertujuan membandingkan penggunaan TFI dan SFI dalam menilai pemulihan fungsi motorik saraf tepi. Penelitian ini menggunakan desain posttest only with control group. Delapan belas tikus Wistar jantan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok I, nervus ischiadicus dicederai 5mm proksimal terhadapat bifurkasi nervus ischiadicus kaki belakang kanan. Kelompok II, nervus tibialis dicederai 5mm proksimal dari tempat bercabang nervus cutaneous surae medialis kaki belakang kanan dan kelompok III sebagai kontrol negatif. SFI dan TFI diamati pada minggu II, IV, VI, dan VIII dan dianalisis. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai varians SFI dan TFI pada pengamatan minggu III, IV, dan VI (p-value < 0,05). Penggunaan TFI sebagai metode penilaian regenerasi motorik saraf tepi lebih baik dari pada penggunaan SFI yang ditunjukkan oleh nilai varians yang lebih kecil.
LPPM Universitas Abdurrab
2020-01-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1094
10.36341/cmj.v3i1.1094
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 1 (2020): Januari; 1-7
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 1 (2020): Januari; 1-7
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1094/704
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1113
2023-04-05T04:27:11Z
cmj:ART
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BALITA TENTANG STUNTING DI PUSKESMAS REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU 2019
Wulandini, Putri
Efni, Meiyil
Marlita, Lora
Masalah gizi dan kesehatan pada balita umumnya adalah gizi buruk, gizi kurang, gizi lebih, dan masalah pendek/stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu yang memiliki balita tentang stunting di Puskesmas Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru tahun 2019. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan desain penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru pada tanggal 02 sampai 10 Mei 2019. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita di Puskesmas Rejosari sebanyak 109 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 85 orang yang diambil menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner, lalu diolah dengan langkah-langkah Editing, Coding, dan Tabulasi, selanjutnya dianalisis secara univariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan ibu yang memiliki balita tentang stunting di Puskesmas Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 37 orang (52,9%). Diharapkan bagi petugas kesehatan agar memberikan penyuluhan tentang stunting kepada ibu yang memiliki balita di Puskesmas Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru.
LPPM Universitas Abdurrab
2020-01-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1113
10.36341/cmj.v3i1.1113
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 1 (2020): Januari; 8-14
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 1 (2020): Januari; 8-14
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1113/705
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1125
2023-04-05T04:27:11Z
cmj:ART
PERBEDAAN SEDIMEN URINE MASYARAKAT BERDASARKAN JENIS KONSUMSI AIR MINUM
H, Hartini
Sigiro, Cristina
Ayu, Dian
Air merupakan kebutuhan yang paling penting bagi setiap makhluk hidup. Air minum yang aman bagi kesehatan adalah yang memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif. Kebutuhan akan air minum yang layak semakin meningkat seiring dengan cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk, sehingga masyarakat terdorong untuk mencari alternatif lain yaitu dengan beberapa jenis air minum di antaranya air minum isi ulang dan air tanah artesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sedimen urine pada masyarakat yang mengonsumsi air minum isi ulang dan air tanah artesis di Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 32 yang terdiri dari 16 sampel urine masyarakat yang mengonsumsi air minum isi ulang dan 16 sampel urine dari masyarakat yang mengonsumsi air tanah artesis. Berdasarkan penelitian ditemukan hasil sedimen urine masyarakat yang mengonsumsi air minum isi ulang yaitu leukosit abnormal ditemukan pada 1 orang, epitel abnormal pada 6 orang. Sedangkan, sedimen urine masyarakat yang mengonsumsi air tanah artesis yaitu epitel abnormal ditemukan pada 2 orang.
LPPM Universitas Abdurrab
2020-01-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1125
10.36341/cmj.v3i1.1125
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 1 (2020): Januari; 15-23
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 1 (2020): Januari; 15-23
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1125/706
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1126
2023-04-05T04:27:11Z
cmj:ART
KORELASI DURASI PENGGUNAAN KONTRASEPSI ORAL DAN STADIUM KANKER SERVIKS DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU
Utomo, Feriandri
Afandi, Ahmad
Rivai, Syamsul Bahri
Insidensi kanker serviks terus meningkat, termasuk di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, di mana terjadi hampir 8 kali peningkatan insidensi kanker serviks pada tahun 2017 dibandingkan pada tahun 2016. Penggunaan kontrasepsi oral yang menjadi salah satu faktor risiko kanker serviks, juga mengalami peningkatan drastis di Provinsi Riau. Durasi penggunaan kontrasepsi oral terbukti berhubungan signifikan terhadap peningkatan risiko Cervical Intraepithelial Neoplasia grade 3 (CIN3). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara durasi penggunaan kontrasepsi oral dengan stadium kanker serviks. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling pada data rekam medis pasien selama tahun 2017 di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dan diuji secara statistik menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Penelitian ini menemukan terdapat korelasi kuat yang signifikan antara durasi penggunaan kontrasepsi oral dengan stadium kanker serviks (p-value < 0,05 dan r = 0,74). Selain itu, durasi penggunaan kontrasepsi oral berpengaruh terhadap peningkatan stadium kanker serviks sebesar 54,7% (r2 = 0,547). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa durasi penggunaan konstrasepsi oral sangat berhubungan dengan peningkatan stadium kanker serviks.
LPPM Universitas Abdurrab
2020-01-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1126
10.36341/cmj.v3i1.1126
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 1 (2020): Januari; 24-31
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 1 (2020): Januari; 24-31
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1126/707
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1148
2023-04-05T04:27:11Z
cmj:ART
HUBUNGAN DEPRESI DENGAN STATUS GIZI PADA LANSIA DI UNIT PELAYANAN TERPADU PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA KHUSNUL KHOTIMAH PEKANBARU TAHUN 2019
Ayuningtiyas, Ratih
Rezeki, Mudia Sri
Populasi warga lanjut usia (lansia) di Indonesia semakin bertambah setiap tahun. Hal ini karena keberhasilan pembangunan di berbagai bidang terutama bidang kesehatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan lansia adalah kesehatan jiwa lansia. Masalah kesehatan jiwa pada lansia yang terbesar adalah gangguan depresi. Lansia dengan depresi berisiko sangat tinggi mengalami gangguan status gizi. Unit Pelayanan Terpadu Panti Sosial Tresna Werdha (UPT PSTW) Khusnul Khotimah Pekanbaru merupakan panti sosial di Pekanbaru yang menampung lansia yang berasal dari berbagai daerah di Kota Pekanbaru dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan depresi dengan status gizi pada lansia di UPT PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain studi observasional analitik, dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di UPT PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru pada bulan Januari 2019. Teknik pengambilan sampel total sampling dengan sampel 38 responden dan diuji secara statistik menggunakan uji Spearman Rank. Hasil dari penelitian diperoleh p-value 0,210 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara depresi dengan status gizi pada lansia di UPT PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru. Kesimpulan penelitian yaitu tidak terdapat hubungan antara depresi dengan status gizi pada lansia di UPT PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru tahun 2019.
LPPM Universitas Abdurrab
2020-01-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1148
10.36341/cmj.v3i1.1148
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 1 (2020): Januari; 32-43
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 1 (2020): Januari; 32-43
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1148/708
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1169
2023-04-05T04:27:11Z
cmj:ART
HUBUNGAN FREKUENSI MELIHAT PERINGATAN MEROKOK DENGAN FREKUENSI MEROKOK PADA BURUH DI FSPTI-KSPSI TANGKERANG KOTA PEKANBARU
Octariany, Octariany
Susanti, Lasiah
Eddya, Ayie Rizkyna
Jumlah perokok di Indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar di dunia (usia 30-34 tahun) dan Provinsi Riau menjadi salah satu penyumbang konsumsi rokok tertinggi di Indonesia. Peraturan Pemerintah (PP) No. 109 tahun 2012 pasal 17 mengenai peringatan kesehatan dalam bentuk gambar dan teks harus dicantumkan pada kemasan rokok. Berdasarkan survei awal di mana hampir seluruh buruh FSPTI-KSPSI merokok dan melihat peringatan merokok pada labelnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi melihat peringatan merokok dengan frekuensi merokok pada buruh di FSPTI-KSPSI Tangkerang Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif observasional dengan rancangan cross sectional, dengan jumlah sampel 40 responden. Analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Spearman Rank yang menghasilkan koefisien korelasi (r). Hasil penelitian yaitu terdapat hubungan frekuensi melihat peringatan merokok dengan frekuensi merokok pada buruh FSPTI-KSPSI Tangkerang Kota Pekanbaru (p-value = 0,000; r = -0,724). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara frekuensi melihat peringatan merokok dengan frekuensi merokok pada buruh FSPTI-KSPSI Tangkerang Kota Pekanbaru, di mana arah korelasi negatif dan kekuatan korelasi kuat.
LPPM Universitas Abdurrab
2020-01-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1169
10.36341/cmj.v3i1.1169
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 1 (2020): Januari; 44-52
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 1 (2020): Januari; 44-52
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1169/709
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1264
2023-04-05T04:27:21Z
cmj:ART
SUNCT, A RARE TRIGEMINAL PAIN
SUNCT, NYERI TRIGEMINAL YANG JARANG
Susanti, Restu
Short-lasting unilateral neuralgiform headache attacks with conjunctival injection and tearing (SUNCT) are a subset of short-lasting unilateral neuralgiform headache attacks. SUNCT is a condition that is rarely encountered and is characterized by typical moderate to severe neuralgia pain located in the first division area of the trigeminal nerve that can be felt in any part of the head. SUNCT can be primary and secondary. Typical SUNCT symptoms include severe unilateral headache with autonomic symptoms with bilateral conjunctival injection and lacrimation with an attack frequency more than 60 times per day (range 3 to 200) which can occur spontaneously or be triggered by a mechanical stimulus in an area that is innervated by the trigeminal nerve , and without a refractory period thereafter. The current treatment is still diverse, including therapy with anti-epileptic drugs, interventional therapy, or invasive procedures. The diagnosis and management of complex therapies in patients with SUNCT still need further understanding.
Short-lasting unilateral neuralgiform headache attacks with conjunctival injection and tearing (SUNCT) merupakan salah satu sub bagian dari short-lasting unilateral neuralgiform headache attacks. SUNCT sendiri merupakan suatu kondisi yang jarang ditemui dan ditandai dengan nyeri neuralgia tipikal sedang sampai hebat yang berlokasi pada area divisi pertama dari nervus trigeminus yang dapat dirasakan di bagian kepala mana saja. SUNCT bersifat primer dan sekunder. Gejala khas berupa nyeri kepala hebat unilateral dengan gejala otonom dengan injeksi konjungtiva bilateral dan lakrimasi dengan frekuensi serangan lebih dari 60 kali per hari (range 3 sampai 200), di mana serangan ini dapat terjadi secara spontan atau dipicu oleh stimulus mekanik pada daerah yang dipersarafi oleh nervus trigeminus dan tanpa periode refraktori setelahnya. Tatalaksana yang diberikan saat ini masih beragam yaitu pemberian obat anti epilepsi, terapi intervensional, ataupun prosedur invasif. Dibutuhkan pemahaman lanjut dalam diagnosis dan manajemen terapi yang kompleks dalam mentatalaksana pasien dengan SUNCT.
LPPM Universitas Abdurrab
2020-07-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1264
10.36341/cmj.v3i2.1264
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 2 (2020): Mei; 53-62
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 2 (2020): Mei; 53-62
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1264/812
Copyright (c) 2020 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1285
2023-04-05T04:27:21Z
cmj:ART
HUBUNGAN LAMA BEKERJA DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI TAKSI X PEKANBARU
CORRELATION OF WORKING DURATION WITH LOW BACK PAIN ON DRIVER TAXI X PEKANBARU
Pratiwi, Yuharika
Ayuningtiyas, Ratih
Akbar, Romi
Nyeri punggung bawah (NPB) adalah nyeri yang dirasakan di daerah lumbal atau lumbo-sakral dapat berupa nyeri lokal, nyeri radikuler, ataupun keduanya, dan bukan merupakan diagnosis penyakit. Hampir seluruh populasi mengalami NPB dan menjadi masalah kesehatan umum di dunia. Setengah dari kalangan pekerja diperkirakan pernah mengalami NPB. Berdasarkan survei awal, diperoleh lebih dari dua per tiga pengemudi taksi X mengalami NPB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama bekerja dengan kejadian NPB pada pengemudi taksi X Pekanbaru. Jenis penelitian merupakan kuantitatif observasional di mana rancangan penelitian cross sectional dengan besar sampel sejumlah 43 responden. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh hasil p-value = 0,008 dan PR = 2,917 (95% CI = 1,462-5,819) yang berarti ada hubungan antara lama bekerja dengan NPB pada pengemudi taksi X Pekanbaru. Pengemudi taksi yang memiliki lama bekerja > 8 jam berisiko 2,917 kali lebih besar untuk mengalami NPB dibandingkan yang memiliki lama bekerja ≤ 8 jam. Kesimpulan penelitian terdapat hubungan antara lama bekerja dengan NPB pada pengemudi taksi X Pekanbaru yang bersifat faktor risiko.
Low back pain (NPB) is a pain that is felt in the lumbar or lumbosacral areas can be either local pain, radicular pain, or both, and is not a diagnosis of the disease. Almost all populations experience NPB so that it becomes a common health problem in the world. Half of the workers are thought to have experienced NPB. According to the initial survey, more than two-thirds of taxi X drivers experienced NPB. This type of study was quantitative observational with a cross-sectional design, the amount of sample was 43 respondents. The study aimed to determine the relationship between the length of work with the incidence of lower back pain (NPB) of taxi X drivers Pekanbaru. Data analysis was used univariate and bivariate analysis by Chi-square test. The results obtained p-value = 0.008 and PR = 2.917 (95% CI = 1.462-5.819) which means there was a relationship between the length of work with NPB on taxi drivers X Pekanbaru. Taxi drivers who have worked > 8 hours have a risk of 2,917 times more likely to experience NPB compared to those who have worked ≤ 8 hours. The conclusion of the study there was a relationship between the length of work with the NPB on taxi drivers X Pekanbaru which was a risk factor.
LPPM Universitas Abdurrab
2020-07-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1285
10.36341/cmj.v3i2.1285
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 2 (2020): Mei; 63-68
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 2 (2020): Mei; 63-68
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1285/813
Copyright (c) 2020 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1302
2023-04-05T04:27:21Z
cmj:ART
AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata K. Schum) TERHADAP Malassezia furfur DAN Microsporum canis
ANTIFUNGAL ACTIVITY OF RED GALANGAL (Alpinia purpurata K. Schum) ETHANOL EXTRACT AGAINST Malassezia furfur AND Microsporum canis
Lestari, Rini
Lengkuas merah (Alpinia purpurata) merupakan tanaman yang termasuk dalam family Zingiberaceae. Rimpang lengkuas merah secara tradisional digunakan untuk mengobati penyakit panu dan kurap. Rimpang lengkuas merah mengandung metabolit sekunder minyak atsiri, eugnol, seskuiterpen, pinen, kaemferida, galangan dan galangol yang berkhasiat sebagai antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur ekstrak etanol rimpang lengkuas merah terhadap Malasezia furfur dan Microsporum canis menggunakan metode difusi agar. Ekstrak lengkuas merah dibuat dengan variasi konsentrasi 2%, 5%, dan 10%. Hasil penelitian didapatkan aktivitas antijamur ekstrak etanol lengkuas merah dalam bentuk diamater hambat rata-rata pada konsentrasi 2%, 5%, dan 10% terhadap Malasezia furfur adalah 16,77 mm, 17,91 mm, dan 19,72 mm. Diamater hambat rata-rata terhadap Microsporum canis adalah 10,58 mm, 13,57 mm, dan 14,51 mm. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol lengkuas merah memiliki aktivitas antijamur terhadap Malasezia furfur dan Microsporum canis.
Red galangal (Alpinia purpurata) is a plant that belongs to the Zingiberaceae family. Red galangal rhizome is traditionally used to treat phlegm and ringworm. Red galangal rhizome contains secondary metabolites of essential oils, eugnol, sesquiterpenes, pinen, kaemferida, galanagn and galangol which have anti-fungal properties. This study aims to determine the antifungal activity of red galangal rhizome ethanol extract against Malasezia furfur and Microsporum canis using agar diffusion method. Red galangal extract is made with a concentration variation of 2%, 5% and 10%. The results showed the antifungal activity of red galangal ethanol extract in the form of inhibiting diameters at an average concentration of 2%, 5% and 10% against Malasezia furfur was 16.77 mm, 17.91 mm and 19.72 mm. The average inhibitory diameter of Microsporum canis is 10.58 mm, 13.57 mm and 14.51 mm. Based on the results of this study it can be concluded that the ethanol extract of red galangal has antifungal activity against Malasezia furfur and Microsporum canis.
LPPM Universitas Abdurrab
2020-07-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1302
10.36341/cmj.v3i2.1302
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 2 (2020): Mei; 76-81
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 2 (2020): Mei; 76-81
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1302/815
Copyright (c) 2020 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1362
2023-04-05T04:27:21Z
cmj:ART
EFEKTIVITAS AIR KELAPA MUDA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH UNTUK PENDERITA HIPERTENSI
EFFECTIVENESS OF COCONUT WATER AGAINST BLOOD PRESSURE REDUCTION FOR HYPERTENSION PATIENTS
Roza, Andalia
Nalaratih, Nalaratih
Febrianita, Yulia
Penyakit darah tinggi atau hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka atas (sistolik) mencapai 140 mmHg dan angka bawah (diastolik) mencapai 90 mmHg. Penderita hipertensi di dunia mencapai 1 milyar atau 1 dari 4 orang dewasa. Setiap tahun penyakit hipertensi menyebabkan 1 dari 7 kematian atau berjumlah 7 juta per tahun yang menyebabkan kerusakan jantung, otak, mata, dan ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menegetahui efektivitas air kelapa muda terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan rancangan non-equivalent. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Desa Beringin Makmur RT 01 RW 01 Kabupaten Pelalawan Riau yang berusia 30-50 tahun yang mengalami hipertensi dan memenuhi kriteria. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel diambil dengan menggunakan metode total sampling. Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian dilakukan pretest pada kedua kelompok dan diikuti intervensi pada kelompok eksperimen. Ada perbedaan yang signifikan pada tekanan darah penderita hipertensi sebelum dan sesudah pada kelompok eksperimen p-value 0,000 (sistole) dan p-value 0,000 (diastole). Hal ini menunjukkan bahwa terapi air kelapa muda efektif menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Beringin Makmur Kabupaten Pelalawan Riau. Diharapkan masyarakat mengetahui bahwa air kelapa muda dapat menurunkan tekanan darah dan mencegah hipertensi.
High blood pressure or hypertension is a state where a person experiences an increase in blood pressure above normal figures indicate the upper number (systolic) reached 140 mmHg, and the bottom number (diastolic) reaches above 90mmHg. Patients with hypertension in the world reached 1 billion, or 1 out of 4 adults. Hypertension caused 1 of 7 deaths or totaled 7 million annually that cause damage to heart, brain, eyes, and kidneys. The objective of study was to find out the effectiveness of coconut water on the reduction of blood pressure in patients with hypertension. This type of research was quasy experiment with non-equivalet research design. The population of study were all the people in Beringin Makmur Village RT 01 RW 01 Pelalawan District Riau Province aged 30-50 years with hypertension who meet the criteria. The sample of study amounted to 30 people. The sampling technique was taken using total sampling method. The sample of study consisted of two groups as the experimental group and the control group, then followed by pretest in both groups and the intervention in the experimental group. There were significant differences in blood pressure (both systolic and diastolic) final adult patients with hypertension before and after the control group in Beringin Makmur Village Pelalawan District Riau Province p-value for sistole 0.334 and p-value 0.253 for diastolic p-value > 0.05. The result of study indicates means that the coconut water therapy effective in lowering blood pressure in patients with hypertension. More people were expected to know that coconut water could lowering blood pressure and prevent hypertension.
LPPM Universitas Abdurrab
2020-07-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1362
10.36341/cmj.v3i2.1362
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 2 (2020): Mei; 82-90
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 2 (2020): Mei; 82-90
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1362/816
Copyright (c) 2020 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1393
2023-04-05T04:27:21Z
cmj:ART
THE RELATIONSHIP OF THE BODY MASS INDEX WITH THE EVENT OF HIPERTENSION IN POLI USILA PUSKESMAS RAWAT INAP SIMPANG TIGA KOTA PEKANBARU
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI POLI USILA PUSKESMAS RAWAT INAP SIMPANG TIGA KOTA PEKANBARU
Yulnefia, Yulnefia
Hypertension is a multifactorial cause with many differences and one of the leading causes of death in the world. The incidence of hypertension is very high with a prevalence reaching 60% to 80% of the elderly population. Body mass index (BMI) is highly influential in hypertension where overweight can estimate the risk of hypertension compared to normal BMI. BMI that is often afflicted by hypertensionis was obesity. Obesity provides the impetus to activate the simple nervous system for changes in the structure and function of the kidneys. Arterial pressure control of diuresis and natriuresis causes blood pressure to become hypertensive. The purpose of this research was to find out whether there is a relationship between BMI and hypertension in the elderly in Simpang Tiga Health Center Pekanbaru City. This research was an analytic observational research with cross sectional approach and accidental sampling technique. The total sample of 61 people included in the inclusion criteria of total participation. This research was conducted on January 21-23, 2020 in the Elderly Poly in Simpang Tiga Health Center Pekanbaru City. The results of this study were p-value <0.01 (p-value <0.05) and correlation coefficient (rs) of 0.424 which means there was a relationship between BMI and hypertension in the elderly in positive direction and moderate strength relationship. The conclusion of this study was that BMI has a significant relationship with hypertension in elderly in Simpang Tiga Health Center Pekanbaru City.
Hipertensi merupakan kasus multifaktorial dengan banyak komplikasi dan salah satu faktor penyebab kematian nomor satu di dunia. Angka insidensi hipertensi sangat tinggi dengan prevalensi mencapai 60% sampai 80% dari populasi lansia. Indeks massa tubuh (IMT) sangat berpengaruh pada kejadian hipertensi, di mana pada IMT berlebih atau kelebihan berat badan dapat memicu terjadinya faktor risiko hipertensi yang lebih tinggi dibandingkan seseorang dengan IMT normal. IMT yang sering mengakibatkan hipertensi adalah obesitas. Obesitas memberikan dorongan untuk aktivasi sistem saraf simpatik serta untuk perubahan struktur dan fungsi ginjal. Mekanisme kontrol tekanan arteri dari diuresis dan natriuresis menyebabkan meningkatnya tekanan darah sehingga terjadi hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan IMT dengan kejadian hipertensi pada usila di Puskesmas Rawat Inap Simpang Tiga Kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik Accidental Sampling. Jumlah sampel sebanyak 61 orang yang masuk kriteria inklusi dari total populasi. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21-23 Januari 2020 di Ruang Poli Usila Puskesmas Rawat Inap Simpang Tiga Kota Pekanbaru. Hasil penelitian ini adalah p-value <0,01 (p-value < 0,05) dan koefisien korelasi (rs) sebesar 0,424 yang berarti terdapat hubungan antara IMT dengan kejadian hipertensi pada lansia dengan arah hubungan positif dan kekuatan hubungan sedang. Kesimpulan penelitian ini adalah IMT memiliki hubungan yang signifikan dengan hipertensi pada lansia Puskesmas Rawat Inap Simpang Tiga Kota Pekanbaru.
LPPM Universitas Abdurrab
2020-07-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1393
10.36341/cmj.v3i2.1393
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 2 (2020): Mei; 69-75
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 2 (2020): Mei; 69-75
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1393/814
Copyright (c) 2020 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1394
2023-04-05T04:27:21Z
cmj:ART
MANAGEMENT OF ANESTHESIA ON PATIENTS WHO WALK IN SESAROUS SECTION WITH ARTERITICAL TAKAYASU DISEASE
PENATALAKSANAAN ANESTESI PADA PASIEN YANG MENJALANI SEKSIO SESAR DENGAN PENYAKIT TAKAYASU ARTERITIS
Satriyanto, Muhammad Dwi
Takayasu Arteritis Disease (TA) is a chronic inflammatory, progressive, and idiopathic disease causes narrowing, obstruction and aneurysms in systemic arterial and pulmonary artery, which mainly attacks the aorta and its branches. During pregnancy, these patients should be given special attention, in connection with any complications that may occur. Case is a woman 32 years 38 weeks pregnant with TA disease with changes in several branches of the aorta since thirteen years ago. During pregnancy there are no complaints, and now she went to the hospital with 37-38 weeks gestation. Caesarean section has been done with regional anesthesia - epidural. Local anesthesia is administered by titration with the hope of sensory blockade obtained gradually. After procedure patient had observation in the recovery room and hemodynamic was stable then moved to ward. Conclusion of the case is some complications can affect pregnancy in patients with TA. In pre anesthetic evaluation should be done carefully, treatment of complications and anesthetic planning are essential. Maintenance of perfusion is a major concern for patients and neuraxial blocks can be used without harming the mother and fetus. In patients with complications of TA was still compensated, monitoring during the procedure the same as routinely used. Provision of continuous epidural anesthesia with titration to maintain hemodynamic stability and allows monitoring of cerebral perfusion through the levels of consciousness. To avoid hypoperfusion or postoperative complications of hypertensive patients should be monitored closely for 24 hours.
Penyakit Takayasu Arteritis (TA) adalah suatu penyakit inflamasi kronis, progresif, dan idiopatik yang menyebabkan penyempitan, penyumbatan, dan aneurisma pada arteri sistemik dan arteri paru-paru, yang terutama menyerang aorta dan cabang-cabangnya. Selama kehamilan, pada pasien ini harus diberikan perhatian khusus, sehubungan dengan segala komplikasi yang dapat terjadi. Kasus merupakan seorang wanita 32 tahun hamil 38 minggu dengan penyakit TA dengan perubahan pada beberapa cabang aorta sejak tiga belas tahun yang lalu. Selama kehamilan ini tidak ada keluhan, saat ini masuk kerumah sakit dengan kehamilan 37-38 minggu. Telah dilakukan seksio sesar dengan regional anestesi dan epidural kontinyu. Lokal anestesi diberikan dengan titrasi dengan harapan didapatkan blockade sensorik secara bertahap. Setelah tindakan pasien diobservasi di ruang pemulihan dengan hemodinaik stabil lalu dipindahkan ke ruangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah beberapa komplikasi dapat mempengaruhi kehamilan pada pasien dengan TA. Pada pasien TA, evaluasi harus dilakukan secara hati-hati, di mana pengobatan komplikasi TA dan perencanaan anestesi merupakan hal yang mendasar. Pemeliharaan perfusi merupakan perhatian utama pada pasien dan blok neuraxial dapat digunakan tanpa merugikan ibu dan janin. Pada pasien dengan komplikasi TA yang masih terkompensasi, pemantauan selama tindakan adalah sama seperti yang secara rutin digunakan. Anestesi epidural kontinyu dengan pemberian titrasi dapat menjaga stabilitas hemodinamik dan memungkinkan pemantauan perfusi serebral melalui tingkat kesadaran. Untuk menghindari hipoperfusi pasca operasi atau komplikasi hipertensi pasien harus dipantau ketat selama 24 jam.
LPPM Universitas Abdurrab
2020-07-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1394
10.36341/cmj.v3i2.1394
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 2 (2020): Mei; 91-98
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 2 (2020): Mei; 91-98
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1394/817
Copyright (c) 2020 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1435
2023-04-05T04:27:32Z
cmj:ART
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG METODE KONTRASEPSI DENGAN SIKAP TERHADAP PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI WANITA
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG METODE KONTRASEPSI DENGAN SIKAP TERHADAP PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI WANITA
Susanti, Lasiah
Habsi, Vanny Nurdelima
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pertama yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai salah satu metode untuk menekan pertumbuhan penduduk di Indonesia sejak tahun 1970. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membentuk program pembangunan berkelanjutan yaitu Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang setara dengan program tingkat internasional Sustainable Development Goals (SDGs). Peserta KB aktif Provinsi Riau dari tahun 2017-2018 selalu berada pada urutan ke-8 terendah dari 34 provinsi di Indonesia dengan metode terbanyak berupa non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (non-MKJP). Salah satu penyebabnya yaitu rendahnya pengetahuan masyarakat terkait dengan metode kontrasepsi. Pengetahuan dan sikap merupakan landasan dalam membentuk suatu perilaku yang sesuai kondisi bagi akseptor kontrasepsi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan tentang metode kontrasepsi dengan sikap tentang pemilihan metode kontrasepsi pada akseptor kontrasepsi wanita di Puskesmas wilayah Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain studi observasional analitik, dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 12 Puskesmas di Kota Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified random sampling dengan besar sampel 400 orang dan diuji secara statistik menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil analisis korelasi Spearman’s rho menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap (pvalue= 0,027) dengan nilai koefisien korelasi 0,097.
Family planning is the first program established by the Indonesian government as one of the methods to suppress population growth in Indonesia since 1970. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) established a sustainable development program namely Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) which is equivalent to the international level program Sustainable Development Goals (SDGs). Participants of Riau province are using active contraception from 2017-2018 always ranks 8th lowest out of 34 provinces in Indonesia with the most methods in the form of non- long-term contraception methods (non-MKJP). One of the reason is low of society knowledge related to contraceptive methods. Knowledge and attitude are foundation in forming a behavior that is suitable with conditions for contraceptive acceptor.The purpose of this research was to know the relationship of knowledge about contraceptive methods with attitudes about the selection of contraceptive methods in women’s contraceptive acceptors in primary health center region of Pekanbaru city.The method of this research used analytic observational study design, with a cross sectional study design. This research was conducted at 12 primary health centers region of Pekanbaru city. The sampling technique is done by stratified random sampling with a sample size of 400 people and statistically tested using the Spearman correlation test. The result of spearman 's rho correlation analysis indicate there is a significant relationship between knowledge and attitude (pvalue = 0.027) with a correlation coefficient value of 0.097.
LPPM Universitas Abdurrab
2021-02-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1435
10.36341/cmj.v3i3.1435
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 3 (2020): September; 110-116
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 3 (2020): September; 110-116
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1435/947
Copyright (c) 2021 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1484
2023-04-05T04:27:32Z
cmj:ART
DIET KETOGENIK: STRATEGI BARU PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA
DIET KETOGENIK: STRATEGI BARU PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA
Mashudi, Sugeng
The use of antipsychotics in the long term > 20 years has a negative effect on people with schizophrenia. Apart from the symptoms of schizophrenia, the emergence of metabolic syndrome needs attention. Metabolic syndrome as a negative effect of antipsychotics will have an impact on heart disorders and diabetes mellitus. Various approaches have been taken to reduce metabolic syndrome starting from a mideteran diet, low gluten, and a ketogenic diet. The purpose of this study was to determine the ketogenic diet as a new strategy for handling schizophrenics. This study is a literature review using the Pubmed search engine and Science direct. The key words used was the ketogenic diet and schizophrenia. A total of 3 articles were analyzed according to the PRISMA protocol. Research is needed on the effect of the ketogenic diet on improving the condition of schizophrenics.
Penggunaan antipsikotik dalam jangka waktu lama > 20 tahun memberikan efek negatif pada penderita Skizofrenia. Selain gejala skizofrenia munculnya sindrom metabolik perlu untuk diperhatikan. Sindrom metabolik sebagai efek negatif antipsikotik akan memberikan dampak pada gangguan jantung serta Diabetes Melitus (DM). Berbagai pendekatan dilakukan untuk mengurangi sindrom metabolik mulai dari diet mideteran, rendah gluten, dan diet ketogenik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui diet ketogenik sebagai strategi baru penanganan penderita skizofrenia. Penelitiana ini merupakan literature review dengan menggunakan mesin pencari Pubmed dan Science direct. Karta kunci yang digunakan adalah diet ketogenic dan schizophrenia. Sebanyak 3 artikel dianalisis berdasarkan protokol PRISMA. Diperlukan penelitian pengaruh diet ketogenik terhadap perbaikan kondisi penderita skizofrenia.
LPPM Universitas Abdurrab
2021-02-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1484
10.36341/cmj.v3i3.1484
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 3 (2020): September; 99-103
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 3 (2020): September; 99-103
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1484/942
Copyright (c) 2021 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1506
2023-04-05T04:27:32Z
cmj:ART
GAMBARAN EPIDEMIOLOGI DAN STIGMA SOSIAL TERKAIT PANDEMI COVID-19 DI KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2020
GAMBARAN EPIDEMIOLOGI DAN STIGMA SOSIAL TERKAIT PANDEMI COVID-19 DI KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2020
Sari, Astri Kurnia
Febrianti, Thresya
In December 2019, a case of peneumonia of unknown etiology was found in Wuhan, Hubei, China with clinical symptoms that closely resemble pneumonia, which is named COVID-19. The COVID-19 pandemic can cause feelings of fear of infection, anxiety, stigma, prejudice and marginalization of disease in patients, people at risk and healthy people to health workers. This study aims to describe the epidemiology and social stigma associated with the COVID-19 pandemic in South Tangerang City in 2020. This research is a type of quantitative research with a descriptive method with a cross sectional approach. The study was conducted in July 2020. The population in this study were the people of South Tangerang City. The sample used was 107 respondents with purposive sampling technique. Retrieval of data using a questionnaire via google form. Based on the results of the study, 73.8% of the respondents were 17-25 years old, 70.1% of the respondents were female. , the occupational status of the respondents is mostly students as much as 60.7% and the sub-districts where the respondents are mostly residing in Pamulang is 29.0%. People who do not have a stigma on COVID-19 patients are 56.1%. It is hoped that the public will remain vigilant and carry out health protocols during the COVID-19 pandemic and avoid stigmatizing COVID-19 patients in order to avoid someone hiding their health status.
Pada bulan Desember 2019 ditemukan kasus peneumonia yang tidak diketahui etiologinya muncul di Wuhan, Hubei, China dengan gejala klinis yang sangat menyerupai pneumonia yang diberi nama COVID-19. Pandemi COVID-19 dapat menimbulkan perasaan takut akan tertular, kecemasan, stigma, prasangka dan marginalisasi terhadap penyakit pada pasien, orang berisiko dan orang yang sehat hingga tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran epidemiologi dan stigma sosial terkait pandemi COVID-19 di Kota Tangerang Selatan tahun 2020. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Tangerang Selatan. Sampel yang digunakan adalah sebesar 107 responden dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner melalui google form. Hasil penelitian menjukkan sebagian besar responden berusia 17-25 tahun sebanyak 73,8%, jenis kelamin respoden sebagian besar adalah perempuan sebanyak 70,1%, status pekerjaan responden sebagian besar adalah pelajar/mahasiswa sebanyak 60,7% dan wilayah kecamatan yang ditinggali responden sebagian besar berada di Kecamatan Pamulang sebanyak 29,0%. Selain itu, masyarakat yang tidak memiliki stigma pada pasien COVID-19 sebanyak 56,1%. Diharapkan masyarakat tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19 dan menghindari memberi stigma pada pasien COVID-19 agar menghindari seseorang menyembunyikan status kesehatannya.
LPPM Universitas Abdurrab
2021-02-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1506
10.36341/cmj.v3i3.1506
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 3 (2020): September; 104-109
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 3 (2020): September; 104-109
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1506/943
Copyright (c) 2021 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1657
2023-04-05T04:27:32Z
cmj:ART
ANALISIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA KASUS LEPTOSPIROSIS DISERTAI ABSES HATI AMOEBA
ANALISIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA KASUS LEPTOSPIROSIS DISERTAI ABSES HATI AMOEBA
Donaliazarti, Donaliazarti
Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan mikroorganisme spirochaeta genus Leptospira sedangkan abses hepar amoeba merupakan komplikasi ekstraintestinal oleh Entamoeba Histolytica. Kedua penyakit terjadi pada seorang pria 45 tahun dengan sanitasi diri dan lingkungan yang kurang. Abses hepar amoeba ditemukan sebagai koinsiden yang diperkirakan telah ada sebelum pasien mengalami leptospirosis sehingga kedua penyakit tersebut menimbulkan manifestasi klinis yang tumpang tindih pada pasien, namun gejala akut yang dialami pasien pada saat datang ke rumah sakit lebih besar kemungkinan disebabkan oleh leptospirosisnya. Pasien mengeluh demam tinggi, kulit dan mata menguning, buang air kecil seperti teh pekat, pegal pada kedua kaki, mual, muntah dan nyeri ulu hati. Pada pemeriksaan fisik ditemukan febris, takikardia, iketrik pada kulit dan sklera, injeksi siliar, dan hepatomegali. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia ringan dengan gambaran normositik normokrom, leukositosis dengan neutrofilia shift to the right, trombositosis, LED meningkat, APTT memanjang, hiperbilirubinemia, peningkatan enzim SGOT SGPT, ALP, serta GGT, hipoalbuminemia, hiperglobulinemia, dan bilirubinuria. Pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan negatif pada sampel urine ditemukan Leptospira. Pemeriksaan USG abdomen menunjukkan space occupying lesion (SOL) soliter pada lobus kanan hati dan pada pemeriksaan serologi diperoleh antiamoeba positif. Berdasarkan hal diatas, maka pasien ini didagnosis mengalami leptospirosis koinsiden dengan abses hati amoeba.
Leptospirosis is a disease caused by spirochaeta microorganism of the genus Leptospira, while the amoebic liver abscess is an extraintestinal complication by Entamoeba Histolytica. Both diseases occurred in a 45-year-old man with poor personal hygiene and environment sanitation. Amoebic liver abscess was found to be a coincidence that was thought to have existed before the patient developed leptospirosis so that the two diseases caused overlapping clinical manifestations in the patient, but the acute symptoms experienced by the patient at the time of admission were more likely to be caused by his leptospirosis. Patient complained of high fever, yellowing of the skin and eyes, urinating like concentrated tea, stiffness in both legs, nausea, vomiting and heartburn. On physical examination found febrile, tachycardia, icteric on skin and sclera, ciliary injection, and hepatomegaly. Laboratory tests showed mild anemia with normocytic normochromic features, leukocytosis with neutrophilia shift to the right, thrombocytosis, increased ESR, prolonged APTT, hyperbilirubinemia, elevated SGOT SGPT, ALP and GGT enzymes, hypoalbuminemia, hyperglobulinemia, and bilirubinuria. Microscopic examination with negative staining of urine samples found Leptospira. Abdominal ultrasound examination showed a solitary space occupying lesion (SOL) in the right lobe of the liver and on serological examination showed positive antiamoeba. Based on the above, this patient was diagnosed as having coincident leptospirosis with amoebic liver abscess.
LPPM Universitas Abdurrab
2021-02-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1657
10.36341/cmj.v3i3.1657
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 3 (2020): September; 131-139
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 3 (2020): September; 131-139
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1657/946
Copyright (c) 2021 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1672
2023-04-05T04:27:32Z
cmj:ART
HUBUNGAN FREKUENSI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN
HUBUNGAN FREKUENSI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN
Yulnefia, Yulnefia
Faris, Arif Rahman
Prevalensi status gizi balita 0-59 bulan dengan indeks BB/U di Indonesia tahun 2018 mengalami peningkatan prevalensi gizi buruk sebesar 1,10%, dan gizi lebih sebesar 1,3% dibandingkan tahun 2017. Provinsi Riau memiliki prevalensi status gizi buruk, kurang dan lebih di atas prevalensi nasional yaitu sebesar 21,9%. Kabupaten dengan prevalensi status gizi buruk dan gizi kurang tertinggi di Provinsi Riau adalah Kabupaten Indragiri Hilir dengan angka prevalensi sebesar 25,6%. Periode usia 0-24 bulan adalah periode usia yang sangat penting bagi anak, karena saat itu adalah proses pertumbuhan dan perkembangan otak yang signifikan. Salah satu faktor yang menentukan kecukupan energi yang diterima oleh anak adalah frekuensi pemberian MP-ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan status gizi anak usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gajah Mada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir. Metode penelitian ini menggunakan desain studi observasional analitik, dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di 24 Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Gajah Mada Tembilahan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu accidental sampling. Data diuji secara statistik menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian berdasarkan uji korelasi Spearman didapatkan nilai p-value yaitu 0,000 (< 0,05) dan koefisien korelasi (r) = 0,669 untuk hubungan antara frekuensi pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan status gizi anak usia 6-24 bulan. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan status gizi anak usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gajah Mada Tembilahan dengan korelasi kuat dan arah korelasi positif.
In 2018, the prevalence of nutritional status for children aged 0 to 59 months in Indonesia with BB / U index increases in malnutrition prevalence by 1.10% and over nutrition by 1.3%. It was higher than 2017. Riau Province has a prevalence of nutritional statuses (malnutrition, undernutrition, and over nutrition) above the national prevalence rate at 21.9%. The district with the highest prevalence of malnutrition over nutrition in Riau Province is Indragiri Hilir District with a prevalence rate of 25.6%. The 0-24 month age period is a very important age period for children, because it is a significant process of brain growth and development. One factor that determines the adequacy of energy received by children is the weaning food feeding frequency. The purpose of this research was to determine the relationship between the weaning food feeding frequency, with nutritional status of 6-24 months old child in Gajah Mada Health Center Tembilahan working area, Indragiri Hilir District. The method of this research was analytic operational design approach was conducted with cross-sectional study design. This research was performed in 24 Integrated Health Post Gajah Mada Tembilahan. The sampling technique used in this study was accidental sampling and Spearman correlation test was applied to examine the data. The results of the Spearman correlation test obtained a p-value that is 0,000 (<0,05) and correlation coefficient (r) = 0,669 on correlation between weaning food feeding frequency wiyh nutritional status 0f 6-24 months old child. There was a significant connections between the weaning food feeding frequency and the nutritional status of 6-24 months old child in the working territory of Gadjah Mada Health Center Tembilahan with strong correlation and positive direction.
LPPM Universitas Abdurrab
2021-02-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1672
10.36341/cmj.v3i3.1672
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 3 (2020): September; 123-130
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 3 (2020): September; 123-130
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1672/945
Copyright (c) 2021 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1673
2023-04-05T04:27:32Z
cmj:ART
HUBUNGAN MOTIVASI PASIEN PROLANIS DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN PROLANIS DI PUSKESMAS MELUR KOTA PEKANBARU TAHUN 2020
HUBUNGAN MOTIVASI PASIEN PROLANIS DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN PROLANIS DI PUSKESMAS MELUR KOTA PEKANBARU TAHUN 2020
Ayuningtiyas, Ratih
R, Ghifari Ihsan
Motivasi adalah dorongan yang diperoleh pada diri seseorang dalam berupaya mengubah perilaku seseorang agar lebih baik dalam mencapai kebutuhannya. Motivasi tidak hanya diperlukan oleh orang yang sehat, tetapi juga diperlukan oleh orang yang sakit atau sedang menderita suatu penyakit seperti penyakit kronis. Salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan komplikasi penyakit hipertensi dan Diabetes Melitus tipe 2 yaitu dengan menerapkan sistem Prolanis. Puskesmas Melur sudah melaksanakan kegiatan Prolanis sejak tahun 2014 dan memiliki anggota Prolanis terbanyak di Kota Pekanbaru. Namun, frekuensi kunjungan peserta Prolanis di Puskesmas Melur dalam 3 bulan terakhir (Oktober-Desember 2019) hanya mencapai 20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi pasien Prolanis dengan frekuensi kunjungan Prolanis di Puskesmas Melur Kota Pekanbaru tahun 2020. Adapun metode yang digunakan yaitu desain studi observasional analitik, dengan rancangan penelitian cross sectional. Hasil penelitian didapatkan sampel sebanyak 32 responden. Dari 32 responden penelitian didapatkan pasien Prolanis yang memiliki motivasi tinggi sebanyak 19 (59,3%) dengan tingkat frekuensi kunjungan tinggi yang bervariasi, kemudian dari 32 responden tersebut sebanyak 13 (40,6%) memiliki motivasi rendah dengan tingkat frekuensi kunjungan yang bervariasi. Hasil dari uji korelasi Spearman didapatkan nilai p-value yaitu 0,001 (<0,05) dan koefisien korelasi (r) = 0,541 artinya terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi pasien Prolanis dengan frekuensi kunjungan Prolanis di Puskesmas Melur kota Pekanbaru tahun 2020 dengan arah korelasi positif.
Motivation is encouragement obtained in a person trying to change a person's behavior to be better in achieving their needs. Motivation is not only needed by healthy people, but also needed by people who are sick or are suffering from an illness such as a chronic disease. One of the government's efforts to reduce complications of hypertension and type 2 Diabetes Mellitus is to implement a system Prolanis. The Melur Health Center, located in the Sukajadi District, has been carrying out Prolanis activities since 2014 and has the most Prolanis members in the city of Pekanbaru. However, the frequency of visits of Prolanis participants at the Melur Health Center in the last 3 months (October-December 2019) only reached 20%. To know the relationship between the motivation of Prolanis patients and the frequency of Prolanis visits at the Melur Health Center in Pekanbaru 2019. Using a study design analytic observational, with cross sectional study design. From 32 study respondents found that Prolanis patients who have high motivation as many as 19 (59.3%) with a high level of visit frequency that varies, then from the 32 respondents 13 (40.6%) had low motivation with varying frequency of visits. The results of the Spearman test obtained p-value that is 0.001 (<0.05) and the correlation coefficient (r) = 0.541. There is a significant relationship between the motivation of Prolanis patients with the frequency of Prolanis visits at the Melur Health Center in Pekanbaru 2020 with the direction of a positive correlation.
LPPM Universitas Abdurrab
2021-02-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1673
10.36341/cmj.v3i3.1673
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 3 No 3 (2020): September; 117-122
Collaborative Medical Journal; Vol 3 No 3 (2020): September; 117-122
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1673/944
Copyright (c) 2021 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1676
2023-04-05T04:24:15Z
cmj:ART
K3 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN APD PEMANEN KELAPA SAWIT PT. X ROKAN HULU
Pratiwi, Yuharika
Fariscy, Azan
ABSTRACT
Personal Protective Equipment (PPE) is a collection of tools used by workers to protect part or all of their bodies from potential hazards or work accidents. Based on data from the International Labor Organization (ILO) 2018 every day more than 2.78 million deaths per year as a result of work accidents or work- related diseases. “Meanwhile, based on data from the Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) for employment in Indonesia in 2018, there were 173,105 cases of work accidents”. The cause of the accident comes from human factors, there are many factors that cause work accidents, including factors of knowledge, attitudes, behavior in using PPE, as well as lack of information related to the risk of work accidents. This study used an analytic observational study design, with a cross sectional study design. The sampling technique was carried out by total sampling and statistically tested using the chi-square test. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes with the behavior of using PPE on oil palm harvesters at PT. X Rokan Hulu. The results of this study found that there was a relationship between the knowledge of PPE use and the behavior of using PPE on harvesters (p-value = 0.002), and a
relationship between the attitude of using PPE and the behavior of using PPE (p- value = 0.047)
ABSTRAK
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan sekumpulan alat yang digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja. Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) 2018 setiap hari lebih dari 2,78 juta kematian per tahun sebagai akibat kecelakaan kerja atau penyakit terkait pekerjaan. “Sedangkan berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ketenagakerjaan di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 173.105 kasus kecelakaan kerja”. Penyebab kecelakaan bersumber dari faktor manusia, ada banyak faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja antara lain faktor pengetahuan, sikap, perilaku penggunaan APD, serta kurangnya informasi yang berkaitan dengan risiko kecelakaan kerja. Penelitian ini menggunakan desain studi observasional analitik, dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling dan diuji secara statistik menggunakan uji chi-square. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku penggunaan APD pada pemanen kelapa sawit di PT. X Rokan Hulu. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya hubungan antara pengetahuan penggunaan APD dengan perilaku penggunaan APD pada pemanen (p-value = 0,002), dan hubungan antara sikap penggunaan APD dengan perilaku penggunaan APD (p-value = 0,047).
LPPM Universitas Abdurrab
2022-10-20
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1676
10.36341/cmj.v5i1.1676
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 1 (2022): Januari; 1-6
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 1 (2022): Januari; 1-6
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1676/1296
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/1725
2023-04-05T04:24:15Z
cmj:ART
PSIKOSIS PADA AUTOIMUN SEBUAH LAPORAN KASUS SISTEMIK LUPUS ERITEMATOSUS KOINSIDENSI DENGAN MULTIPLE SKLEROSIS
Mulya, Deshinta Putri
Darmawan, Arief
Varied symptoms of Systemic lupus erythematosus make its diagnosis challenging. A 40 year old woman was admitted to the Emergency Room for self-talking, rambling and being rowdy. Psychiatric assessment showed an indication of organic hallucination. The patient had been undergoing neurologic treatment for four months due to multiple sclerosis with onset symptoms including of paraperese which was improved after taking steroids. In addition to neurologic symptoms, other conditions including mucous ulcers, malar rash, vasculitis, hair loss, and arthritis were found. The laboratory test indicated the presence of strong positive ANA profile in the RNP/Sm, Sm, SS-A native, Ro-52, SS-B and Ribosomal Protein. Patient’s condition significantly improved after undergoing treatment for Systemic lupus erythematosus flare with a coincidence of multiple sclerosis.
Munculnya beragam gejala pada Systemic lupus erythematosus menyebabkan tantangan dalam diagnosis. Wanita usia 40 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat dengan keluhan bicara sendiri, melantur dan gaduh. Asesmen psikiater dikatakan sebuah halusinasi organik. Pasien dalam perawatan neurolog sebagai multiple sklerosis sejak 4 bulan dengan gejala awal berupa paraparese yang saat ini sudah membaik dengan pemberian steroid. Selain keluhan neurologi diatas, ditemukan mucous ulcer, malar rash, vaskulitis, rambut rontok dan artritis. Laboratorium didapatkan ANA profile positif kuat pada RNP/Sm, Sm, SS-A native, Ro-52, SS-B dan Ribosomal Protein. Pasien membaik setelah dilakukan tatalaksana sebagai Systemic lupus erythematosus flare berat dengan koinsidensi multiple sklerosis.
LPPM Universitas Abdurrab
2022-10-20
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1725
10.36341/cmj.v5i1.1725
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 1 (2022): Januari; 7-10
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 1 (2022): Januari; 7-10
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/1725/1297
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2100
2023-04-05T04:24:15Z
cmj:ART
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAUN KENTUT DAN EKSTRAK BUAH BELIMBING TERHADAP ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS
Kusumastuti, Melati Yulia
Samran, Samran
Meilani, Debi
Bacteria is one of the factors that cause infection. These infections can be treat with antibacterial compounds. Plants are one of the greatest sources of antibacterial compounds. Leaves of skunk vine (Paederia foetida L.) and sweet star fruit (Avverhoa carambola L.) are plant parts that commonly used traditionally as wound healing, anti-inflammatory, anti-diarrhea, etc. The purposes of this study were to determine the antibacterial activity of the ethanol extract of skunk vine leaves and sweet starfruit leaves and to determine minimum inhibitory concentration (MIC) against E. coli and S. aureus. Leaves of skunk vine and sweet star fruit were extracted with 96% ethanol. The ethanol extract of each plant was screened for their phytochemicals compound and tested for antibacterial activity. The antibacterial activity test was carried out by using the agar disc diffusion method. The results of the study showed that 500 mg/ml of ethanolic extract of skunk vine leaves and sweet star fruit leaves could inhibited the growth of E. coli bacteria around 28.29 mm and 21.50 mm. Meanwhile, both extracts in the same concentration showed inhibition zones against S. aureus around 24.45 mm and 22.53 mm. It showed that ethanol extract of skunk vine leaves has better antibacterial activities than ethanol extract of start fruit leaves. The MIC of skunk vine leaves extract on both bacteria was 200 mg/ml, while the MIC of sweet starfruit leaves ethanol extract for E. coli was 12.5 mg/ml and S. aureus was 25 mg/ml. This indicates that both ethanol extracts have antibacterial activity against E. coli and S. aureus bacteria.
oleh bakteri yaitu dengan menggunakan senyawa antibakteri. Tanaman merupakan salah satu sumber terbesar dari senyawa antibakteri. Daun kentut (Paederia foetida L.) dan belimbing manis (Avverhoa carambola L.) merupakan bagian tanaman yang dimanfaatkan secara tradisional untuk mengobati luka, antiradang, dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas antibakteri ekstrak etanol daun kentut dan daun belimbing manis serta konsentrasi hambat minimum (KHM) terhadap E. coli dan S. aureus. Daun kentut dan daun belimbing manis diektraksi dengan etanol 96%. Ektrak etanol masing-masing tanaman di skrining fitokimia dan diuji aktivitas antibakteri. Uji aktivitas antibakteri dilakukan secara in vitro dengan menggunakan metode disk difusi agar. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kentut dan belimbing manis dengan konsentrasi 500 mg/ml menghasilkan zona hambat pertumbuhan bakteri E. coli sebesar 28,29 mm dan 21,50 mm. Sedangkan kedua ekstrak dalam konsentrasi yang sama menghasilkan zona hambat pertumbuhan terhadap S. aureus sebesar 24,45 mm dan 22,53 mm. . Ekstrak daun kentut mempunyai aktifitas antibakteri lebih besar daripada ekstrak daun belimbing manis. KHM ekstrak daun kentut pada kedua bakteri adalah 200 mg/ml, sedangkan KHM ektrak etanol daun belimbing manis untuk bakteri E. coli adalah 12.5 mg/ml dan S. aureus adalah 25 mg/ml. Hal ini menunjukkan bahwa kedua ekstrak etanol mempunyai aktifitas antibakteri terhadap bakteri E. coli dan S. aureus.
LPPM Universitas Abdurrab
2022-10-20
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2100
10.36341/cmj.v5i1.2100
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 1 (2022): Januari; 11-15
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 1 (2022): Januari; 11-15
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2100/1298
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2138
2023-04-05T04:22:21Z
cmj:ART
ABSES HEPAR : SEBUAH LAPORAN KASUS
ABSES HEPAR : SEBUAH LAPORAN KASUS
Mahendra, Mahendra
Prasetyo, Anggi Dwi
Abses hepar adalah salah satu bentuk infeksi yang paling sering terjadi pada hepar. Salah satu bentuk abses hepar yang paling sering terjadi adalah abses hepar piogenik, yang umumnya ditemukan pada lobus kanan hepar. Kami melaporkan kasus abses hepar yang terjadi pada lobus kiri hepar, dengan keluhan yang tidak spesifik. Pasien datang hanya dengan keluhan perut yang membengkak, tanpa disertai keluhan lain. Pemeriksaan radiologis berupa CT-Scan mengkonfirmasi diagnosis abses hepar lobus sinistra. Pasien ditangani dengan tindakan drainase abses per laparoskopi. Tidak ada komplikasi yang ditemukan selama dan pasca operasi. Kasus ini menunjukkan bahwa diperlukan kecurigaan yang tinggi untuk abses hepar pada pasien dengan keluhan abdomen yang tidak spesifik. Drainase abses per laparoskopi yang dikombinasikan dengan terapi antibiotik merupakan pendekatan terapi yang aman dan efektif untuk kasus seperti ini.
Abses hepar adalah salah satu bentuk infeksi yang paling sering terjadi pada hepar. Salah satu bentuk abses hepar yang paling sering terjadi adalah abses hepar piogenik, yang umumnya ditemukan pada lobus kanan hepar. Kami melaporkan kasus abses hepar yang terjadi pada lobus kiri hepar, dengan keluhan yang tidak spesifik. Pasien datang hanya dengan keluhan perut yang membengkak, tanpa disertai keluhan lain. Pemeriksaan radiologis berupa CT-Scan mengkonfirmasi diagnosis abses hepar lobus sinistra. Pasien ditangani dengan tindakan drainase abses per laparoskopi. Tidak ada komplikasi yang ditemukan selama dan pasca operasi. Kasus ini menunjukkan bahwa diperlukan kecurigaan yang tinggi untuk abses hepar pada pasien dengan keluhan abdomen yang tidak spesifik. Drainase abses per laparoskopi yang dikombinasikan dengan terapi antibiotik merupakan pendekatan terapi yang aman dan efektif untuk kasus seperti ini.
LPPM Universitas Abdurrab
2021-11-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2138
10.36341/cmj.v4i1.2138
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 1 (2021): Januari; 1-7
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 1 (2021): Januari; 1-7
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2138/1075
Copyright (c) 2021 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2160
2023-04-05T04:22:21Z
cmj:ART
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN AGILITY PADA PEMAIN FUTSAL USIA 12-16 TAHUN DI KLUB FUTSAL SAHABAT JUNIOR PANGKALAN LESUNG
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN AGILITY PADA PEMAIN FUTSAL USIA 12-16 TAHUN DI KLUB FUTSAL SAHABAT JUNIOR PANGKALAN LESUNG
Munir, Ruswaldi
Sukma, Nova
Agility merupakan faktor penting dalam kesuksesan permainan futsal. Ada beberapa faktor pendukung agar pemain dapat melakukan teknik dan strategi permainan futsal, seperti tinggi badan dan berat badan. Olahraga futsal merupakan olahraga yang membutuhkan banyak teknik dan strategi dalam menciptakan permainan yang baik. Futsal adalah olahraga yang sangat digemari oleh kalangan remaja, terutama remaja yang tergolong dalam remaja awal yaitu usia 12-16 tahun. Pada golongan ini, terjadinya perkembangan fisik yang pesat dan aktif dalam berbagai jenis cabang permainan namun kalangan remaja saat ini memiliki kebiasaan yang kurang sehat seperti tidak sarapan, kurang mengkonsumsi sayur dan buah yang merupakan sumber dari serat dan sering mengkonsumsi makanan berpenyedap. Kebiasaan yang kurang sehat tersebut dapat menyebabkan berat badan yang tidak ideal dan gangguan dalam keseimbangan status gizi yang merupakan salah satu masalah nutrisi dalam mengoptimalkan permainan futsal. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan agility pada pemain futsal berusia 12-16 tahun di klub futsal Sahabat Junior Pangkalan Lesung. Metode penelitian menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap klub futsal Sahabat Junior Pangkalan Lesung. Teknik Pengambilan sampel dengan cara total sampling. Setelah disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi sampel menjadi 35 responden. Hasil penelitian p-value 0,580, hal tersebut menunjukkan tidak dapat hubungan korelasi yang bermakna antara status gizi dengan agility pada pemain futsal usia 12-16 tahun di klub futsal Sahabat Junior Pangkalan Lesung.
Agility merupakan faktor penting dalam kesuksesan permainan futsal. Ada beberapa faktor pendukung agar pemain dapat melakukan teknik dan strategi permainan futsal, seperti tinggi badan dan berat badan. Olahraga futsal merupakan olahraga yang membutuhkan banyak teknik dan strategi dalam menciptakan permainan yang baik. Futsal adalah olahraga yang sangat digemari oleh kalangan remaja, terutama remaja yang tergolong dalam remaja awal yaitu usia 12-16 tahun. Pada golongan ini, terjadinya perkembangan fisik yang pesat dan aktif dalam berbagai jenis cabang permainan namun kalangan remaja saat ini memiliki kebiasaan yang kurang sehat seperti tidak sarapan, kurang mengkonsumsi sayur dan buah yang merupakan sumber dari serat dan sering mengkonsumsi makanan berpenyedap. Kebiasaan yang kurang sehat tersebut dapat menyebabkan berat badan yang tidak ideal dan gangguan dalam keseimbangan status gizi yang merupakan salah satu masalah nutrisi dalam mengoptimalkan permainan futsal. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan agility pada pemain futsal berusia 12-16 tahun di klub futsal Sahabat Junior Pangkalan Lesung. Metode penelitian menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap klub futsal Sahabat Junior Pangkalan Lesung. Teknik Pengambilan sampel dengan cara total sampling. Setelah disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi sampel menjadi 35 responden. Hasil penelitian p-value 0,580, hal tersebut menunjukkan tidak dapat hubungan korelasi yang bermakna antara status gizi dengan agility pada pemain futsal usia 12-16 tahun di klub futsal Sahabat Junior Pangkalan Lesung.
LPPM Universitas Abdurrab
2021-11-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2160
10.36341/cmj.v4i1.2160
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 1 (2021): Januari; 8-15
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 1 (2021): Januari; 8-15
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2160/1076
Copyright (c) 2021 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2161
2023-04-05T04:22:21Z
cmj:ART
TATALAKSANA GAGAL NAFAS AKUT AKIBAT EDEM PARU AKUT PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI
TATALAKSANA GAGAL NAFAS AKUT AKIBAT EDEM PARU AKUT PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI
Sakti, Matdhika
Ferianto, Ferianto
Siswoyo, Dea Vilia
Candita, Fifi
Ifani, Ria Finola
Gagal nafas merupakan kondisi kegagalan fungsi sistem respirasi dalam pertukaran gas di mana PaO2 < 60 mmHg dan/ PaCO2 > 50 mmHg. Telah dilakukan tindakan kepada seorang pasien laki-laki berusia tujuh puluh satu tahun dengan berat badan 70kg yang di bawa ke IGD RSUD Kota Dumai dengan keadaan penurunan kesadaran. Dari alloanamnesa terhadap keluarga pasien, diketahui sebelumnya pasien mengeluhkan sesak nafas yang muncul tiba-tiba. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung yang diketahui sejak 6 bulan terakhir dan hipertensi tidak terkontrol. Pasien didiagnosis dengan respiratory failure type 1 et causa cardiogenic pulmonary oedem. Saat di ICU, saturasi O2 pasien turun menjadi 77% sehingga pasien diberikan bagging untuk bantuan nafas kemudian saturasi O2 naik menjadi 90%, kemudian pasien mengalami apneu, asistol dan arteri karotis tidak teraba sehingga dilakukan RJP kompresi: ventilasi 30:2 dengan total 15 siklus dan pasien mengalami ROSC. Pasien kemudian dipasang intubasi dan dibantu ventilator, saturasi O2 menjadi 99%. Sebelumnya pasien diberikan midazolam 15mg di dalam 50ml NaCl melalui syringe pump dan fentanyl 2 ampul dalam 50cc NaCl 50ml melalui syringe pump. Kemudian, pola nafas tidak efektif dan keadaan umum memburuk, ventilator diubah menjadi mode PCAC kemudian pernafasan kembali adekuat dan hemodinamik pasien stabil. Kemudian pada pasien dilakukan weaning ventilator.
Gagal nafas merupakan kondisi kegagalan fungsi sistem respirasi dalam pertukaran gas di mana PaO2 < 60 mmHg dan/ PaCO2 > 50 mmHg. Telah dilakukan tindakan kepada seorang pasien laki-laki berusia tujuh puluh satu tahun dengan berat badan 70kg yang di bawa ke IGD RSUD Kota Dumai dengan keadaan penurunan kesadaran. Dari alloanamnesa terhadap keluarga pasien, diketahui sebelumnya pasien mengeluhkan sesak nafas yang muncul tiba-tiba. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung yang diketahui sejak 6 bulan terakhir dan hipertensi tidak terkontrol. Pasien didiagnosis dengan respiratory failure type 1 et causa cardiogenic pulmonary oedem. Saat di ICU, saturasi O2 pasien turun menjadi 77% sehingga pasien diberikan bagging untuk bantuan nafas kemudian saturasi O2 naik menjadi 90%, kemudian pasien mengalami apneu, asistol dan arteri karotis tidak teraba sehingga dilakukan RJP kompresi: ventilasi 30:2 dengan total 15 siklus dan pasien mengalami ROSC. Pasien kemudian dipasang intubasi dan dibantu ventilator, saturasi O2 menjadi 99%. Sebelumnya pasien diberikan midazolam 15mg di dalam 50ml NaCl melalui syringe pump dan fentanyl 2 ampul dalam 50cc NaCl 50ml melalui syringe pump. Kemudian, pola nafas tidak efektif dan keadaan umum memburuk, ventilator diubah menjadi mode PCAC kemudian pernafasan kembali adekuat dan hemodinamik pasien stabil. Kemudian pada pasien dilakukan weaning ventilator.
LPPM Universitas Abdurrab
2021-11-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2161
10.36341/cmj.v4i1.2161
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 1 (2021): Januari; 26-32
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 1 (2021): Januari; 26-32
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2161/1079
Copyright (c) 2021 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2162
2023-04-05T04:22:21Z
cmj:ART
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER : SEBUAH LAPORAN KASUS
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER : SEBUAH LAPORAN KASUS
Amir, Amrizal
Desfiyanda, Fitrach
Ifani, Ria Finola
Telah dilakukan tindakan pada seorang pasien laki-laki berusia 18 tahun yang dibawa ke IGD RSUD Dumai dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam dirasakan terus menerus. Demam disertai menggigil dan berkeringat dingin.Pasien mengeluhkan sakit kepala dibagian frontal sejak 4 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri perut sejak 4 hari yang lalu di seluruh perut. BAB dan BAK lancar. Sejak demam nafsu makan menurun tetapi minum cukup. Pasien mengeluhkan nyeri perut sejak 4 hari yang lalu di seluruh perut. BAB dan BAK normal. Sejak demam nafsu makan menurun tetapi minum cukup. Pasien merasakan mual dan muntah. Pasien mimisan 4 hari yang lalu. Dari beberapa jenis pemeriksaan yang telah dilakukan maka diagnose pasien adalah Dengue hemorrhagic fever grade II. Dalam mendiagnosis DHF berdasarkan kriteria WHO diagnosis DBD ditegakkan bila demam + ≥ 2 menifestasi klinis + trombositopenia dan hemokonsentrasi/peningkatan hematokrit. Pada pasien ini terdapat demam dan 2 manifestasi klinis yaitu demam bifasik + epistaksis. Dalam mendiagnosis DHF berdasarkan hal tersebut, kemungkinan diagnosis untuk pasien ini adalah DHF grade 2 karena pada pemeriksaan penunjang terdapat trombositopenia dan adanya hemokonsentrasi. Penatalaksanaan pada pasien ini termasuk Grup B yaitu terapi cairan ringer laktat 47 tetes/menit makro, kemudian injeksi ranitidine, paracetamol sebagai antipiretik dan juga dehaf sebagai suplemen.
Telah dilakukan tindakan pada seorang pasien laki-laki berusia 18 tahun yang dibawa ke IGD RSUD Dumai dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam dirasakan terus menerus. Demam disertai menggigil dan berkeringat dingin.Pasien mengeluhkan sakit kepala dibagian frontal sejak 4 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri perut sejak 4 hari yang lalu di seluruh perut. BAB dan BAK lancar. Sejak demam nafsu makan menurun tetapi minum cukup. Pasien mengeluhkan nyeri perut sejak 4 hari yang lalu di seluruh perut. BAB dan BAK normal. Sejak demam nafsu makan menurun tetapi minum cukup. Pasien merasakan mual dan muntah. Pasien mimisan 4 hari yang lalu. Dari beberapa jenis pemeriksaan yang telah dilakukan maka diagnose pasien adalah Dengue hemorrhagic fever grade II. Dalam mendiagnosis DHF berdasarkan kriteria WHO diagnosis DBD ditegakkan bila demam + ≥ 2 menifestasi klinis + trombositopenia dan hemokonsentrasi/peningkatan hematokrit. Pada pasien ini terdapat demam dan 2 manifestasi klinis yaitu demam bifasik + epistaksis. Dalam mendiagnosis DHF berdasarkan hal tersebut, kemungkinan diagnosis untuk pasien ini adalah DHF grade 2 karena pada pemeriksaan penunjang terdapat trombositopenia dan adanya hemokonsentrasi. Penatalaksanaan pada pasien ini termasuk Grup B yaitu terapi cairan ringer laktat 47 tetes/menit makro, kemudian injeksi ranitidine, paracetamol sebagai antipiretik dan juga dehaf sebagai suplemen.
LPPM Universitas Abdurrab
2021-11-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2162
10.36341/cmj.v4i1.2162
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 1 (2021): Januari; 16-20
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 1 (2021): Januari; 16-20
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2162/1077
Copyright (c) 2021 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2163
2023-04-05T04:22:21Z
cmj:ART
SIROSIS HEPATIS & TUBERKULOSIS PARU : SEBUAH LAPORAN KASUS
SIROSIS HEPATIS & TUBERKULOSIS PARU : SEBUAH LAPORAN KASUS
Eryta, Evy
Saputra, Doni
Siswoyo, Dea Vilia
Telah dilakukan tindakan kepada seorang pasien laki-laki berusia enam puluh dua tahun di bawa ke IGD RSUD Kota Dumai dengan keluhan sesak nafas sejak ±2 minggu yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri dada kanan dan nyeri dada dirasasakan seperti ditimpa beban dan tidak menjalar. Pasien mengeluhkan batuk disertai darah sejak 2 hari yang lalu. pasien mengeluhkan perut semakin membesar sejak 1 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut disebelah kiri atas. Nyeri sudah lama dirasakan sekitar 6 bulan terakhir. Penatalaksanaan yang diberikan meliputi Non-Medikamentosa yaitu edukasi kepada pasien dan keluarga untuk selalu memakai masker, menutup mulut dengan tissue atau lengan ketika batuk atau bersin, minum obat secara teratur dan tuntas, pola hidup sehat dan kontrol secara teratur. Di samping itu, dilakukan pula penatalaksanaan medikamentosa diantaranya IVFD A Fusin Hepar : Dextrose 5% 1:1 10 tpm, Omeprazole 1 ap, Furosemid 3x1 ap IV, Combivent 3x1 Resp Nebu, Spironolacton 100 mg 2x1 Tab OR, Propanolol 10 mg 2x1 Tab OR, KSR 1x1 Tab OR, Hepa Q 3x1 Tab OR, Cefotaxim 2x1Vial OR, NAC 3x1 Cap OR, Etambutol 1000mg 1x1 Tab OR, Inj streptomicyn 750 dan Ciprofloxacin 2x500 Tab OR. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang maka ditegakkan diagnosis kepada pasien tersebut adalah sirosis hepatis dan TB paru.
Telah dilakukan tindakan kepada seorang pasien laki-laki berusia enam puluh dua tahun di bawa ke IGD RSUD Kota Dumai dengan keluhan sesak nafas sejak ±2 minggu yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri dada kanan dan nyeri dada dirasasakan seperti ditimpa beban dan tidak menjalar. Pasien mengeluhkan batuk disertai darah sejak 2 hari yang lalu. pasien mengeluhkan perut semakin membesar sejak 1 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut disebelah kiri atas. Nyeri sudah lama dirasakan sekitar 6 bulan terakhir. Penatalaksanaan yang diberikan meliputi Non-Medikamentosa yaitu edukasi kepada pasien dan keluarga untuk selalu memakai masker, menutup mulut dengan tissue atau lengan ketika batuk atau bersin, minum obat secara teratur dan tuntas, pola hidup sehat dan kontrol secara teratur. Di samping itu, dilakukan pula penatalaksanaan medikamentosa diantaranya IVFD A Fusin Hepar : Dextrose 5% 1:1 10 tpm, Omeprazole 1 ap, Furosemid 3x1 ap IV, Combivent 3x1 Resp Nebu, Spironolacton 100 mg 2x1 Tab OR, Propanolol 10 mg 2x1 Tab OR, KSR 1x1 Tab OR, Hepa Q 3x1 Tab OR, Cefotaxim 2x1Vial OR, NAC 3x1 Cap OR, Etambutol 1000mg 1x1 Tab OR, Inj streptomicyn 750 dan Ciprofloxacin 2x500 Tab OR. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang maka ditegakkan diagnosis kepada pasien tersebut adalah sirosis hepatis dan TB paru.
LPPM Universitas Abdurrab
2021-11-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2163
10.36341/cmj.v4i1.2163
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 1 (2021): Januari; 21-25
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 1 (2021): Januari; 21-25
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2163/1078
Copyright (c) 2021 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2164
2023-04-05T04:22:21Z
cmj:ART
TB PARU PUTUS OBAT : SEBUAH LAPORAN KASUS
TB PARU PUTUS OBAT : SEBUAH LAPORAN KASUS
Manihuruk, Dewi Murni
Faisal, Faisal
Mukhlisin, Abdil
Seorang laki-laki berusia 39 tahun datang ke bagian poli RS dengan keluhan batuk berdarah sejak 1 minggu yang lalu. Batuk berdarah dialami terus-menerus disertai nyeri dada sebelah kiri, badan lemas, sering berkeringat di malam hari, demam terutama pada malam hari, mual dan muntah, nafsu makan menurun, dan penurunan berat badan. Riwayat TB batuk berdarah pada tahun 2015, riwayat mengonsumsi OAT tidak tuntas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah dan nadi dalam batas normal, frekuensi napas 24x/ menit, suhu 38,60 C. Pada pemeriksaan fisik mata, konjungtiva tampak anemis, pemeriksaan fisik thoraks tampak pergerakan dinding dada (keadaan statis dan dinamis) simetris, teraba fremitus vocal simetris kanan dan kiri, perkusi sonor di kedua lapang paru, dan auskultasi ditemukan rhonki dibagian hemithoraks kiri. Pada pasien dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium darah rutin, pemeriksaan BTA, pemeriksaan gen expert TB dan skrining HIV serta pemeriksaan rontgen. Hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin diperoleh Hb = 9,6 gr/dL, Ht = 29%, leukosit = 14.300/uL, trombosit = 597.000/ uL, gula darah sewaktu 106 mg/ dL. Pasien di diagnosis mengalami TB paru putus obat. Tatalaksana pasien ini diberikan sesuai dengan kondisi klinis pasien.
Seorang laki-laki berusia 39 tahun datang ke bagian poli RS dengan keluhan batuk berdarah sejak 1 minggu yang lalu. Batuk berdarah dialami terus-menerus disertai nyeri dada sebelah kiri, badan lemas, sering berkeringat di malam hari, demam terutama pada malam hari, mual dan muntah, nafsu makan menurun, dan penurunan berat badan. Riwayat TB batuk berdarah pada tahun 2015, riwayat mengonsumsi OAT tidak tuntas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah dan nadi dalam batas normal, frekuensi napas 24x/ menit, suhu 38,60 C. Pada pemeriksaan fisik mata, konjungtiva tampak anemis, pemeriksaan fisik thoraks tampak pergerakan dinding dada (keadaan statis dan dinamis) simetris, teraba fremitus vocal simetris kanan dan kiri, perkusi sonor di kedua lapang paru, dan auskultasi ditemukan rhonki dibagian hemithoraks kiri. Pada pasien dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium darah rutin, pemeriksaan BTA, pemeriksaan gen expert TB dan skrining HIV serta pemeriksaan rontgen. Hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin diperoleh Hb = 9,6 gr/dL, Ht = 29%, leukosit = 14.300/uL, trombosit = 597.000/ uL, gula darah sewaktu 106 mg/ dL. Pasien di diagnosis mengalami TB paru putus obat. Tatalaksana pasien ini diberikan sesuai dengan kondisi klinis pasien.
LPPM Universitas Abdurrab
2021-11-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2164
10.36341/cmj.v4i1.2164
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 1 (2021): Januari; 33-37
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 1 (2021): Januari; 33-37
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2164/1080
Copyright (c) 2021 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2264
2023-04-05T04:24:15Z
cmj:ART
PENERAPAN TEKNIK PERIODIC ACID SCHIFF (PAS) PADA DIAGNOSIS HISTOPATOLOGI
Yona, Fajriza
Agus, Salmiah
Tofrizal, Tofrizal
Histopathological tissue examination with routine staining sometimes cannot provide a clear morphology of certain cells or tissues, therefore special staining techniques based on histochemical reactions are needed. Periodic Acid-Schiff's (PAS) is a histochemical staining method specifically used to detect the presence of polysaccharide carbohydrates, neutral mucins and other glycoproteins. This article was written with the aim of increasing knowledge for practitionersor clinicians regarding the PAS technique procedure and how it is used in diagnosis. The method of writing scientific papers is a literature review sourced from various journals, books and scientific articles that are relevant and in accordance with the topics discussed. The PAS technique procedure begins with fixation in 10% neutral buffer formalin, preparation of materials and reagents, PAS staining with counterstain and interpretation. The addition of diastase was performed before PAS stain for PAS/D, and Alcian Blue staining was performed before PAS stain for the AB/PAS technique. Errors at each stage will affect the results of PAS staining. The use of combined PAS and PAS techniques in pathological diagnosis is to exclude the differential diagnosis of various tumors containing glycogen and mucin, examine the thickness of the basement membrane in various diseases, and identify Jamur and amoeba in tissue infections.
LPPM Universitas Abdurrab
2022-11-16
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2264
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 1 (2022): Januari; 16-25
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 1 (2022): Januari; 16-25
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2264/1312
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2685
2023-04-14T08:09:49Z
cmj:ART
NEUROPATI PERIFER PADA KEHAMILAN
Nova, Dwi Fitria
ABSTRAK
Neuropati perifer pada ibu hamil tidak selalu muncul pada kehamilan, namun ketika keluhan terjadi hal tersebut dapat menimbulkan keluhan pada ibu hamil. Carpal Tunnel Syndrome (CTS), meralgia parestethica, dan low back pain menjadi gangguan terbanyak yang dialami ibu hamil selama kehamilan. Pada kehamilan dilaporkan sebesar 7%-43%. CTS yang muncul di trimester pertama atau kedua biasanya memburuk di trimester ketiga. Meralgia paresthetica sering terjadi pada pasien yang menderita CTS dan terkait dengan kehamilan. Penelitian yang dilakukan oleh Kesikburun et al pada 184 ibu hamil melaporkan beberapa keluhan muskuloskeletal selama kehamilan yakni: CTS yakni 59 orang (32,1%), meralgia paresthetica sebanyak 41 orang (22,3%). Meralgia paresthetica terjadi akibat gangguan nervus kutaneus femoralis lateral. Ketika saraf tersebut melintasi panggul menuju ke paha, terdapat sudut 70±90° yang menyebabkan nervus kutaneus femoralis lateral mudah mengalami penekanan dan kompresi. Kondisi tersebut paling sering dihubungkan dengan obesitas dan kehamilan. Kehamilan menjadi fenomena pada wanita yang bisa mengakibatkan perubahan fisik dan fisiologis berturut-turut. Peningkatan indeks massa tubuh, hormon relaksin, perubahan postur saat kehamilan, stress dan depresi menyebabkan ibu hamil sering mengalami nyeri punggung bawah (Low Back Pain). Penelitian pada 408 ibu hamil di Yordania menunjukkan, 310 ibu hamil mengalami nyeri punggung bawah (76%).
ABSTRACT
Peripheral neuropathy in pregnant women does not always appear in pregnancy, but when complaints occur it can cause complaints in pregnant women. Carpal Tunnel Syndrome (CTS), meralgia parestethica, and low back pain are the most common disorders experienced by pregnant women during pregnancy. In pregnancy it is reported as 7%-43%. CTS that appears in the first or second trimester usually worsens in the third trimester. Meralgia paresthetica is common in patients with CTS and is associated with pregnancy. Research conducted by Kesikburun et al on 184 pregnant women reported several musculoskeletal complaints during pregnancy, namely: CTS 59 people (32.1%), meralgia paresthetica 41 people (22.3%). Meralgia paresthetica occurs due to disruption of the lateral femoral cutaneous nerve. When the nerve crosses the pelvis to the thigh, there is an angle of 70±90° which makes the lateral femoral cutaneous nerve susceptible to compression and compression. These conditions most often hinder obesity and pregnancy. Pregnancy is a phenomenon in women that can change physical and physiological changes in sequence. Increased body mass index, relaxin hormone, posture changes during pregnancy, stress and depression cause pregnant women to often experience low back pain (Low Back Pain). Research on 408 pregnant women in Jordan showed that 310 pregnant women experienced low back pain (76%).
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2685
10.36341/cmj.v5i2.2685
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 2 (2022): Mei; 33-41
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 2 (2022): Mei; 33-41
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2685/1380
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2693
2023-04-14T08:09:37Z
cmj:ART
PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP EFEKTIVITAS LINGKUNGAN PEMBELAJARAN ONLINE DAN OFFLINE: KAJIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB
Wati, Huda Marlina
Harahap, Yasinta Devi
Yulnefia, Yulnefia
Latar Belakang: Covid 19 membuat sistem pembelajaran yang semula dilaksanakan secara offline terpaksa dialihkan menjadi pembelajaran dengan metode online. Perubahan ini dapat mempengaruhi persepsi dari mahasiswa yang nantinya akan berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat menjadi bahan evaluasi dalam penerapan pembelajaran online di Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab. Tujuan: Mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa terhadap efektivitas lingkungan pembelajaran online dan offline pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified random sampling pada 147 mahasiswa tahap akademik Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner DREEM (Dundee Ready Educational Environment Measure) yang terdiri atas 50 pertanyaan yang di analisis menggunakan paired t-test. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan (p-value 0,031) antara persepsi lingkungan pembelajaran online dan offline di Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab. Kesimpulan: Persepsi mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab menunjukkan bahwa lingkungan pembelajaran offline lebih efektif daripada pembelajaran online dari segi proses pembelajaran dan dosen. Sedangkan, lingkungan pembelajaran online lebih efktif dibandingkan pembelajaran offline dari segi suasana pembelajaran, pencapaian akademik, dan lingkungan sosial.
Background: Covid 19 made the learning system that was originally carried out offline forced to be switched to learning with the online method. This change can affect the perception of students which will later affect the effectiveness of learning. This research was conducted with the hope that it can be an evaluation material in the application of online learning at the Faculty of Medicine, Abdurrab University. Objective: To find out the differences in students' perceptions of the effectiveness of online and offline learning environments in Abdurrab University School of Medicine students. Method: This study used design with a cross-sectional research design. The sampling technique was carried out by stratified random sampling on 147 students of the academic stage of the Abdurrab University Faculty of Medicine. The instrument used was a DREEM (Dundee Ready Educational Environment Measure) questionnaire consisting of 50 questions that were analyzed using paired t-test. Results: There is a significant difference (p-value 0.031) between the perception of the online learning environment and the offline at the Abdurrab University School of Medicine. Conclusion: The perception of students at abdurrab University's Faculty of Medicine shows that the offline learning environment is more effective than online learning in terms of the learning process and lecturers. Meanwhile, the online learning environment is more effective than offline learning in terms of learning atmosphere, academic achievement, and social environment.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2693
10.36341/cmj.v5i3.2693
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 3 (2022): September; 1-9
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 3 (2022): September; 1-9
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2693/1396
Copyright (c) 2023 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2716
2023-04-05T04:22:58Z
cmj:ART
NEOPLASIA PAROTIS DEKSTRA: SEBUAH LAPORAN KASUS
NEOPLASIA PAROTIS DEKSTRA: SEBUAH LAPORAN KASUS
Hasbi, Nurshal
Prasetyo, Anggi Dwi
Madona, Chyntia
Kejadian neoplasma pada kelenjar salivatorius termasuk jarang. Sekitar 3% keganasan pada regio kepala dan leher adalah keganasan pada kelenjar saliva, dimana 80% kasus yang terjadi adalah keganasan pada kelenjar parotis. Neoplasma pada kelenjar parotis memiliki insidensi sekitar 1:100.000 orang, yaitu sekitar 2% dari keseluruhan neoplasma pada kepala dan leher. Penanganan neoplasma kelenjar dapat berupa tindakan operatif yang merupakan tatalaksana utama, serta non-operatif seperti pemberian antibiotik, kemoterapi, maupun terapi radiasi. Kami melaporkan kasus neoplasma kelenjar parotis yang terjadi pada pasien lanjut usia (lansia), yang pernah didiagnosis dengan diagnosis yang sama satu tahun yang lalu. Pasien menjalani tindakan operatif berupa parotidektomi superfisial, tanpa komplikasi perioperatif dan pascaoperatif. Kasus ini menekankan pentingnya untuk memperhatikan batas jaringan normal di sekitar tumor, untuk memastikan jaringan tumor terangkat seluruhnya.
Kejadian neoplasma pada kelenjar salivatorius termasuk jarang. Sekitar 3% keganasan pada regio kepala dan leher adalah keganasan pada kelenjar saliva, dimana 80% kasus yang terjadi adalah keganasan pada kelenjar parotis. Neoplasma pada kelenjar parotis memiliki insidensi sekitar 1:100.000 orang, yaitu sekitar 2% dari keseluruhan neoplasma pada kepala dan leher. Penanganan neoplasma kelenjar dapat berupa tindakan operatif yang merupakan tatalaksana utama, serta non-operatif seperti pemberian antibiotik, kemoterapi, maupun terapi radiasi. Kami melaporkan kasus neoplasma kelenjar parotis yang terjadi pada pasien lanjut usia (lansia), yang pernah didiagnosis dengan diagnosis yang sama satu tahun yang lalu. Pasien menjalani tindakan operatif berupa parotidektomi superfisial, tanpa komplikasi perioperatif dan pascaoperatif. Kasus ini menekankan pentingnya untuk memperhatikan batas jaringan normal di sekitar tumor, untuk memastikan jaringan tumor terangkat seluruhnya.
LPPM Universitas Abdurrab
2022-09-06
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2716
10.36341/cmj.v4i2.2716
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 2 (2021): Mei; 38-42
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 2 (2021): Mei; 38-42
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2716/1276
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2721
2023-04-05T04:22:58Z
cmj:ART
BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA YANG DITANGANI DENGAN PROSTATEKTOMI TERBUKA: SEBUAH LAPORAN KASUS
Zulhendry, Zulhendry
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan kondisi yang terdapat pada pria, di mana terjadi pembesaran kelenjar prostat tetapi tidak bersifat kanker. Penyakit ini menyebabkan kompresi uretra, menyebabkan resistensi aliran urin yang dikenal sebagai obstruksi saluran keluar kandung kemih (BOO), yang akan bermanifestasi sebagai lower urinary tract infection (LUTS). BPH dipicu berbagai faktor, salah satunya adalah usia lanjut. Kami melaporkan kasus BPH pada pasien lansia yang datang dengan keluhan tidak bisa buang air kecil sama sekali. Setelah diagnosis BPH terkonfirmasi berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien menjalani prostatektomi terbuka secara elektif.
LPPM Universitas Abdurrab
2022-09-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2721
10.36341/cmj.v4i2.2721
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 2 (2021): Mei; 43-48
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 2 (2021): Mei; 43-48
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2721/1277
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2722
2023-04-05T04:22:58Z
cmj:ART
HUBUNGAN POSTUR JANGGAL DENGAN KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA PEKERJA BAGIAN PERKEBUNAN DI PABRIK KELAPA SAWIT PT MITRA BUMI KABUPATEN KAMPAR
Tanjung, Asril
Hafez, Chairunnisa
Pratiwi, Yuharika
Low Back Pain merupakan nyeri yang terjadi pada punggung bawah, berupa nyeri lokal maupun radikuler atau bahkan keduanya. Posisi tubuh yang tidak sesuai secara signifikan dari posisi normal saat melakukan pekerjaan disebut postur janggal. Postur janggal adalah salah satu faktor penyebab low back pain. Tujuan: untuk mengetahui hubungan postur janggal dengan kejadian low back pain pada bagian perkebunan di pabrik kelapa sawit PT. Mitra Bumi Kabupaten Kampar. Penelitian observasional analitik pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling dengan uji statistik menggunakan chi square. Terdapat hubungan antara postur janggal dengan low back pain pada pekerja bagian perkebunan di PKS PT. Mitra Bumi Kabupaten Kampar dengan nilai p-value = 0.000 (p-value < 0.05), yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Postur janggal berhubungan dengan kejadian low back pain pada pekerja bagian perkebunan PKS PT. Mitra Bumi Kabupaten Kampar.
LPPM Universitas Abdurrab
2022-09-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2722
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 2 (2021): Mei; 55-62
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 2 (2021): Mei; 55-62
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2722/1279
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2723
2023-04-05T04:22:58Z
cmj:ART
HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN TIPE SENSORINEURAL PADA PEKERJA DI PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) PT. X ROKAN HULU TAHUN 2020
Tobing, Donny Haryxon
Marhaeni, Sri
Fitria, Hidayatul
Arfi, Muhammad Ilham
Pratiwi, Yuharika
Gangguan pendengaran sensorineural pada pekerja merupakan suatu kondisi terganggunya pendengaran akibat terpapar suara bising dalam rentang waktu yang lama dan berkelanjutan yang dialami oleh pekerja akibat pekerjaan atau lingkungan kerja. World Health Organization (WHO) (2018) memperkirakan bahwa 1,1 miliar pekerja di seluruh dunia mengalami gangguan pendengaran terkait paparan kebisingan. International Labour Organization (ILO) menyebutkan 60% pekerja mengalami gangguan pendengaran sensorineural, dimana di Asia terutama Malaysia diperoleh prevalensi 23% dan di Indonesia menjadi masalah terbesar penyebab kehilangan jam kerja. Pemerintah membuat pedoman nilai ambang batas (NAB) pendengaran bagi pekerja agar tidak mengalami gangguan pendengaran sensorineural yaitu 8 jam/hari dengan intensitas 80-85 dB. Untuk mengetahui hubungan intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran tipe sensorineural pada pekerja di pabrik kelapa sawit (PKS) PT. X. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, pada pekerja pabrik sawit di PT. X. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Total Sampling dengan besar sampel 135 orang dan diuji secara statistik menggunakan uji chi square dan akan menghasilkan nilai p-value. Adanya hubungan intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran tipe sensorineural (p-value = 0,000).
LPPM Universitas Abdurrab
2022-09-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2723
10.36341/cmj.v4i2.2723
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 2 (2021): Mei; 63-68
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 2 (2021): Mei; 63-68
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2723/1280
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2724
2023-04-05T04:22:58Z
cmj:ART
G2P1A0H1 (GRAVID 40-41 MINGGU), INPARTU KALA 1 FASE LATEN, HIPERTENSI GESTASIONAL + JANIN TUNGGAL HIDUP INTRAUTERINE, PRESENTASI KEPALA
Lindo, Mofri
Hutabarat, Alwin Marihot
Laura, Ervrensi Cinta
Pratiwi, Yuharika
Gangguan hipertensi dalam kehamilan termasuk hipertensi kronis dengan atau tanpa preeklamsia/eklampsia, hipertensi gestasional, sindrom HELLP, dan preeklamsia dengan atau tanpa gejala berat atau eklampsia, merupakan risiko morbiditas yang signifikan bagi ibu dan janin. Hipertensi gestasional didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik >140 mm Hg atau tekanan darah diastolik >90 mm Hg. Pasien didiagnosis hipertensi gestasional karena rujukan dari Puskesmas dengan tekanan darah tinggi yaitu 142/98 mmHg. Pada pemeriksaan tekanan darah didapatkan tekanan darah pasien yaitu 150/110 mmHg.
LPPM Universitas Abdurrab
2022-09-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2724
10.36341/cmj.v4i2.2724
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 2 (2021): Mei; 49-54
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 2 (2021): Mei; 49-54
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2724/1278
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2725
2023-04-05T04:22:58Z
cmj:ART
HUBUNGAN SUHU LINGKUNGAN DENGAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA BAGIAN PENGOLAHAN DI PKS PT. MITRA BUMI KECAMATAN BUKIT SEMBILAN KABUPATEN KAMPAR PADA TAHUN 2021
Karim, Abdul
Munir, Ruswaldi
Rasyidi, Zulfan
Hayati, Sabrina
Pratiwi, Yuharika
Perubahan tekanan darah berhubungan dengan suhu lingkungan kerja. Paparan suhu rendah akan mengakibatkan perubahan fisiologis pada tubuh Suhu lingkungan yang rendah dan tinggi telah terbukti meningkatkan kematian yang umumnya disebabkan oleh kardiovaskular. Pekerja yang bekerja di pabrik kelapa sawit tidak terlepas dari pengaruh suhu lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui bagaimana hubungan suhu lingkungan kerja dengan tekanan darah pada pekerja PKS PT. Mitra Bumi Bukit Sembilan Kabupaten Kampar Tahun 2021. Metode yang digunakan ialah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Jumlah populasi 117 orang dengan jumlah sampel 44 orang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Terdapat hubungan antara suhu lingkungan dengan tekanan darah pada pekerja bagian pengolahan di pks pt. Mitra bumi kecamatan bukit sembilan kabupaten kampar pada tahun 2021 dengan nilai p-value sebesar 0,013 dan nilai koefisien korelasi 0,376 yang berarti kekuatan hubungan dari kedua variabel lemah. suhu lingkungan berhubungan dengan tekanan darah pada pekerja bagian pengolahan
LPPM Universitas Abdurrab
2022-09-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2725
10.36341/cmj.v4i2.2725
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 2 (2021): Mei; 69-78
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 2 (2021): Mei; 69-78
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2725/1282
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2726
2023-04-05T04:23:23Z
cmj:ART
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIN STUNTING PADA BALITA USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBANG KABUPATEN KAMPAR
Yulnefia, Yulnefia
Saragih, Fuja Elfitricya
Anggraini, Inggrit
Supriadi, Supriadi
Silviana, Siska
Diansyah, Ari
Stunting merupakan suatu masalah utama kesehatan masyarakat global. Negara dengan jumlah tertinggi mengalami stunting adalah Afrika sebesar 33,1% dan urutan kedua tertinggi di Asia Tenggara 31,9%. Stunting dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan akibat malnutrisi persisten yang berkaitan dengan peningkatan moralitas dan mortalitas, gangguan tumbuh kembang, dan fungsi kognitif. Indonesia merupakan negara ke-enam dengan stunting tertinggi di Asia Tenggara dengan prevalensi stunting 27,67%. Di Provinisi Riau, Kabupaten Kampar merupakan Kabupaten dengan kejadian stunting yang tergolong tinggi. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tambang yang merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar memiliki prevalensi stunting sebesar 9,8%. Salah satu faktor risiko yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita adalah bayi berat lahir rendah (BBLR). Balita BBLR lebih berisiko untuk terjadi stunting karena balita BBLR lebih rentan terhadap penyakit infeksi, seperti diare dan infeksi saluran pernafasan bawah serta peningkatan risiko komplikasi termasuk sleep apnea, ikterus, anemia, gangguan paru-paru kronis, kelelahan, dan hilangnya nafsu makan dibandingkan dengan anak-anak dengan berat badan lahir yang normal sehingga mempengaruhi pertumbuhan fisik pada balita.
LPPM Universitas Abdurrab
2022-09-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2726
10.36341/cmj.v4i3.2726
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 3 (2021): September; 1-8
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 3 (2021): September; 1-8
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2726/1283
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2727
2023-04-05T04:23:23Z
cmj:ART
SEBUAH LAPORAN KASUS: TRAUMA KIMIA PADA MATA
Dasrinal, Dasrinal
Handayani, Fitri
Hidayati, Musda
Nadhir, Qorry 'Aina Dzulhijri
Kahermasari, Kahermasari
ABSTRAK
Trauma kimia pada mata merupakan kegawatdaruratan oftalmologi yang disebabkan oleh bahan kimia, dapat berupa perlukaan ringan hingga berat pada struktur bola mata dan menyebabkan kebutaan. Pengenalan dan pengobatan dini memastikan hasil terbaik untuk kondisi yang berpotensi membutakan ini. Kami melaporkan kasus trauma kimia asam grade 1 ODS pada pasien seorang laki-laki berusia 24 tahun di IGD RSUD kota Dumai. Pada pemeriksaan status lokalis ditemukan visus mata kanan dan kiri 6/60, tampak edema pada palpebra superior et inferior ODS, hiperemia konjungtiva dan sklera ODS, serta ulkus kornea OS. Pasien diberikan obat tetes pantokain (OD), irigasi NaCl 0,9% (ODS) dan di rawat jalan.
LPPM Universitas Abdurrab
2022-09-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2727
10.36341/cmj.v4i3.2727
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 3 (2021): September; 9-12
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 3 (2021): September; 9-12
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2727/1284
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2728
2023-04-05T04:23:23Z
cmj:ART
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN COVID-19 PADA PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT DI PT. MITRA BUMI KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2021
Octariany, Octariany
Delavia, Pusfa
Risnandar, Risnandar
Eryta, Evy
Pratiwi, Yuharika
COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh Coronavirus dan menjadi pandemi di seluruh dunia. Kecepatan penyebaran COVID-19 saat ini melalui kontak secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh perilaku seseorang. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. Rendahnya pengetahuan serta sikap seseorang dalam melakukan pencegahan sesuai protokol COVID-19 merupakan salah satu penyebab meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia. Berdasarkan survei pendahuluan di PT. Mitra Bumi Kabupaten Kampar, didapatkan 70% pekerja berperilaku buruk dalam penerapan protokol pencegahan COVID-19. Buruknya perilaku pekerja dikarenakan rendahnya pengetahuan serta sikap pekerja mengenai protokol pencegahan COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku dengan pencegahan COVID-19 di PT. Mitra Bumi Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar pada tahun 2021. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 117 orang. Sampel sebanyak 84 responden dipilih menggunakan teknik Total Sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Ditemukan terdapat hubungan pengetahuan (p-value = 0,002) dan sikap (p-value = 0,002) dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada pekerja kelapa sawit dan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,326 yang bermakna kekuatan korelasi lemah dengan arah korelasi positif.
LPPM Universitas Abdurrab
2022-09-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2728
10.36341/cmj.v4i3.2728
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 3 (2021): September; 13-19
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 3 (2021): September; 13-19
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2728/1285
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2729
2023-09-10T05:27:02Z
cmj:ART
PTYRIASIS VERSICOLOR ATIPIKAL: SEBUAH LAPORAN KASUS
Sinaga, Grace Krisdayanti
Pasadena, Helga
Dewi, Sarah Putri Aryanda
Pityriasis versicolor merupakan infeksi tersering dijumpai didaerah tropis dengan prevalensi kejadian sebesar 50%. Insiden PV di Indonesia menempati peringkat ke dua setelah dermatitis. Salah satu spesies utama yang diisolasi pada pityriasis versicolor Malassezia furfur. PV sulit disembuhkan, tingkat kekambuhan PV pada pasien yang sama sebesar 80%. Masalah psikologis terbesar bagi penderita PV adalah penampilan kosmetik yang tidak menyenangkan, perubahan pigmentasi kulit dapat bertahan setelah perawatan. Keberhasilan terapi dinilai dari mikroskopi negatif dan pengurangan gejala fisik (tidak ada lesi, eritema, pruritus, maupun deskuamasi). Sebuah kasus PV telah dilaporkan dari Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Kota Dumai, seorang laki-laki, berusia 18 tahun mengeluh timbul bercak-bercak putih oval pada leher, dan lengan sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan sudah diobati dengan krim kalpanax (miconazole) dan kunyit. Pemeriksaan status lokalis pada regio servikalis, brachial, antebrachial dextra et sinistra tampak lesi multiple, disktrit, berbentuk bulat, ukuran miliar sampai numular, berbatas tegas, kering dan tidak menimbul yang berupa makula hipopigmentasi dengan skuama halus (pitiriasiformis). Pasien ditatalaksana dengan antifungal dan diedukasi untuk mengendalikan faktor risiko.
LPPM Universitas Abdurrab
2022-09-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2729
10.36341/cmj.v4i3.2729
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 3 (2021): September; 20-24
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 3 (2021): September; 20-24
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2729/1286
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2730
2023-04-05T04:23:23Z
cmj:ART
HUBUNGAN ISU TERKAIT COVID-19 DENGAN STRES PADA PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT DI PT. MITRA BUMI KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2021
Roswati, Eva
Handayani, Tri
Sjam, Mohd. Bhukkar Adil
Amri, Amrizal
Pratiwi, Yuharika
COVID-19 merupakan infeksi jenis baru yang menular dengan cepat dan meluas ke seluruh dunia hingga menyebabkan pandemi. Kejadian COVID-19 sampai 19 Juli 2021, terdapat 131 juta kasus yang terkonfirmasi di seluruh dunia dengan angka kematian sekitar 2,8 juta, di Indonesia terdapat sekitar 11,5 juta kasus yang terkonfirmasi dengan angka kematian sekitar 42 ribu kasus, di Riau diketahui sekitar 36 ribu kasus yang terkonfirmasi dengan 883 kasus kematian, sementara itu di Kabupaten Kampar terdapat sekitar 2,5 ribu terkonfirmasi dengan angka kematian sekitar 90 kasus. Banyak media masa yang memberitakan COVID-19, tak jarang berita yang disampaikan tersebut berupa isu yang berakibat stres bagi semua orang termasuk pekerja. Stres pada pekerja juga dapat diartikan sebagai stressor kerja yang menyebabkan reaksi individu berupa reaksi fisiologis, psikologis, dan perilaku, sehingga berdampak pada produktivitas dan penurunan kesehatan pekerja. Berdasarkan hasil survei awal di PT. Mitra Bumi Kabupaten Kampar pada 18 Februari 2021 diperoleh 62,85% pekerja mengalami stres sedang, 28,57% stres ringan, sisanya stres berat.
LPPM Universitas Abdurrab
2022-09-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2730
10.36341/cmj.v4i3.2730
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 3 (2021): September; 25-33
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 3 (2021): September; 25-33
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2730/1287
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2731
2023-04-05T04:23:23Z
cmj:ART
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI COVID-19 MEREK SINOVAC PADA PEMUPUK DIVISI 3 DI PERKEBUNAN PT. ADEI KABUPATEN BENGKALIS
Silaen, Lasmaria Flora Roslinda
Ilham, Ananda Muhammad
Pratiwi, Yuharika
COVID-19 merupakan penyakit menular disebabkan oleh Coronavirus SARS- CoV-2. Berbagai cara dilakukan pemerintah salah satunya program vaksinasi COVID-19. Vaksin COVID-19 yang sudah masuk ke Indonesia yaitu jenis Sinovac, Astra Zeneca, moderna, Pfizer, dan Novavax. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya KIPI, yaitu: faktor individu (usia, jenis kelamin, pekerjaan, aktivitas pasca vaksin, riwayat kipi sebelumnya, gizi), faktor vaksin itu sendiri (dosis, jenis vaksin, waktu kadaluarsa), faktor petugas meliputi salah pemberian, tidak legeartis. Survei awal yang dilakukan dengan metode wawancara kepada 20 orang pekerja yang telah memperoleh vaksin Sinovac (diambil secara acak di klinik perusahaan). Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, untuk mencari hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Penelitian ini menggunakan chi-square, dengan teknik total sampling dengan sampel 50 orang. Hasil penelitian ini terdapat hubungan antara faktor jenis kelamin dengan kejadian ikutan pasca imunisasi COVID-19 merek sinovac pada pemupuk divisi 3 di perkebunan PT. ADEI Kabupaten Bengkalis (p-value 0.083) dan faktor komorbid dengan kejadian ikutan pasca imunisasi COVID-19 merek sinovac pada pemupuk divisi 3 di perkebunan PT. ADEI Kabupaten Bengkalis (p- value 0.123). Selain itu terdapat hubungan antara faktor usia dengan kejadian ikutan pasca imunisasi COVID-19 merek sinovac pada pemupuk divisi 3 di perkebunan PT. ADEI Kabupaten Bengkalis (p-value 0.000 ), faktor Indeks Massa Tubuh dengan kejadian ikutan pasca imunisasi COVID-19 merek sinovac pada pemupuk divisi 3 di perkebunan PT. ADEI Kabupaten Bengkalis (p-value 0.000)
LPPM Universitas Abdurrab
2022-09-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2731
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 4 No 3 (2021): September; 34-42
Collaborative Medical Journal; Vol 4 No 3 (2021): September; 34-42
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2731/1288
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2852
2023-05-15T15:38:40Z
cmj:ART
KARAKTERISTIK PASIEN SKABIES DI SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RSUD MANDAU KABUPATEN BENGKALIS PERIODE JANUARI 2021-JANUARI 2022
Harianti, Tri
Nuryadi, Prayoga Eko
Oktamara, Almamira
Tantia, Lenisha
Lestari, Santry Indriani
Asrizal, Viola Anggraini
Scabies is a contagious skin disease caused by sarcoptes scabiei hominis varieties (mites or small lice). Scabies cause itching due to female mites living in the epidermis for 30 days of cycles. The typical symptoms arising from this mite infestation are shallow burrows such as tunnels due to sarcoptes scabiei hominist varieties that penetrate the skin, severe itching in the day, general rashes can occur in most body or limited to certain parts. This study has the aim of knowing the prevalence of scabies patients in Mandau Regional Hospital in Bengkalis Regency as well as a picture of scabies patients based on age, gender, occupation and residence. This type of research is descriptive retrospective, researchers use secondary data originating from the record of the medical record of scabies patients at SMF Skin and Gender Health Sciences Hospital Mandau Bengkalis Regency for January 2021 to January 2022 and uses Purposive Sampling techniques in sampling. The results of this study found that men suffer more scabies as many as 318 patients (50.88%) out of 625 patients, patients aged 6-11 years suffered the most scabies, namely 148 patients (23.68%), based on the highest job It happened in students, as many as 273 (43.68%) as well as the most common place to live in the house, namely 537 patients (85,92%).
Skabies merupakan suatu penyakit kulit yang menular disebabkan oleh Sarcoptes scabiei varietas hominis (tungau atau kutu kecil). Skabies menimbulkan gatal akibat tungau betina hidup di lapisan epidermis selama 30 hari siklus. Gejala khas yang ditimbulkan dari infestasi tungau ini berupa liang dangkal seperti terowongan akibat Sarcoptes scabiei varietas hominis yang menembus kulit, gatal hebat pada malam hari, ruam umum dapat terjadi pada sebagian besar tubuh atau terbatas pada bagian tertentu. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui gambaran prevalensi pasien skabies di RSUD Mandau Kabupaten Bengkalis serta gambaran pasien skabies berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan tempat tinggal. Jenis penelitian ini adalah deskriptif retrospektif, peneliti menggunakan data sekunder yang berasal dari catatan rekam medik pasien skabies di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Mandau Kabupaten Bengkalis periode Januari 2021 hingga Januari 2022 dan menggunakan teknik Purposive Sampling dalam pengambilan sampel. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa laki-laki lebih banyak menderita skabies sebanyak 318 pasien (50,88%) dari 625 pasien, pasien usia 6-11 tahun paling banyak menderita skabies yaitu sebanyak 148 pasien (23,68%), berdasarkan pekerjaan paling tinggi kejadiannya pada pelajar yaitu sebanyak 273 (43,68%) serta tempat tinggal yang paling banyak pasien tempati yakni rumah sebanyak 537 pasien(85,92%).
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2852
10.36341/cmj.v6i1.2852
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 6 No 1 (2023): Januari; 1-7
Collaborative Medical Journal; Vol 6 No 1 (2023): Januari; 1-7
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2852/1402
Copyright (c) 2023 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2894
2023-04-06T03:48:44Z
cmj:ART
HUBUNGAN DERAJAT MEROKOK DAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT X
Ayuningtiyas, Ratih
Ningsih, Ismiyatun
Stroke merupakan penyakit terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke juga merupakan penyakit penyebab disabilitas di dunia. Stroke merupakan penyakit serebrovaskular yang menyebabkan gangguan fungsi otak. Ada beberapa faktor resiko seperti hipertensi, merokok, diabetes mellitus, obesitas, dan penyakit jantung. Merokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah di otak yang akan memperlambat aliran darah ke jaringan otak. Tekanan darah tinggi dapat memicu munculnya plak yang dapat mempersempit lumen pembuluh darah dan menyumbat pembuluh darah. Disamping itu, hipertensi sebagai salah satu faktor resiko juga mengalami peningkatan jumlah penderita dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakuka penelitian penentuan hubungan antara derajat merokok dan tekanan darah pada pasien stroke di Rumah Sakit (RS) X. Penelitian dilakukan secara observasi dengan cross-sectional design. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling dan Spearman Correlation Test digunakan untuk analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p-value korelas uji Spearman adalah p = 0,003 (p<0,005) yang berarti adanya hubungan signifikan antara derajat merokok dan tekanan darah pada pasien stroke di RS X
LPPM Universitas Abdurrab
2022-11-20
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2894
10.36341/cmj.v5i1.2894
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 1 (2022): Januari; 26-31
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 1 (2022): Januari; 26-31
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2894/1313
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/2901
2023-04-05T04:24:15Z
cmj:ART
PENGARUH PEMBERIAN PISANG AMBON TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PRA LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NILAM SARI
Lydia, Liffia Oka
Sulung, Neila
Adriani, Adriani
Based on the health profile of Sumatra Barat Province, the prevalence of hypertension sufferers in Sumatra Barat was almost close to the national figure. This indicates that hypertension in Sumatra Barat needs serious attention. Continuous treatment can be done by applying the DASH diet (Dietary Approach to Stop Hypertension) by consuming potassium-rich foods like banana. Therefore, a study was conducted to determine the effect of giving Cavendish banana to decrease blood pressure in pre-hypertensive elderly in the working area of Puskesmas Nilam Sari. The study population was 38 pre-elderly people (45-59 years) using a purposive sampling technique as many as 20 pre-elderly people who met the inclusion criteria. The results showed that the average systolic value before giving Cavendish banana was 148.75 mmHg and the diastolic was 85.55 mmHg. The mean systolic value after giving Cavendish banana was 132.25 mmHg with the diastolic value was 72.25 mmHg. The p-value (0.0001<0.05) means that there was a significant effect on diastolic blood pressure in pre-elderly between before and after giving Cavendish banana. It can be concluded that the Cavendish banana can be used as an alternative diet for reducing blood pressure in pre-aged hypertension non-pharmacologically.
Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Sumatera Barat, angka prevalensi penderita hipertensi di Sumatera Barat sudah hampir mendekati angka nasional. Ini mengindikasikan bahwa penyakit hipertensi di Sumatera Barat merupakan penyakit yang memang perlu untuk di perhatikan. Penanganan secara kontinu dapat dilakukan dengan menerapkan pola diet DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) dengan mengkonsumsi makanan kaya kalium salah satunya adalah pisang. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian pisang jenis pisang ambon terhadap penurunan tekanan darah pada pra lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Nilam Sari. Populasi penelitian adalah 38 orang pra lansia (45-59 tahun) dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 20 orang pra lansia yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukka nilai rata-rata sistolik sebelum pemberian pisang ambon adalah 148,75 mmHg dengan diastoliknya adalah 85,55 mmHg. Nilai rata-rata sistolik setelah pemberian pisang ambon adalah 132,25 mmHg dengan diastoliknya adalah 72,25 mmHg. Nilai p – value (0,0001) ≤ ɑ (0,05) yang berarti ada pengaruh signifikan pada tekanan darah diastolik pra lansia antara sebelum dan setelah pemberian pisang ambon. Dapat disimpulkan bahwa pisang ambon dapat salah satu alternatif diet untuk penurunan tekanan darah pada pra lansia hipertensi secara non farmakologi
LPPM Universitas Abdurrab
2022-11-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2901
10.36341/cmj.v5i1.2901
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 1 (2022): Januari; 32-39
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 1 (2022): Januari; 32-39
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/2901/1314
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3025
2023-05-15T15:43:27Z
cmj:ART
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PRODUKSI ASI DI KECAMATAN TAPUNG
Yulita, Nova
Juwita, Sellia
Pengetahuan tentang perawatan payudara mempunyai peran penting bagi ibu untuk melihat kelancaran ASI pada masa nifas. Ibu yang memiliki pengetahuan baik dalam perawatan payudara akan berpengaruh pada prilaku dan sikap ibu terhadap kemudahan ibu dalam melakukan perawatan payudara untuk melancarkan produksi ASI. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui adakah hubungan pengetahuan ibu tentang perawatan payudara terhadap produksi ASI di Kecamatan Tapung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dalampenelitian ini menggunakan teknik accidental samping yang berjumlah 51 orang. Pengolahan data anlisa bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil uji statistik chi-square diperoleh bahwa terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang perawatan payudara terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas dengan nilai p-value < 0,05. Pengetahuan baik memberikan perubahan sikap ibu terhadap peawatan payudara pada ibu nifas sehingga ASI ibu lancar.
Knowledge about breast care has an important role for mothers to see the smooth flow of milk during the puerperium. Mothers who have good knowledge in breast care will influence the behavior and attitude of the mother towards the convenience of the mother in carrying out breast care to expedite milk production. The purpose of this research is to find out whether there is a relationship between mother's knowledge about breast care and breastfeeding in Tapung District. The type of research used is quantitative analytic research with a cross sectional approach. Sampling in this study used a side accidental technique with a total of 51 people. Bivariate analysis data processing using chi-square test. The results of the chi-square statistical test showed that there was a relationship between mother's knowledge about breast care and the smoothness of breastfeeding in postpartum mothers with a p-value <0.05. Good knowledge changes the mother's attitude towards breast care in postpartum mothers so that the mother's milk production runs smoothly.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3025
10.36341/cmj.v6i1.3025
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 6 No 1 (2023): Januari; 8-11
Collaborative Medical Journal; Vol 6 No 1 (2023): Januari; 8-11
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3025/1403
Copyright (c) 2023 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3206
2023-05-15T15:46:30Z
cmj:ART
HUBUNGAN SIKAP TENTANG METODE KONTRASEPSI DENGAN PERILAKU PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI WANITA
Susanti, Lasiah
Rimadhona MZ, Echa Putri Ayu
Program Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menekan tingginya angka kelahiran anak dan angka kematian ibu. Program ini sudah dilaksanakan di Indonesia sejak 29 Juni 1970 beserta pembentukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Provinsi Riau termasuk pengguna KB aktif terendah ke-8 diantara 34 provinsi yang ada di Indonesia. Dari berbagai metode kontrasepsi yang ada, penggunaan non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non-MKJP) yaitu suntikan dan pil merupakan metode kontrasepsi yang banyak digunakan di Indonesia terutama Pekanbaru. Angka penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Indonesia terutama Kota Pekanbaru masih lebih rendah dibandingkan dengan non-MKJP. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kelebihan dari metode MKJP, sehingga menyebabkan seseorang tidak dapat menentukan sikap maupun perilakunya dalam pemilihan kontrasepsi yang harus digunakan. Untuk mengetahui Hubungan Sikap Tentang Metode Kontrasepsi dengan Perilaku Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Akseptor Kontrasepsi Wanita Di Puskesmas Wilayah Kota Pekanbaru. Penelitian dilakukan dengan metode analitik observasional, dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 12 Puskesmas di kota Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified random sampling dengan besar sampel 400 responden. Hasil di uji secara statistik menggunakan uji korelasi pearson. Ditemukan adanya hubungan (p-value = 0,000) dan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p-value < 0,05) antara sikap tentang metode kontrasepsi dengan perilaku pemilihan metode kontrasepsi pada akseptor kontrasepsi wanita di Puskesmas wilayah Kota Pekanbaru.
Family Planning Program (KB) is one of the efforts made by the government to reduce the high child birth and maternal mortality rates. This program has been implemented in Indonesia since June 29th, 1970 along with the formation of the National Family Planning Coordinating Board (BKKBN). Riau Province is among the 8th lowest active KB users among 34 provinces in Indonesia. Of the various contraceptive methods available, the use of non-long-term contraceptive methods (non-MKJP) namely injections and pills is a method of contraception that is widely used in Indonesia, especially in Pekanbaru. The rate of use of the Long-Term Contraception Method (MKJP) in Indonesia especially Pekanbaru City is still lower compared to non-MKJP. This is due to the lack of public knowledge about the advantages of the MKJP method, so that a person could not determine its attitude or behavior in the selection of contraception that must be used. To find out the correlation of attitude about contraception method with behavior of choosing contraception method in female contraception acceptors in the pekanbaru city health center. The study was conducted by observational analytic method, with a cross sectional study design. This research was conducted at 12 health centers in the city of Pekanbaru. The sampling technique is done by stratified random sampling with a large sample of 400 respondents. Statistical test results using Pearson comparison test. There is a correlation (p-value = 0,000) and showed a significant relationship (p-value <0.05) between attitudes about contraceptive methods and the behavior of choosing contraceptive methods in female contraceptive acceptors in Pekanbaru City Health Center.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3206
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 6 No 1 (2023): Januari; 33-39
Collaborative Medical Journal; Vol 6 No 1 (2023): Januari; 33-39
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3206/1407
Copyright (c) 2023 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3252
2023-04-14T08:09:49Z
cmj:ART
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI PUSKESMAS X ROKAN HULU
Ristiani, Neni
Tingkat kepuasan pasien peserta jaminan kesehatan terhadap kualitas pelayanan kesahatan yang diterimanya diperlukan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan. Tujuan dari penilaian tingkat kepuasan pasien BPJS adalah untuk mengukur ketaatan pelaksanaan pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan di Puskesmas X Rokan Hulu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Pengumpulan data dilakukan dengan obsevasi dan wawancara mendalam pada 10 orang responden. Responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien sudah merasa puas akan tetapi perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap pelayanan puskesmas.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3252
10.36341/cmj.v5i2.3252
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 2 (2022): Mei; 5-10
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 2 (2022): Mei; 5-10
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3252/1383
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3253
2023-09-10T03:27:55Z
cmj:ART
UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI BAKTERI ASAM LAKTAT ASAL DADIH TERHADAP Fusarium oxysporum
Yudiawati, Yudiawati
Misfa, Olvaria
Mursyida, Eliya
Utami, Riski Dwi
Intoksikasi mikotoksin pada manusia disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi dan merupakan inhibitor poten terhadap sintesis protein, RNA, dan DNA. Fusarium oxysporum merupakan salah satu spesies penyebab intoksikasi mikotoksin yang ditularkan melalui makanan. Mikroba yang umumnya digunakan untuk eliminasi mikotoksin adalah bakteri asam laktat (BAL) yang bersumber dari makanan fermentasi seperti dadih yang berasal dari fermentasi susu kerbau. Tujuan penelitian ini untuk menguji aktivitas antifungi BAL terhadap pertumbuhan F. oxysporum dan menggunakan desain post-test only with control group. Aktivitas BAL terhadap F. oxysporum diuji menggunakan metode sumuran. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan uji Post Hoc Bonferroni. Hasil isolasi BAL dari dadih adalah bakteri Gram positif berbentuk bacil dan coccobaci dengan uji katalase negatif. Diameter zona hambat BAL 1, BAL 2, dan BAL 3 yaitu 9,10 mm, 8,30 mm, 7,33 mm. Hasil uji One Way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara ketiga isolat BAL dalam menghambat pertumbuhan F. oxysporum. Hasil uji Post hoc Bobferroni menunjukkan kontrol positif terdapat perbedaan yang bermakna dengan BAL 1, BAL 2, dan BAL 3. Sedangkan, hasil BAL 1, BAL 2, dan BAL 3 tidak terdapat perbedaan bermakna pada kelompok perlakuan. Hasil menunjukkan bahwa tiga isolat BAL mampu menghambat pertumbuhan Fusarium oxysporum.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3253
10.36341/cmj.v5i2.3253
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 2 (2022): Mei; 25-32
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 2 (2022): Mei; 25-32
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3253/1379
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3254
2023-04-14T08:10:02Z
cmj:ART
UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI BAKTERI ASAM LAKTAT ASAL DADIH TERHADAP Aspergillus flavus
Misfa, Olvaria
Asrizal, Viola Anggraini
Mursyida, Eliya
Siregar, Uly Astuti
Primary gastrointestinal aspergillosis (AGP) is an inflammation of the gastrointestinal tract from the duodenum to the rectum. Aspergillus flavus (A. flavus) is one of the fungi that causes aspergillosis. This infection occurs due to aflatoxin from A. flavus which can cause damage to the gastric mucosa. The use of antifungals for long-term treatment can cause toxicity effects and also resistance, so alternative treatments are needed. Dadih is a fermented product of buffalo milk which contains lactic acid bacteria (LAB). Lactic acid bacteria produce acetic acid, lactic acid, and bacteriocin which can inhibit the growth of the fungus A. flavus. LAB species capable of suppressing the growth of A. flavus were Lactococcus lactis, Lactobacillus casei subsp. pseudoplantarum and Lactobacillus plantarum, and Lactobacillus brevis. To determine and analyze the antifungal activity of lactic acid bacteria from curd against Aspergillus flavus. This study used a post test-only design with a control group. The sample used was LAB isolate from curd, while the test fungus used was A. flavus. This study begins with rejuvenation of LAB isolates, then classification of LAB and pathogens, as well as inhibition test using the well diffusion method. The data obtained were analyzed using One-Way ANOVA test and Bonferroni Post hoc test.: LAB isolates from curd were Gram-positive bacteria in the form of bacilli and cocobasil, with negative catalse test results. The average diameter of the inhibition zones of LAB 1, LAB 2, and LAB against A. flavus were 8.55mm, 10.23mm, and 6.20mm. The results of the ANOVA test showed that there was a significant difference between the three LABs. The results of the Bonferron Post hoc test showed that there was a significant difference between LAB 2 isolates and positive controls against LAB 3. Meanwhile, there was no significant difference between LAB 2 and BAL 3 isolates against LAB 1 isolates. LAB isolate from curd was able to inhibit the growth of the fungus A. flavus.
Aspergillosis gastrointestinal primer (AGP) merupakan peradangan saluran gastrointestinal dari duodenum ke rektrum. Aspergillus flavus (A. flavus) merupakan salah satu jamur penyebab aspergillosis. Infeksi ini terjadi karena aflatoksin dari A. flavus yang dapat menyebabkan kerusakan pada mukosa lambung. Penggunaan antijamur untuk pengobatan jangka panjang dapat menimbulkan efek toksisitas dan juga resistensi, sehingga dibutuhkan pengobatan alternatif. Dadih merupakan produk fermentasi susu kerbau yang mengandung bakteri asam laktat (BAL). Bakteri asam laktat menghasilkan asam asetat, asam laktat, dan bakteriosin yang dapat menghambat pertumbuhan jamur A. flavus. Jenis BAL yang mampu menekan pertumbuhan A. flavus adalah Lactococcus lactis, Lactobacillus casei subsp. pseudoplantarum dan Lactobacillus plantarum, dan Lactobacillus brevis. Mengetahui dan menganalisis aktivitas antijamur bakteri asam laktat asal dadih terhadap Aspergillus flavus. Penelitian ini menggunakan desain post test-only with control group. Sampel yang digunakan yaitu isolat BAL asal dadih, sedangkan jamur uji yang digunakan adalah A. flavus. Penelitian ini diawali dengan peremajaan isolat BAL, kemudian klasifikasi BAL dan patogen, serta uji daya hambat dengan metode difusi sumuran. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA dan uji Post hoc Bonferroni. Isolat BAL asal dadih merupakan bakteri Gram positif berbentuk basil dan cocobasil, dengan hasil uji katalse negatif. Diameter rata-rata zona hambat BAL 1, BAL 2, dan BAL 3 terhadap A. flavus yaitu 8,55mm, 10,23mm, dan 6,20mm. Hasil Uji ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara ketiga BAL. Hasil uji Post hoc Bonferron menunjukkan isolat BAL 2 dan kontrol positif terhadap BAL 3 terdapat perbedaan bermakna. Sedangkan isolat BAL 2 dan BAL 3 terhadap isolat BAL 1 tidak terdapat perbedaan bermakna. Isolat BAL asal dadih mampu menghambat pertumbuhan jamur A. flavus.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3254
10.36341/cmj.v6i1.3254
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 6 No 1 (2023): Januari; 12-18
Collaborative Medical Journal; Vol 6 No 1 (2023): Januari; 12-18
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3254/1404
Copyright (c) 2023 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3255
2023-04-14T08:09:49Z
cmj:ART
PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA BALITA DENGAN DIARE DI DESA DAN DI KOTA
Ayuningtiyas, Ratih
Yolanda, Tika
Diarrhea is a disease characterized by changes in the consistency of the stool apart from the frequency of bowel movements. Diarrhea is the second leading cause of death for children under five in the world. Diarrhea is still a public health problem in developing countries, including Indonesia. Based on data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia 2017, in 2016 Riau Province was in the 10th position out of all provinces in Indonesia with 171,299 diarrhea cases. One of the efforts to prevent and overcome diarrhea can be done by counseling the community to improve Clean and Healthy Life Behavior (CHLB) in daily life. According to the results of Riskesdas 2013, there are differences in the proportion of households with CHLB in both urban and rural areas. The purpose of this study was to determine the difference between CHLB in children under five with diarrhea in the village and in the city. The type of research is analytic observational research, with a cross sectional research design. The sampling technique was quota sampling and statistically tested using the Mann Whitney test. From the results of the research, a p value of 0.065 (p value > 0.05) shows that there is no difference in CHLB in toddlers with diarrhea in rural and urban areas and it can be concluded that there is no significant difference between lifestyle behaviors clean and healthy for toddlers with diarrhea in rural and urban areas.
Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Diare merupakan penyebab kematian balita nomor dua di dunia. Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang termasuk Indonesia. Berdasarkan data Kemenkes RI 2017, pada tahun 2016 Provinsi Riau menempati posisi ke-10 dari seluruh Provinsi di Indonesia dengan kasus diare sebesar 171.299. Salah satu usaha untuk mencegah dan menanggulangi diare dapat dilakukan dengan penyuluhan ke masyarakat untuk meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari. Menurut hasil Riskesdas 2013, terdapat perbedaan proporsi rumah tangga dengan PHBS baik di perkotaan dan pedesaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan PHBS pada balita dengan diare di desa dan di kota. Jenis penelitian yaitu penelitian observasional analitik, dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara quota sampling dan diuji secara statistik menggunakan uji Mann Whitney. Dari hasil penelitian diperoleh p value 0,065 (p value > 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak ada PHBS pada balita dengan diare di desa dan di kota tahun dan dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perilaku hidup bersih dan sehat pada balita dengan diare di desa dan di kota.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3255
10.36341/cmj.v5i2.3255
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 2 (2022): Mei; 11-17
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 2 (2022): Mei; 11-17
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3255/1376
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3256
2023-04-14T08:09:49Z
cmj:ART
PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS GARUDA KECAMATAN MARPOYAN DAMAI
Widiasari, Santi
Putra, Ilham Aditya
Hypertension is a health problem which one of the main concerns even in worldwide since this disease is a significant risk factor that leads to cardiovascular diseases such as heart attack, heart failure, stroke, and kidney disease. Hypertension is divided into two types based on the cause, primary hypertension and secondary hypertension. Some treatments that help lower blood pressure are by using drugs (pharmacotherapy) or by way of lifestyle modifications. Soybean (Glycine Max) is a type of functional food that contains nutrients such as isoflavones, saponins, lecithin and phytosterols which reduce the risk of cardiovascular disease. This study aims to analyze the effect of giving soy milk on blood pressure in hypertensive patients. This research method used a pretest-posttest design with a control group design. The sample in this study used a purposive sampling technique, the maximum size of the subjects in the study was 30 people. The results of the study in the intervention group showed that there was an effect of giving soy milk on blood pressure in hypertensive patients before and after with systolic blood pressure p=0.000 (p<0.05) and diastolic blood pressure p=0.002 (p<0.05).
Hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup berbahaya di seluruh dunia karena penyakit tersebut merupakan faktor risiko utama yang mengarah kepada penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, gagal jantung, stroke dan penyakit ginjal. Hipertensi dibedakan menjadi dua jenis bedasarkan penyebabnya yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Beberapa pengobatan yang berfungsi untuk membantu menurunkan tekanan darah yaitu dengan menggunakan obat-obatan (farmakoterapi) ataupun dengan cara modifikasi gaya hidup. Kedelai (Glycine Max) merupakan salah satu dari jenis pangan fungsional yang mengandung zat-¬zat gizi seperti isoflavon, saponin, lesitin dan fitosterol yang memiliki efek dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian susu kedelai terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode penelitian ini menggunakan rancangan pretest-posttest with control group design. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, besar subjek dalam penelitian adalah maksimal 30 orang. Hasil penelitian pada kelompok intervensi menunjukkan adanya pengaruh pemberian susu kedelai terhadap tekanan darah pasien hipertensi sebelum dan sesudah dengan nilai tekanan darah sistolik p=0,000 (p<0.05) dan tekanan darah diastolik p=0,002 (p<0.05).
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3256
10.36341/cmj.v5i2.3256
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 2 (2022): Mei; 18-24
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 2 (2022): Mei; 18-24
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3256/1378
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3257
2023-04-14T08:09:49Z
cmj:ART
HUBUNGAN KALORI SARAPAN PAGI DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA TINGKAT PERTAMA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS ABDURRAB
Parna, Nita Indriani
Yulnefia, Yulnefia
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa mahasiswa kedokteran lebih banyak mengalami stres yang tinggi dibandingkan dengan mahasiswa program studi lain. Mahasiswa yang mengalami stres tersebut kehilangan nafsu makan sehingga sering melewatkan jam makan. Orang yang melewatkan sarapan sebelum jam 9 akan cenderung mengalami overweight dan obesitas. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan kalori sarapan pagi dengan status gizi mahasiswa tingkat pertama Pendidikan Dokter Universitas Abdurrab. Penelitian menggunakan desain studi observasi analitik, dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa tingkat pertama program studi pendidikan dokter universitas abdurrab. Hasil penelitian dari 40 responden yaitu sebagian besar responden memiliki status gizi yang baik. Nilai p-value (0,304) > (0,05) menunjukkan tidak terdapatnya hubungan yang bermakna antara kalori sarapan pagi dengan status gizi responden. Oleh karena itu, dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kalori sarapan pagi dengan mahasiswa tingkat pertama Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Abdurrab.
Various studies have shown that medical students experience more stress than students from other study programs. Students who experience stress lose their appetite so they often skip meals. People who skip breakfast before 9:00 am will tend to be overweight and obese. The aim of this study was to analyze the relationship between breakfast calories and the nutritional status of freshmen medical students at Universitas Abdurrab.This research used an analytic observation study design, with a cross sectional research design. This research was conducted on freshmen of the Abdurrab University medical education program. The results of the research from 40 respondents were that most of the respondents had good nutritional status. The p-value (0.304) > (0.05) indicates that there is no significant relationship between breakfast calories and the nutritional status of the respondents. Therefore, it can be concluded that there is no significant relationship between breakfast calories and freshmen medical students at Universitas Abdurrab.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3257
10.36341/cmj.v5i2.3257
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 2 (2022): Mei; 1-4
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 2 (2022): Mei; 1-4
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3257/1384
Copyright (c) 2022 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3274
2023-04-14T08:09:37Z
cmj:ART
MEKANISME RESISTENSI TERHADAP ANTI MIKROBA
Liazarti, Dona
ABSTRAK
Resistensi terhadap antimikroba adalah resistensi mikroorganisme terhadap antimikroba yang sebelumnya efektif terhadap infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme tersebut. Resistensi bakteri terhadap antimikroba dapat terjadi pada setiap obat dan merupakan masalah utama dalam pengobatan infeksi di rumah sakit dan di masyarakat. Infeksi yang disebabkan mikroorganisme resisten sering gagal terhadap pengobatan standar, menyebabkan masa perawatan lebih lama, memerlukan biaya lebih mahal, dan bahkan menyebabkan kematian. Mekanisme resistensi bakteri terhadap antimikroba bervariasi dan terus berkembang di antaranya inaktivasi antimikroba, inhibisi masuknya antimikroba ke tempat target, perubahan molekul target tempat antimikroba berikatan, peningkatan produksi molekul target dan perubahan enzim yang mengaktifkan antimikroba. Resistensi secara genetik dapat bersifat intrinsik atau didapat. Mekanisme resistensi didapat terjadi melalui mutasi gen kemudian diturunkan secara vertikal atau melalui transfer gen horizontal. Mutasi dapat terjadi secara spontan atau adaptif, karena zat yang terdapat di lingkungan (mutagen) seperti zat kimia, radiasi dan cahaya ultraviolet. Mekanisme utama penyebaran resistensi terhadap antimikroba adalah dengan transfer gen secara horizontal. Materi genetik yang ditransfer dalam bentuk mobile berupa plasmid, transposon dan integron serta dapat dipindahkan dengan berbagai mekanisme di antaranya konjugasi, transformasi dan transduksi.
ABSTRACT
Resistance to antimicrobials is the resistance of microorganisms to antimicrobials that were previously effective against infections caused by these microorganisms. Bacterial resistance to antimicrobials can occur with any drug and is a major problem in the treatment of infections in hospitals and in the community. Infections caused by resistant microorganisms often fail standard treatments, resulting in prolonged treatment period, being more expensive, and even causing death. The mechanisms of bacterial resistance to antimicrobials vary and continue to develop, including antimicrobial inactivation, inhibition of entry of antimicrobials to the target site, changes in target molecules where antimicrobials bind, increased production of target molecules and changes in enzymes that activate antimicrobials. Genetic resistance can be intrinsic or acquired. Acquired resistance mechanisms occur through gene mutations then passed down vertically or through horizontal gene transfer. Mutations can occur spontaneously or adaptively, due to substances present in the environment (mutagens) such as chemicals, radiation and ultraviolet light. The main mechanism for the spread of antimicrobial resistance is by horizontal gene transfer. Genetic material that is transferred in a mobile form is in the form of plasmids, transposons and integrons and can be transferred by various mechanisms including conjugation, transformation and transduction.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3274
10.36341/cmj.v5i3.3274
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 3 (2022): September; 37-45
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 3 (2022): September; 37-45
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3274/1445
Copyright (c) 2023 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3278
2023-04-14T08:09:37Z
cmj:ART
FUNGSI SEKSUAL PADA PRIMIPARA PASCA PERSALINAN PERVAGINAM DIBANDINGKAN DENGAN PRIMIPARA PASCA SEKSIO SESAREA
Asmara, Erick Caesarrani
Sexual function is a fundamental component of life and plays an important role in marital stability. The focus is not only on physical sexual functioning but also on how individuals' needs can be met and satisfied by their physical, emotional, and social experiences with sex. Postpartum is a major transitional period for parents. Type of delivery and perineal trauma and pain during delivery are associated with sexual problems. This study was conducted to compare sexual function in primiparas after vaginal delivery with primiparas after cesarean section. This research uses Observational Analytic method with Cross-Sectional design. The research subjects were 60 postpartum primiparas at Binakasih Hospital in Pekanbaru during the period January - December 2020, who met the inclusion criteria. Subjects were divided into groups of primiparas after normal delivery and primiparas after cesarean section. The data that has been collected was analyzed by independent t-test. The results of the study showed that the average sexual function index value in primiparas after vaginal delivery was 24.81 and the average sexual function index value in primiparas after cesarean section was 27.59. There was a significant difference in the outcome of sexual function in primiparas after vaginal delivery and primiparas after cesarean section (p=0.010). Outcomes of sexual function in primiparas after cesarean section were significantly better than primiparas after vaginal delivery
Fungsi seksual merupakan komponen fundamental kehidupan dan peran penting dalam kestabilan perkawinan. Fokus bukan hanya pada fungsi seksual fisik namun juga pada kebutuhan individu dapat dipenuhi dan puas dengan pengalaman fisik, emosional, dan sosial mereka dengan seks. Pasca persalinan merupakan masa transisi besar bagi orang tua. Jenis persalinan dan trauma perineum serta rasa sakit saat melahirkan dikaitkan dengan masalah seksual. Studi ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan fungsi seksual pada primipara pasca persalinan pervaginam dengan primipara pasca seksio sesarea. Penelitian menggunakan metode Analitik Observasional dengan rancangan Cross-Sectional. Subyek penelitian adalah 60 primipara pasca persalinan di RS Binakasih Pekanbaru selama periode Januari – Desember 2020, yang memenuhi kriteria inklusi. Subyek dibedakan menjadi kelompok primipara pasca persalinan normal dan primipara pasca seksio sesarea. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan uji T-test independent. Hasil studi menujukkan Rata-rata nilai indeks fungsi seksual pada primipara pasca persalinan pervaginam sebesar 24,81 dan rata-rata nilai indeks fungsi seksual pada primipara pasca seksio sesarea sebesar 27,59. Terdapat perbedaan yang bermakna dari hasil luaran fungsi seksual pada primipara pasca persalinan pervaginam dengan primipara pasca seksio sesarea (p=0,010). Hasil luaran fungsi seksual pada primipara pasca seksio sesarea secara bermakna lebih baik dibandingkan primipara pasca persalinan pervaginam.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3278
10.36341/cmj.v5i3.3278
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 3 (2022): September; 10-15
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 3 (2022): September; 10-15
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3278/1401
Copyright (c) 2023 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3279
2023-05-15T15:33:59Z
cmj:ART
HUBUNGAN STRESS KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DI PABRIK KELAPA SAWIT TAHUN 2020
Oktariani, Eva
Julkandri, Ahmad
Pratiwi, Yuharika
Occupational fatigue is any condition that is accompanied by decrease in efficiency and endurance at work resulting in work errors, decreased productivity leading to work accidents. Data from the International Labor Organization (ILO) 2013 stated that fatigue causes two million workers to die each year from work accidents. The Ministry of Manpower and Transmigration of the Republic of Indonesia via Director General of Labor Inspection Development in 2012 stated that the average number of workplace accidents in Indonesia is 847 cases per day, in which 36% of the causes are occupational fatigue. There are many factors causing occupational fatigue, including work stress. Work stress can cause emotional reactions, physiological changes and potentially cause occupational fatigue at 61.7%.To investigate the relationship between work stress with occupational fatigue on workers in the POM PT. X Rokan Hulu Tahun 2020. Analytic observational research using cross-sectional approach with 135 samples. This research used a total sampling and analyzed with chi-square test. There is a significant relationship between work stress and occupational fatigue (p- value = 0,000).
ABSTRAK
Kelelahan kerja merupakan kondisi penurunan kekuatan tubuh, efisiensi performa kerja serta ketahanan tubuh dalam bekerja yang berakibat pada peningkatan kesalahan kerja, penurunan produktivitas dan berujung pada kecelakaan kerja. International Labour Organization (ILO) pada 2013 menyatakan bahwa kelelahan kerja menyebabkan dua juta pekerja meninggal setiap tahunnya akibat kecelakaan kerja. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan pada tahun 2012 menyebutkan rata- rata kejadian kecelakaan kerja di Indonesia setiap hari sebesar 847 kasus, 36% penyebabnya adalah kelelahan kerja. Ada banyak faktor penyebab kelelahan kerja, di antaranya yaitu stres kerja. Stres kerja dapat menimbulkan reaksi emosional, perubahan fisiologis, serta berpotensi menimbulkan kelelahan kerja sebesar 61.7%.
Tujuan: Mengetahui hubungan stres kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di PT. X Rokan Hulu pada tahun 2020. Penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross-sectional dengan jumlah sampel 135 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yang diuji secara statistik menggunakan uji chi-square. Adanya hubungan antara stres kerja dengan kelelahan kerja (p-value= 0,000).
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3279
10.36341/cmj.v5i3.3279
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 3 (2022): September; 16-21
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 3 (2022): September; 16-21
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3279/1397
Copyright (c) 2023 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3281
2023-04-14T08:09:37Z
cmj:ART
HUBUNGAN DERAJAT MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PRIA DI DESA X PROVINSI RIAU
Ramadhan, Wahyu
Nurjamilah, Nurjamilah
Diansyah, Ari
Marwan, Deinike Wanita
Smoking can cause hypertension due to chemicals contained in tobacco that will cause damage to the inner layer of artery walls and cause the buildup of vascular plaque. According to the World Health Organization (WHO) states that the prevalence of hypertension will increase especially in developing countries. The causes of high prevalence of hypertension are unhealthy lifestyles, smoking habits, stress, lack of exercise, old age, and drinking alcohol. Kotabaru Seberida village is a village whose majority of men are smoking, ranging from those aged less than 20 years to old age. This study aims finding whether there is a relationship between smoking with the incidence of hypertension in men in Kotabaru Seberida Village Keritang District Indragiri Hilir Regency Riau Province. This research use analytic observational method with cross sectional approach. This study was conducted on 52 male samples aged 35-50 years. Blood pressure data were measured with mercury sphygmomanometer while smoking data was measured by questionnaire. Data were analyzed by spearman correlation test. There is a significant relationship between the degree of smoking and the incidence of hypertension in men in Kotabaru Seberida Village, Keritang District, Indragiri Hilir Regency, Riau Province with a p value of 0,000 (p <0.05) and a correlation coefficient (r) of 0.495 with a fairly strong correlation level. Conclusion: There is a significant relationship between the degree of smoking and the incidence of hypertension in men in X village Riau Province
Merokok dapat menyebabkan hipertensi karena bahan kimia yang terkandung dalam tembakau yang akan menyebabkan kerusakan lapisan dalam dinding arteri dan menyebabkan penumpukan plak pembuluh darah. Menurut World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa prevalensi hipertensi akan meningkat terutama di negara berkembang. Penyebab tingginya prevalensi hipertensi adalah gaya hidup yang tidak sehat, kebiasaan merokok, stres, kurang olahraga, usia tua, dan minum alkohol. Kelurahan Kotabaru Seberida merupakan kelurahan yang mayoritas penduduknya laki-laki merokok, mulai dari usia kurang dari 20 tahun hingga usia lanjut. Tujuan enelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan merokok dengan kejadian hipertensi pada pria di Desa Kotabaru Seberida Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasi analitik dengan pendekatan seksional. Penelitian ini dilakukan terhadap 52 sampel laki-laki berusia 35-50 tahun. Data tekanan darah diukur dengan mercury sphygmomanometer sedangkan data merokok diukur dengan kuesioner. Data dianalisis dengan uji korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara derajat merokok dengan kejadian hipertensi pada pria di Desa Kotabaru Seberida Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau dengan nilai p 0,000 (p<0,05) dan koefisien korelasi (r) sebesar 0,495 dengan tingkat korelasi yang cukup kuat. Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara derajat merokok dengan kejadian hipertensi pada pria di Desa X Provinsi Riau.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3281
10.36341/cmj.v5i3.3281
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 3 (2022): September; 22-28
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 3 (2022): September; 22-28
2615-6741
2615-0328
Copyright (c) 2023 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3282
2023-09-10T03:55:28Z
cmj:ART
PENGARUH STRESOR FISIK AKUT TERHADAP KADAR TNF-α PADA TIKUS JANTAN PUTIH (Rattus norvegicus)
Rahmi, Aziza
Stres adalah keadaan reaksi psiko-fisiologis tubuh dalam menghadapi berbagai rangsangan emosional atau fisik yang mengganggu homeostasis. Akibat stres, tubuh mengadakan berbagai proses penyesuaian untuk mempertahankan bentuk dan fungsi alat tubuh. Stresor diartikan sebagai perubahan lingkungan eksternal (perubahan temperatur atau (pH) yang menimbulkan respon fisiologik pada organisme bersangkutan untuk mempertahankan homeostasis. Stresor akut menimbulkan respon fisiologik jangka pendek yang segera kembali ke keadaan homeostasis. Dilakukan penelitian experimental laboratoris dengan desain post-test only control group design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh stresor fisik akut terhadap kadar TNF-α pada tikus jantan putih (Rattus norvegicus).Tikus putih jantan sebagai hewan uji dengan menggunakan 34 ekor tikus. Pada penelitian pendahuluan digunakan 2 ekor tikus dan 32 ekor lagi dibagi 2 menjadi kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Stresor yang digunakan raket nyamuk dengan tegangan 3 Volt dan waktu 5 detik selama 1 kali stresor. Variabel yang diperiksa adalah kadar TNF-α pada serum darah tikus. Kemudian hasilnya dianalisa dengan menggunakan uji T test. Hasil penelitian diperoleh bahwa terjadinya peningkatan kadar TNF –α pada kondisi stresor pada kelompok perlakuan (p < 0.05). Terdapat hubungan yang signifikan pada kenaikan kadar TNF-α pada kondisi stresor fisik akut. Penelitian ini disimpulkan bahwa pengaruh stresor fisik akut dapat menaikan sistem sistem imun. Disarankan untuk melakukan pengaruh stresor fisik kronis terhadap kadar TNF-α.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3282
10.36341/cmj.v5i3.3282
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 5 No 3 (2022): September; 29-36
Collaborative Medical Journal; Vol 5 No 3 (2022): September; 29-36
2615-6741
2615-0328
eng
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3282/1400
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3286
2023-04-14T08:10:02Z
cmj:ART
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN TINGKAT KONTROL ASMA PASIEN ASMA DI RS SYAFIRA KOTA PEKANBARU
Octariany, Octariany
Asthma is a public health problem in almost all countries, experienced by children to adults with mild to severe stages, and can result in death. In general, good asthma control results in a reduced risk of asthma exacerbations. The level of asthma control is divided into three parts, namely fully controlled, partially controlled and not controlled. Based on the Body Mass Index (BMI) people who are overweight are 6 times more likely to have uncontrolled asthma than people who have normal weight. Data analysis in this study will use the Pearson correlation test with a sample size of 35 people. To determine the relationship between body mass index and asthma control level of asthma patients at syafira hospital pekanbaru city. As many as 94% of study subjects had uncontrolled asthma and 6% had partially controlled asthma and none of the study subjects had fully controlled asthma. There is no significant relationship between body mass index and asthma control level (p=0.194). There was no association between body mass index with asthma control level on asthmatic patient at Syafira hospital Pekanbaru city.
Asma merupakan masalah kesehatan masyarakat hampir terjadi di semua negara, dialami oleh anak sampai dewasa dengan stadium ringan hingga berat, dan dapat mengakibatkan kematian. Secara umum, kontrol asma yang baik menyebabkan berkurangnya resiko terjadinya eksaserbasi asma. Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) orang yang memiliki berat badan berlebih 6 kali lebih besar peluang terjadinya asma tidak terkontrol daripada orang yang memiliki berat badan normal. Metode: Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson dengan jumlah sampel yang digunakan adalah 35 orang. Penelitian ini dilakukan ntuk mengetahui adanya hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan tingkat kontrol asma pada pasien asma di RS Syafira Kota Pekanbaru. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan cross sectional. Cara pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Sebanyak 94% subjek penelitian memiliki asma tidak terkontrol dan 6% memiliki asma terkontrol sebagian dan tidak ada subjek penelitian yang memiliki asma terkontrol penuh. Tidak terdapat hubungan bermakna antara indeks massa tubuh dengan tingkat konrol asma (p=0,194). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan tingkat kontol asma pasien asma di RS Syafira Kota Pekanbaru.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3286
10.36341/cmj.v6i1.3286
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 6 No 1 (2023): Januari; 19-24
Collaborative Medical Journal; Vol 6 No 1 (2023): Januari; 19-24
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3286/1405
Copyright (c) 2023 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3287
2023-05-15T15:45:48Z
cmj:ART
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA DIBAWAH 6 TAHUN DI TK PERTIWI KOTA BANGKINANG
Marwan, Deinike Wanita
Nurlaila, Nurlaila
Eryta, Evy
Zuhir, Elvina
Risnandar, Risnandar
Obesity can occur due to an imbalance between energy intake and energy expenditure. Factors that play a role in determining the nutritional status of children are diet and physical activity. The general objective of this study was to determine the relationship between the level of physical activity and nutritional status as assessed based on body mass index in children under 6 years old at Pertiwi Kindergarten, Bangkinang City. This research is a quantitative research that is observational descriptive analytic with a cross sectional approach. The sampling method uses total sampling technique. Data were collected using questionnaires, scales and microtoise to measure body weight and height. This study found that subjects with a normal body mass index slept an average of 11.3 hours, did sedentary activities for 10.90 hours and were active for 1.96 hours a day, while subjects with a body mass index above the average sleeping normally for 13.69 hours, doing sedentary activities for 8.58 hours and doing active activities for 1.13 hours a day. In this study, 60 respondents had a normal body mass index, and 10 respondents had a body mass index who were overweight or obese. There is a significant relationship between physical levels. activity and nutritional status in children under 6 years of age.
Obesitas dapat terjadi akibat ketidakseimbangan antara asupan energi dan pengeluaran energi. Faktor yang berperan dalam menentukan status gizi anak adalah pola makan dan aktivitas fisik. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan status gizi yang dinilai berdasarkan indeks massa tubuh pada anak usia di bawah 6 tahun di TK Pertiwi Kota Bangkinang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu observasional deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, timbangan dan microtoise untuk mengukur berat badan dan tinggi badan. Penelitian ini menemukan subjek dengan indeks massa tubuh normal, tidur rata-rata selama 11,3 jam, melakukan aktivitas sedentari selama 10,90 jam dan aktivitas aktif selama 1,96 jam sehari, sedangkan pada subjek dengan indeks massa tubuh di atas rata-rata tidur normal selama 13,69 jam, melakukan aktivitas menetap selama 8,58 jam dan melakukan aktivitas aktif selama 1,13 jam sehari. Pada penelitian ini didapatkan 60 responden yang memiliki indeks massa tubuh normal, dan sebanyak 10 responden memiliki indeks massa tubuh yang kelebihan berat badan atau gemuk. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat fisik. aktivitas dan status gizi pada anak di bawah usia 6 tahun
LPPM Universitas Abdurrab
2023-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3287
10.36341/cmj.v6i1.3287
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 6 No 1 (2023): Januari; 25-32
Collaborative Medical Journal; Vol 6 No 1 (2023): Januari; 25-32
2615-6741
2615-0328
Copyright (c) 2023 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3315
2023-09-10T05:15:48Z
cmj:ART
PEMBERIAN FEEDBACK SELAMA PEMBELAJARAN ONLINE PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB PEKANBARU
Wati, Huda Marlina
Hasibuan, Juwaidah
Ujian formatif bertujuan untuk memperbaiki proses dan metode pembelajaran. Dari data yang sudah didapatkan bahwasanya nilai ujian sumatif dipengaruhi oleh ujian formatif. Adapun tujuan dari ujian formatif adalah memberikan feedback agar tercapai tujuan pembelajaran tersebut. Selama pembelajaran online mahasiswa fakultas kedokteran universitas abdurrab melakukan ujian formatif pada setiap modul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas ujian formatif dengan pemberian feedback selama pembelajaran online pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah quasi eksperimental dengan desain posttest only control group. Teknik pengambilan sampel dengan cara total sampling dan uji beda menggunakan Mann Whitney. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara persepsi mahasiswa terhadap ujian formatif yang diberikan feedback dan tanpa pemberian feedback pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab Pekanbaru. Hasil uji korelasi di peroleh nilai p 0,000. Ada perbedaan yang signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap ujian formatif yang diberikan feedback dan tanpa pemberian feedback.
Formative exams aim to improve learning processes and methods. From the data that has been obtained, summative test scores are influenced by formative exams. The purpose of the formative exam is to provide feedback in order to achieve these learning goals. During online learning students of the abdurrab university medical school conduct formative exams on each module. This study aims to find out how the effectiveness of formative exams by providing feedback during online learning to students of the Faculty of Medicine, Abdurrab University Pekanbaru. The method used in the study was quasi-experimental with a posttest only control group design. Sampling techniques by means of total sampling and different tests using Mann Whitney. The results of the study found that there was a significant difference between students' perceptions of formative exams given feedback and without giving feedback to students of the Faculty of Medicine, Abdurrab University Pekanbaru. The results of the correlation test obtained a p value of 0.000. There is a significant difference between students' perceptions of formative exams given feedback and without feedback.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-08-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3315
10.36341/cmj.v6i2.3315
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 6 No 2 (2023): Mei; 17-20
Collaborative Medical Journal; Vol 6 No 2 (2023): Mei; 17-20
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3315/1598
Copyright (c) 2023 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3407
2023-08-31T10:07:30Z
cmj:ART
EFEKTIVITAS GEL MADU AKASIA TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA TIKUS PUTIH
Irenesia, Bimby
Satria, Teguh
Octariany, Octariany
Wound is the damage or the loss of body tissue that occurs due to factors that disturb the system of body's protection. These factors include trauma, temperature changes, chemicals, explosions, electric shocks, or animal bites. Honey, the natural food produced by honey bees is known as the oldest traditional medicine that has been used for various types of diseases and wound healing. Several detailed examinations have documented the healthful healing effects of honey on various types of wounds. Wounds treated with acacia honey recovery faster than the other treatments. The hypertonic characteristics and acidic pH of honey are considered to be the main factors which responsible for accelerating the wound healing. Studies indicate that among the four Pakistani honeys, acacia honey was found to be better than Zizipus, Brasicca, and Citrus honey in terms of antimicrobial activity, total sugar, and protein content. In addition, the gel form of honey is able to boost the recovery process due to its moist and cool nature. Research objective to analyzing the effectiveness of acacia honey gel on wound healing in white rats. This research method is eksperimental with randomized posttest only control group design. The results of the study found that giving acacia forest honey gel with a concentration of 80% can significantly improve the wound healing process in the third week.
Luka adalah rusak atau hilangnya jaringan tubuh yang terjadi karena adanya suatu faktor yang mengganggu sistem perlindungan tubuh. Faktor tersebut seperti trauma, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, atau gigitan hewan. Madu, makanan alami yang dihasilkan oleh lebah madu adalah obat tradisional tertua yang diketahui telah digunakan untuk berbagai jenis penyakit dan penyembuhan luka. Beberapa penelitian telah mendokumentasikan efek penyembuhan yang menyehatkan dari madu pada berbagai jenis luka. Luka yang diobati dengan madu akasia lebih cepat sembuh dibandingkan dengan perawatan lain. Sifat hipertonik dan pH yang asam dari madu dianggap sebagai faktor utama yang bertanggung jawab untuk mempercepat penyembuhan luka. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa di antara empat madu Pakistan, madu Akasia telah ditemukan lebih unggul daripada madu Ziziphus, Brasicca dan Citrus dalam hal aktivitas antimikroba, total gula dan kandungan protein. Selain itu, sediaan yang berupa gel mampu mempercepat proses penyembuhan dikarenakan sifatnya yang lembab dan dingin. Tujuan penenlitian untuk menganalisis efektifitas gel madu akasia terhadap penyembuhan luka sayat pada tikus putih Metode penelitian ini yaitu eksperimental dengan rancangan randomized posttest only control group design. Hasil penelitian didapatkan bahwa pemberian gel madu hutan akasia konsentrasi 80% dapat meningkatkan proses penyembuhan luka pada minggu ketiga secara bermakna
LPPM Universitas Abdurrab
2023-08-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3407
10.36341/cmj.v6i2.3407
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 6 No 2 (2023): Mei; 9-12
Collaborative Medical Journal; Vol 6 No 2 (2023): Mei; 9-12
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3407/1596
Copyright (c) 2023 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3784
2023-09-10T04:50:07Z
cmj:ART
PERUBAHAN HISTOPATOLOGI AORTA AKIBAT PAPARAN ASAP KEBAKARAN BIOMASSA GAMBUT PADA MODEL MENCIT (Mus musculus)
Valzon, May
Islami, Widya Rizkika
Indonesia is one of the countries that often experiences large-scale forest and peatland fires. The biggest disaster after the tsunami that occurred in Indonesia has occurred since the last dozen years, especially in Riau, Kalimantan. The smoke produced from these forest fires can worsen the air which will be inhaled and entered through the lungs so that it can enter the blood vessels and circulate throughout the body. It gives a direct effect by some of the components contained in the particles, such as endothelial damage to blood vessels due to particulate matter. Short-term exposure will cause acute atherothrombosis, ischemia, regulation of the inflammatory response as well as a decrease in blood vessel diameter. Meanwhile, long-term effects will occur such as local inflammation to atherogenesis. This study aims to analyze changes in the diameter of the aortic lumen and the presence or absence of endothelial foam cells. using a true experimental study with a posttest approach with control group on 6 mice that received exposure to fire smoke, 6 mice that did not get exposure or as a control for 10 days. Based on Fisher's test, it was found that exposure to peat burning smoke for 10 days caused the formation of foam cells on the aortic wall.
Indonesia menjadi salah satu Negara yang sering mengalami kebakaran hutan dan lahan gambut dalam skala besar. Bencana terbesar setelah tsunami yang terjadi di Indonesia ini telah terjadi sejak belasan tahun terakhir terutama di Riau, Kalimantan. Asap yang dihasilkan dari kebakaran hutan ini dapat memperburuk udara yang nantinya akan dihirup dan masuk melalui paru-paru sehingga dapat masuk ke pembuluh darah dan beredar ke seluruh tubuh. Memberikan efek secara langsung oleh beberapa komponen yang terkandung didalam partikelnya seperti kerusakan endotel pada pembuluh darah akibat particulate matter. Pada paparan jangka pendek akan menimbulkan aterotrombosis akut, iskemik, regulasi respons inflamasi juga mengecilnya diameter pembuluh darah Sedangkan efek jangka panjang akan terjadi seperti inflamasi lokal sampai atherogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan diameter lumen aorta dan ada tidaknya foam cell endotel. menggunakan studi true eksperimentaldengan pendekatan posttest with control group terhadap 6 ekor mencit yang mendapat paparan asap kebakaran, 6 mencit yang tidak mendapat paparan atau sebagai kontrol selama 10 hari. Berdasarkan uji fisher didapatkan hasil bahwa paparan asap pembakaran gambut selama 10 hari menyebabkan pembentukan foam cells pada dinding aorta.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-08-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3784
10.36341/cmj.v6i2.3784
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 6 No 2 (2023): Mei; 1-6
Collaborative Medical Journal; Vol 6 No 2 (2023): Mei; 1-6
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3784/1576
Copyright (c) 2023 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnal.univrab.ac.id:article/3808
2023-09-10T05:17:46Z
cmj:ART
SINDROM WEST (SPASME INFATILE)
Zuhir, Elvina
Infantile spasms are an age-appropriate epilepsy syndrome characterized by flexion, extension, and combined flexion-extension spasms that often occur simultaneously. This study may aim to identify the characteristics of infantile spasms in terms of clinical symptoms, electroencephalogram (EEG) findings, and other diagnostic tests. The development of more accurate diagnostic methods can assist in early recognition and further treatment. The results of the MRI examination showed: signs of mild cerebral atrophy were accompanied by mild myelination disorders with pathological hyper-intensity in the periventricular subcortical white matter in the pre-central / posterior frontal lobe area bilaterally, other than that other supratentorial cerebral structures did not show further abnormalities, especially in the absence of SOL, congenital anomaly, hemorrhage, cerebral dystrophy/sclerosis / malacia or other pathological intensity both supra and infra-tentorial, including in the temporal lobe and hippocampus bilaterally.
Spasme infantile adalah suatu sindrom epilepsi yang terjadi pada umur tertentu yang di tandai dengan spasme fleksi, ekstensi dan gabungan fleksi-ekstensi yang sering terjadi secara bersamaan. Penelitian ini dapat bertujuan untuk mengidentifikasi ciri khas spasme infantile dalam hal gejala klinis, penemuan elektroensefalogram (EEG), dan pemeriksaan diagnostik lainnya. Pengembangan metode diagnostik yang lebih akurat dapat membantu dalam pengenalan dini dan penanganan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan MRI kesannya: tampak tanda-tanda atropi serebri ringan yang disertai juga dengan gangguan mielinasi ringan dengan hyper-intensitas patologis di white matter subkortikal periventrikuler di daerah pre sentral / posterior lobus frontalis bilateral, selain itu struktur serebral supratentorial lainnya tidak menunjukan abnormalitas lebih lanjut, terutama tak terlihat adanya SOL, anomali kongenital, hemorrhage, distrophi / sklerosis / malacia serebral atau intensitas patologis lainnya baik supra maupun infra-tentorial, termasuk juga di lobus temporalis dan hipokampus bilateral.
LPPM Universitas Abdurrab
2023-08-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3808
10.36341/cmj.v6i2.3808
Collaborative Medical Journal (CMJ); Vol 6 No 2 (2023): Mei; 21-24
Collaborative Medical Journal; Vol 6 No 2 (2023): Mei; 21-24
2615-6741
2615-0328
ind
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3808/1587
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmj/article/view/3808/1599
Copyright (c) 2023 Collaborative Medical Journal (CMJ)
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
54b20a2ae61f814bf2d4ec31f23c21b4