PENGARUH STRESOR FISIK AKUT TERHADAP KADAR TNF-α PADA TIKUS JANTAN PUTIH (Rattus norvegicus)

  • Aziza Rahmi Universitas Abdurrab

Abstract

Stres adalah keadaan reaksi psiko-fisiologis tubuh dalam menghadapi berbagai rangsangan emosional atau fisik yang mengganggu homeostasis. Akibat stres, tubuh mengadakan berbagai proses penyesuaian untuk mempertahankan bentuk dan fungsi alat tubuh. Stresor diartikan sebagai perubahan lingkungan eksternal (perubahan temperatur atau (pH) yang menimbulkan respon fisiologik pada organisme bersangkutan untuk mempertahankan homeostasis. Stresor akut menimbulkan respon fisiologik jangka pendek yang segera kembali ke keadaan homeostasis. Dilakukan penelitian experimental laboratoris dengan desain post-test only control group design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh stresor fisik akut terhadap kadar TNF-α pada tikus jantan putih (Rattus norvegicus).Tikus putih jantan sebagai hewan uji dengan menggunakan 34 ekor tikus. Pada penelitian pendahuluan digunakan 2 ekor tikus dan 32 ekor lagi dibagi 2 menjadi kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Stresor yang digunakan raket nyamuk dengan tegangan 3 Volt dan waktu 5 detik selama 1 kali stresor. Variabel yang diperiksa adalah kadar TNF-α pada serum darah tikus. Kemudian hasilnya dianalisa dengan menggunakan uji T test. Hasil penelitian diperoleh bahwa terjadinya peningkatan kadar TNF –α pada kondisi stresor pada kelompok perlakuan (p < 0.05). Terdapat hubungan yang signifikan pada kenaikan kadar TNF-α pada kondisi stresor fisik akut. Penelitian ini disimpulkan bahwa pengaruh stresor fisik akut dapat menaikan sistem sistem imun. Disarankan untuk melakukan pengaruh stresor fisik kronis terhadap kadar TNF-α.

Keywords: Stressor, Homeostasis, TNF-α

References

1. Andaner, 2009. Konsep cemas, Stres dan Adaptasi. Http://
2. Anwar, R.2005. Fungsi Kelenjer. Subbagian Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi. Bagian Obstetri dan Ginekologi. [Tesis] Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran
3. Amri D, 2008. Pengaruh Stres Fisik Terhadap Jumlah Limfosit Mencit. Universitas Andalas. [Skripsi]. Padang Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
4. Asadul A, Severity of Head Injury (GCS) and Cytokines TNF Il-10 Andicam Serum and TNF/IL-10. [Absatrak] Http:// med.unhas.ac.id
5. Baratawijaya K G, a. 2004.Imunologi Dasar. Edisi ke enam. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 261-269
6. Baratawijaya K G,b. 2006. Imunologi Dasar. Edisi ke tujuh. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 119-121
7. Baratawijaya K G, c. 2009. Imunologi Dasar. Edisi ke delapan Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:534-53
8. Bellanti J, 1993. Imunologi. Yogyakarta: Gajah Mada University. Hal:223-224
9. Brydon L,Wright ,CE. Donnell,K.O, Zahary,I. Wardle,J. And Steptoe.2008. Stres-Induced Cytokine Responses and Central Adiposity in Young Women.32:433-450. Dari Http://www.nature.com. 4 Juni 2010
10. Cipta H, 2008. Hubungan Stresor Renjatan Listrik Pada Tikus Wistar Dengan Jumlah Leukosit melalui Metode Hitung Jenis Leukosit (Diffential Count) [abstrak]. Http://digilib.unej.ac.id
11. Choesnan, 2004. Pengaruh Stres Fisik Kronis Terhadap Jumlah Mitokondria dan Depo Glikogen Otot skelet. Http://Garuda.dikti.go.id
12. Davidson, 2007. TNF alpha. Http://www.caspases.org
13. Dede,2001. Bagaimana cara mengendalikan stres 2. Http: www.mail.archive.com
14. Firdaus S, Manajemen Stres.Http//www.
15. Franke A, Lante W, KurigE , Zoller L G , Weinhold C , Markewitz A, 2006. Is Interferron gamma supression after cardiac surgery caused by a decreaseinterleukin-12 synthesis?. Ann Thorac Surg.82(1):103-109
16. Heidenreich A K, Grunwald I, Zimmermann G,Kuhnle M, Gerspach J, Strens T, Steve D,Shyder, Gill J H, Mannel D N, Pfizenmaier K, and Scheurich.2008. Single-Chain TNF,α TNF Derivative With Enhaced Stability and Antitumoral Activity. The Journal of Immunology. The America Association of Immunologist.inc. Depertemen of Psikchiatri ,New York: University of Roschester ISNN 1025-3890. Http:www.jimmunology.org
17. Higashi, H. 1998. Sinyal Mediated oleh TNF-alpha. http://www.grt.kyushu-u.ac.jp/spad/pathway/tnf.html
18. Irawati L, 2008. Ekspresi Tumor Nekrosis Faktor Alfa (TNF-α dan Interleukin -10 (IL-10 Pada Malaria Fancifarum. Tesis. Padang Program Pasca Sarjana Ilmu Biomedik. Universitas Andalas.
19. Israr YA, Warman Y, Kurniati R, Dewi A, Peranan Forensik dalam Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan. Riau : Fakultas Kedokteran Universitas Riau. 2010;1-5. Dari Http://Reproduksiumj.blogspot.
20. Julius M, Cruse, Reoberte O, Lewis, 2004. Atlas of Imunology. Second Edition. New york : CRC. Hal: 309
21. Kresno S B, 2003. Imunologi Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Edisi keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 63-78
22. Kunto ,2008. Tingginya Angka Kekerasan pada Anak. Http://www.wikimu.com (1-2)
23. Mansjoer, 2005. Klasifikasi, Efek Farmakologi dan Indikasi Interferon. [Skripsi] Medan: Bagian Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.Http://library.usu.id. 19 Juni 2010
24. Male D, Brostoff J, Roth D B, Roiit I, 2006. Britist: Mosbi Elselvier:20-130
25. Mayasari D,2009. Hubungan Respon Imun dan Stres Tingkat Kekambuhan Demam Tifoid pada Masyarakat di wilayah Puskesmas Colomadu Karanganyar. Fakultas Ilmu Kesehatan. Surakarta: Universitas Muhammadyah Surakarta. Skripsi: 4-5
26. Merriit E, 2009. Imunitas Spesifik. Http://childrenalergyclinic.word.press.com
27. Mikhaylova I, Kuulasmaan T, Jaaskelainen J, Voutilainen, 2007. Tumor Necrosis Factor-α Regulated Streroidogenesis, Apoptosis and Cell Viability In Human Adrenocortical Cell Line NCI-H295R. Depertemen of Pediatrick. Kuopio University and University Hospital.148. (1):386-392
28. Nurdin A E. 2010. Tumbuh Kembang Perilaku Manusia. Jakarta: EGC. ISBN 978-979-044. Hal 267-308.
29. O’connor, 2000. The Stres Response And The Hipothalamic-Pituiry Adrenal Axis: From Molecule to Melancolia. Journal.Depertemen Of endokcrinology and medicine, Cork University Hospital And University Collage Cork, Ireland:4-5).
30. Reiche E M, Nunes S O, Morimoto H K, Stress, Depression, 2004. The Immune System and Cancer. Journal. The Lancet Onkology. Vol.5.617-622
31. Rustanto B, 2007. Kekerasan Fisik pada Anak. Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung.Makalah: 1-5. Http:epprint.Undip.ac.id
32. Ramadhoni A, 2008. Efektifitas Pemberian Multivitamin dan Kajian Diferensiasi Leukosit Pada Domba Priangan (Ovis aries) yang Mengalami Stres Transportasi. Fakultas Kedokteran Hewan. Bogor: Institut Teknologi Bogor. [Skripsi]
33. Suparno, 2008. Pengaruh Stersor Fisik Terhadap Distribusi Sert dan Indek Apoptosis Neuron Hipokampus, serta Distribusi TNF –α Gaster Tikus dengan Mediasi Kortisol dan IL-6. Laboratorium Psikiatri. Fakultas Psikologi. Universitas Wisnuwardhana. Berk. Penel.Hayati:14 (79-90)
34. Sumadiono B G, .2009. Stres dan Sistem Imun Tubuh: Suatu pendekatan Psikoneuroimunologi: Http//www.els.fk.umy.ac.id Diakses tanggal 21 Nopember 2008
35. Saanin, 2007. Ilmu Bedah Saraf. SMF.Bedah Saraf RSUP. DR. M.Djamil. [Makalah] Padang. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
36. Sastroasmoro D, 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-2. Jakarta: Sagung Seto.Hlm.25
37. Stanford B, Freidman M D, Rober A, Lee J, Grota Truss L, 1966. Plasma Corticosteron Response To Para meters Of Electric Shock Stimulation InThe Rat. Http://www.Psychomatic
38. Sriati A,2008. Tinjauan Tentang Stres. Fakultas Ilmu Kperawatan Jati.Nagor. Universitas Pajajaran. Bandung. Makalah;1-15
39. Stanley J, 2002. Essentialls of Immonology Serology. United Stated; Delmar Thomson Learning.42-43
40. Sudiana K, 2006. Konsep Dasar Imunologi. Fakultas Kedokteran. Surabaya:Universitas Airlangga
41. Peter W, 2006.Understanding Immunology. Second Edition. University Of Manchester. Britis United Kingdom: Pearson Education Limited.19-37
42. Peakman M, dan Vergani D,1997. Basic imunology. International Edition. New York: Churchill. 70-71
43. Pastore A, 1996. Foto Modul di Ekstraseluler Protein. Http://www.Bork.Embl-Hedelberg.
44. Purjonarko D, Jennie M N, Dharmana E. 2008. Nyeri yang Di Provokasi Electric Foot Shock Daya Bunuh Makrofag dan Penggunaa Imunomodulator BCG pada Mencit Balb/c. Fakutas kedokteran Universitas diponegoro dan Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Jawa Tengah. Bagian SMF Ilmu penyakit Saraf Semarang : FK Undip. Vol 43,nomor 3 tahun 2008. Hal 107-114
45. Tobinick E, 2004. TNF alfa inhibition for Potential Trapeutick Modulation of SAR Coronavirus Infect.;1-3
46. Vincen R, 2009. Respon Imun inflamasi.http://www.virologi.ws.
47. William ,2010. Hubungan Stress Dengan Penyakit Dan Perawatan Periodontal [abstrak] http://www.researchgate.net
48. Wicaksana I,2009. Aspek Neuropsikologi Ganggua Mood.Rsj. Magelang. Http://dokterinuwicaksan.wordpress.
49. Yanwirasti, 2009. Pedoman Penulisan Disertasi. Program S3 Ilmu Kedokteran.Program Pasca Sarjana. Universitas Andalas
50. Yusuf I, 2009. Stres akut dan kematian mendadak. Http://suara merdeka.com
51. Zaini, 2007. Kadar TNF alfa dalam sirkulasi darah sebagai prediksi prediksi Perjalanan klinis Penderita SKA
Published
2023-01-31
Section
Articles
PDF
Abstract views: 185
downloads: 135