TANTANGAN KOLABORASI NATIONAL PLASTIC ACTION PARTNERSHIP (NPAP)-GLOBAL PLASTIC ACTION PARTNERSHIP (GPAP) DALAM PENANGANAN SAMPAH PLASTIK DI PERAIRAN INDONESIA (2019-2025): PERSPEKTIF ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL

  • Maisarah Maisarah Universitas Abdurrab

Abstract

Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua didunia setelah Cina dan di perkirakan akan terjadi peningkatan jumlah sampah plastik hingga 780.000 ton setiap tahunnya hingga 2025.Pemerintah Indonesia menyatakan komitmennya untuk mengurangi 70% sampah plastik di perairan dari tahun 2019 sampai tahun 2025 pada pertemuan World Economic Forum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah melalui wawancara semi-structured dan juga studi kepustakaan dengan mengambil data dari jurnal, buku dan berita media. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pluralism. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mencapai target pengurangan sampah plastik sebesar 70% dari tahun 2018-2025 Indonesia menerapkan kolaborasi multi aktor yang berada didalam suatu platform kerjasama National Plastic Action Plan. Platform kerjasama multi aktor ini adalah tempat berkumpul dan berkolaborasinya aktor-aktor dari pemerintah, pihak swasta dan organisasi masyarakat sipil. Penelitian ini menemukan bahwa dengan menganalisa tantangan-tantangan yang dihadapi dalam kolaborasi NPAP, khususnya terkait tantangan tata kelola, program dan kebijakan NPAP, dukungan publik, serta pendanaan, maka kolaborasi NPAP sulit untuk mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu berkurangnya 70% sampah plastik diperairan Indonesia pada tahun 2025.

Keywords: Indonesia, sampah plastik, kolaborasi, multi-aktor, tantangan-tantangan
Published
2021-02-28
Section
Articles
PDF
Abstract views: 111
downloads: 80