AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata K. Schum) TERHADAP Malassezia furfur DAN Microsporum canis

  • Rini Lestari Universitas Abdurrab

Abstract

Lengkuas merah (Alpinia purpurata) merupakan tanaman yang termasuk dalam family Zingiberaceae. Rimpang lengkuas merah secara tradisional digunakan untuk mengobati penyakit panu dan kurap. Rimpang lengkuas merah mengandung metabolit sekunder minyak atsiri, eugnol, seskuiterpen, pinen, kaemferida, galangan dan galangol yang berkhasiat sebagai antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur ekstrak etanol rimpang lengkuas merah terhadap Malasezia furfur dan Microsporum canis menggunakan metode difusi agar. Ekstrak lengkuas merah dibuat dengan variasi konsentrasi 2%, 5%, dan 10%. Hasil penelitian didapatkan aktivitas antijamur ekstrak etanol lengkuas merah dalam bentuk diamater hambat rata-rata pada konsentrasi 2%, 5%, dan 10% terhadap Malasezia furfur adalah 16,77 mm, 17,91 mm, dan 19,72 mm. Diamater hambat rata-rata terhadap Microsporum canis adalah 10,58 mm, 13,57 mm, dan 14,51 mm. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol lengkuas merah memiliki aktivitas antijamur terhadap Malasezia furfur dan Microsporum canis.

Keywords: Alpinia purpurata , Malasezia furfur, Microsporum canis

References

[1] Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia, Volume 1. Jakarta, 2010.
[2] I. T. Chen, C. C. Chen, H. C. Huang, and K. C. Kuo, “Malassezia furfur Emergence and Candidemia Trends in a Neonatal Intensive Care Unit during 10 Years: The Experience of Fluconazole Prophylaxis in a Single Hospital,” Adv. Neonatal Care, vol. 20, no. 1, pp. E3–E8, 2020.
[3] L. Mao et al., “Pathogenic fungus microsporum canis activates the NLRP3 inflammasome,” Infect. Immun., vol. 82, no. 2, pp. 882–892, 2014.
[4] E. W. C. Chan and S. K. Wong, “Phytochemistry and pharmacology of ornamental gingers, Hedychium coronarium and Alpinia purpurata: A review,” J. Integr. Med., vol. 13, no. 6, pp. 368–379, 2015.
[5] H. Sujono, S. Budiman, Y. Fudiesta, A. Sahroni, J. Jasmansyah, and L. L. Khumaisah, “Antifungal Activity of Red Galangal Oil (Alpinia purpurata K. Schum) Against Malassezia furfur,” J. Kartika Kim., vol. 2, no. 2, pp. 86–91, 2019.
[6] M. Balouiri, M. Sadiki, and S. K. Ibnsouda, “Methods for in vitro evaluating antimicrobial activity : A review $,” J. Pharm. Anal., vol. 6, no. 2, pp. 71–79, 2016.
[7] R. Rowe, P. Sheskey, and M. Qiunn, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edit. London-Chicago: Pharmaceutical Press, 2009.
[8] C. Valgas, S. M. De Souza, E. F. A. Smânia, and A. S. Jr, “SCREENING METHODS TO DETERMINE ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF NATURAL PRODUCTS,” pp. 369–380, 2007.
[9] N. M. Al-Enazi, “Phytochemical screening and biological activities of some species of alpinia and Convolvulus plants,” Int. J. Pharmacol., vol. 14, no. 3, pp. 301–309, 2018.
[10] BPOM, Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta, 2008.
Published
2020-07-09
Section
Articles
PDF (Bahasa Indonesia)
Abstract views: 1146
downloads: 884