Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Di SMA PGRI Pekanbaru

  • Linda Suryani PSD III Kebidanan STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Abstract

ABSTRAK

 Prevalensi anemia remaja (usia 15-19 tahun) di Indonesia adalah 25,5%, dengan anemia pada remaja pria sebesar 21% dan wanita 30%. Prevalensi tersebut lebih besar di pedesaan 27% dibandingkan perkotaan 22,6%. Tingginya prevalensi anemia gizi besi antara lain disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, kehilangan darah secara kronis, asupan zat besi tidak cukup, penyerapan yang tidak adekuat dan peningkatan kebutuhan akan zat besi. Tujuan penelitian ini melihat Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Di SMA PGRI Pekanbaru. Metode pada penelitian ini analitik cross sectional. Penelitian dilakukan di SMA PGRI Pekanbaru pada bulan Juli 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i SMA PGRI Pekanbaru yang berjumlah 447 orang dengan jumlah sampel 147 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara Proportionate Stratified Random Sampling. Pengukuran terhadap variabel dengan menggunakan kuesioner, timbangan badan, dan pengukur tinggi badan. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis data adalah Chi square. Berdasarkan uji Chi square antara status gizi dengan anemia didapatkan OR 4,2 dan P value 0,002.  Berarti dapat disimpulkan ada hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja di SMA PGRI Pekanbaru

 

Keywords: Status Gizi, Remaja, Anemia
Published
2018-07-23
PDF
Abstract views: 1311
downloads: 1693