KELAYAKAN JALAN DENGAN METODE AHP PADA RUAS JALAN TEMPULING – TEMBILAHAN

  • Rahmat Tisnawan Universitas Abdurrab
  • Benny Hamdi Rhoma Putra Universitas Abdurrab

Abstract

Pembangunan infrastruktur jalan sangat pesat perkembangannya yang dilakukan pemerintah untuk menghubungkan satu daerah ke daerah lain untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sosial. Pelaksanaan pembangunan jalan memerlukan pendanaan yang sangat besar dan penentuan jenis konstruksi jalan yang sesuai dengan kondisi daerah tersebut. Diperlukan suatu keputusan yang tepat dalam penanganan proyek insfrastruktur jalan, sehingga diperlukan suatu metode untuk pengambilan keputusan untuk memilih alternatif yangsesuai. Salah satu metode untuk pengambilan keputusan adalah AHP (Analytytic Hierarchy Process).

Studi ini mengkaji penerapan metode Analytytic Hierarchy Process (AHP) untuk menilai kelayakan konstruksi jalan yang cocok untuk diterapkan di jalan Tempuling – Tembilahan.

Dari hasil analisa didapatkan bahwa daya tahan terhadap pergerakan tanah merupakan faktor teknis yang paling penting, sedangkan faktor non teknis yang paling penting adalah kenyamanan permukaan jalan untuk penilaian kelayakan konstruksi jalan. Dari 8 faktor yang digunakan, konstruksi beton unggul 4 faktor yaitu daya tahan terhadap cuaca, daya tahan terhadap pergerakan tanah, daya tahan terhadap perubahan lalu lintas dan jangka waktu perawatan. Sedangkan konstruksi aspal unggul pada kenyamanan permukaan jalan, kemudahan pelaksanaan, ketersediaan sumber daya dan biaya. Penilaian akhir didapat nilai eigen konstruksi beton sebesar 0.65 sedangkan konstruksi aspal sebesar 0.35, sehingga untuk ruas jalan Tempuling – Tembilahan konstruksi jalan beton lebih layak diterapkan.

Keywords: AHP, Infrastruktur, Jalan Aspal, Jalan Beton, Performansi Jalan
Published
2018-04-13
PDF (Bahasa Indonesia)
Abstract views: 351
downloads: 324