Dampak Kebijakkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Dan Media Komunikasi Daring Saat Pendemi Covid-19 Terhadap Aktivitas Otot Ekstremitas Atas

  • Agus Tiyawan Prodi D3 Fisioterapi Fikes UPN Veteran Jakarta
  • Sri Yani
  • Dias Rima Sutiono

Abstract

Pemerintah memberlakukan kebijakkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sebagai salah satu upaya mengatasi pandemi COVID-19 akibat penyebaran virus Sars-Cov-2 yang berasal dari Wuhan, China Desember tahun 2019 sesuai dengan peraturan WHO. Hal ini dikarenakan hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah penularannya. Akibat dari kebijakkan tersebut, media komunikasi darling menjadi sangat penting untuk bersosialisasi dengan kerabat maupun teman, menyebabkan penurunan aktifitas fisik. Berdasarkan data darling survei yang dilakukan pada 40 orang mahasiswa  Jurusan Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta, 40 % responden menyatakan waktu berkomunikasi bertambah dari sebelum masa pandemi, 35 %  responden menyatakan tidak berubah dan sisanya 25% menyatakan kurang. Sedangkan durasi komunikasi yang paling banyak dihabiskan oleh responden untuk bersosialisasi dengan media komunikasi darling dengan menggunakan aplikasi ZOOM dan Video Call adalah selama 1-30 menit sebanyak 52.5% responden, 31-1 jam sebanyak 27.5% responden, lebih dari 1 jam sebanyak 17.5% dan 0 menit sebanyak 2.5% responden. Kondisi ini menyebabkan gerakan ekstremitas atas berulang yang diperlukan oleh penggunaan perangkat media komunikasi darling sehingga kontraksi otot secara terus menerus di leher dan bahu, yang dapat menimbulkan kerentanan terhadap gangguan muskuloskeletal akibat kerusakan mikroskopis pada otot, saraf, dan pembuluh darah selama menjalankan perannya.

Keywords: PSBB, Komunikasi, Covid-19, Aktivitas ekstremitas atas
Published
2021-03-24
Section
Articles
PDF (Bahasa Indonesia)
Abstract views: 596
downloads: 399