HUBUNGAN LAMA BEKERJA DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI TAKSI X PEKANBARU

  • Yuharika Pratiwi Universitas Abdurrab
  • Ratih Ayuningtiyas Universitas Abdurrab
  • Romi Akbar Universitas Abdurrab

Abstract

Nyeri punggung bawah (NPB) adalah nyeri yang dirasakan di daerah lumbal atau lumbo-sakral dapat berupa nyeri lokal, nyeri radikuler, ataupun keduanya, dan bukan merupakan diagnosis penyakit. Hampir seluruh populasi mengalami NPB dan menjadi masalah kesehatan umum di dunia. Setengah dari kalangan pekerja diperkirakan pernah mengalami NPB. Berdasarkan survei awal, diperoleh lebih dari dua per tiga pengemudi taksi X mengalami NPB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama bekerja dengan kejadian NPB pada pengemudi taksi X Pekanbaru. Jenis penelitian merupakan kuantitatif observasional di mana rancangan penelitian cross sectional dengan besar sampel sejumlah 43 responden. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh hasil p-value = 0,008 dan PR = 2,917 (95% CI = 1,462-5,819) yang berarti ada hubungan antara lama bekerja dengan NPB pada pengemudi taksi X Pekanbaru. Pengemudi taksi yang memiliki lama bekerja > 8 jam berisiko 2,917 kali lebih besar untuk mengalami NPB dibandingkan yang memiliki lama bekerja ≤ 8 jam. Kesimpulan penelitian terdapat hubungan antara lama bekerja dengan NPB pada pengemudi taksi X Pekanbaru yang bersifat faktor risiko.

Keywords: lama bekerja, nyeri punggung bawah, pengendara taksi

References

[1] Ehrlich, G. E. Low back pain. Bulletin of World Health Organization. 81(3), pp. 671–676, 2003.
[2] Septadina, I. S. dan Legiran. Nyeri Punggung bawah Dan Faktor-Faktor Risiko Yang Mempengaruhi-nya, 1(2355), pp. 6–11, 2014.
[3] Sianturi, M., Sinaga, M. M. dan Kalsum. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Low Back Pain (Nyeri Punggung Bawah) Pada Supir Angkot Rahayu Medan Ceria 103 Di Kota Medan Tahun 2015. Medan: FKM USU Universitas Sumatera Utara, 2015.
[4] Nurazizah, S., Yanti, N. P. N., Kurniawan, E., Artha, L. P. W. Hubungan Kebiasaan Olahraga Dengan Low Back Pain Disability. 74. Bandung: Universitas Islam Bandung, 2015.
[5] Hendri, E. T., Dewi, A. P., Karim, P. Hubungan menggunakan Backpack dengan kejadian Low Back Pain pada Mahasiswa Universitas Riau.Universitas Riau. JOM Vol 1 No 2, Oktober 2014.
[6] Al-Dubai, S. A. R., Qureishi, A. M., Ismail, N. H., Rampal, K. G. Prevalence and Determinants of Low Back Pain Among Taxi Drivers in Malaysia. A Cross Sectional Study. Journal of Advanced Medical Research. Vol. 2. No. 4, 2012.
[7] Wanamo, M. E., Abaya, W. A., Aschalew, B. A. Prevalence and Risk Factors for Low Back Pain (LBP) Among Taxi Drivers in Addis Ababa, Ethiopia: A Community Based Cross-Sectional Study. Addis Ababa: UAA, 2017.
[8] Miyamoto, M., Konno, S., Gembun, Y., Liu, X., Minami, K., Ito, H. Epidemiological Study of Low Back Pain and Occupational Risk Factors Among Taxi Drivers. Industrial Health Journal, 2008.
[9] Kurniati, T., Sjafruddin, A. dan Widodo, P. Analisis Tingkat Kebutuhan Angkutan Taksi Kota Bandung Dengan Teknik Stated Preference. Bandung: ITB, 2000.
[10] Andini, F. Risk Factors Of Low Back Pain In Workers, 4, pp. 12–19, 2015.
[11] Suma’mur. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: Sagung Seto, 2014.
[12] Chawla, J. Low Back Pain and Sciatica. Medscape, 2018. Available at: https://emedicine.medscape.com/article/1144130-overview
[13] Huta. Undang-Undang Ketenagakerjaan. Tim Redaksi Huta Publisher. Depok: Huta Publisher, 2016.
Published
2020-07-09
Section
Articles
PDF (Bahasa Indonesia)
Abstract views: 540
downloads: 460