Faktor Psikologi Dan Kondisi Kesehatan Ibu Berhubungan Dengan Pemberian Susu Formula Pada Bayi Usia0-6 Bulan

  • Kiki Megasari

Abstract

ASI merupakan makanan yang sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi spesifik yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal terutama untuk usia 6 bulan pertama. Namun kenyataannya tidak semua orang tua yang dapat memberikan ASI kepada bayinya. Susu formula menjadi alternatif bagi ibu untuk memenuhi nutrisi bayinya jika ASI tidak terpenuhi. Padahal, pemberian susu formula terlalu dini kepada bayi dapat menyebabkan efek buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian. Menurut data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2015 bahwa bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif sebanyak 58,5%. Sementara itu, cakupan terendah pemberian ASI Eksklusif terdapat di Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru sebanyak 47,04% dari 2756 bayi yang berusia 0-6 bulan. Banyak faktor yang menyebabkan orang tua memberikan susu formula secara dini kepada bayinya, diantaranya adalah pengetahuan yang kurang, pendidikan yang rendah, pekerjaan ibu, keadaan psikologi ibu yang kurang baik, rendahnya peran petugas kesehatan dan rendahnya kondisi kesehatan ibu. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor Psikologi dan Kondisi Kesehatan Ibu Berhubungan dengan Pemberian Susu Formula pada Bayi Usia 0-6 Bulandi Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Analitik Kuantitatif dengan pendekatan Cross-Sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 97 responden dengan teknik sampling Acsidental Sampling. Analisa data yang digunakan adalah Univariat dan Bivariat dengan Uji Chi Square, dan pengolahan data menggunakan sistem komputerisasi. Hasil penelitian bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan keadaan psikologis ibu dengan pemberian susu formula(p=0,039) dan kondisi kesehatan ibu dengan pemberian susu formula (p=0,000). Dan hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian susu formula(p =0,172), antara pendidikan dengan pemberian susu formula(p=0,925), antara pekerjaan dengan pemberian susu formula(p=0,883), dan antara peran petugas kesehatan dengan pemberian susu formula(p=1,000). Saran yang dapat di berikan yaitu perlu adanya sosialisasi bagi masyarakat khususnya ibu menyusui tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif. Mensosialisasikan kepada anggota keluarga khususnya suami dalam mendukung ibu menyusui dengan memberikan ASI saja kepada bayi. Petugas kesehatan disarankan memberi penyuluhan bukan hanya kepada ibu saja tetapi kepada semua lapisan masyarakat, perlunya dukungan Pemerintah untuk membatasi produk-produk susu formula di sarana kesehatan.

Keywords: Susu Formula, Psikologi, Kondisi Kesehatan
Published
2017-04-12
PDF
Abstract views: 533
downloads: 260