STUDI EKSPLANATIF KEBIJAKAN TIONGKOK MEMIMPIN PERUBAHAN REZIM MONETER INTERNASIONAL DALAM TEORI STABILITAS HEGEMONI

  • Zubaidah Zubaidah Universitas Abdurrab

Abstract

Keharusan untuk tunduk pada yuridiksi Amerika Serikat saat menggunakan dollar membuat banyak negara didunia terutama Tiongkok menginginkan perubahan pada rezim moneter Internasional, yaitu dengan membentuk gerakan de-dollarisasi. Tiongkok yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar dunia mendorong negara lain untuk meninggalkan dominasi dolar pada perdagangan dunia. Penelitian ini bertujuan menjelaskan kebijakan dan kepentingan ekonomi politik Tiongkok untuk merubah rezim moneter internasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian eksplanatif dan pengumpulan data berbentuk sekunder dari berbagai sumber website ataupun berita yang berhubungan dengan masalah penelitian yang sudah dipublikasikan. Penelitian Ini menggunakan teori Stabilitas Hegemoni dari Robert Gilpin, teori ini beragumen bahwa sistem internasional dibangun oleh negara hegemon untuk memajukan serangkaian kepentingan ekonomi dan politiknya. Hasil yang didapat pada penelitian ini, kebijakan de-dollarisasi yang dilakukan Tiongkok adalah dengan mengurangi penggunaan dolar baik sebagai alat transaksi perdagangan maupun pada cadangan devisanya. Tiongkok juga mengajak negara lain untuk meninggalkan dolar dalam transaksi bilateral selain itu Tiongkok juga gercar menginternasionalisasikan yuan pada perdagangan dunia. internasionalisasi yuan oleh Tiongkok dipandang sebagai upaya untuk menjadi yuan mata uang utama internasional untuk mengantikan posisi dominasi dolar Amerika Serikat.

Published
2021-08-31
Section
Articles
PDF (Bahasa Indonesia)
Abstract views: 175
downloads: 155