Persepsi dan Pilihan Tindakan Guru dalam Menangani Korban Kejatahatan Seksual pada Anak di Lingkungan Sekolah

  • Esa Laili Sindiana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Qurrotul Aini Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Faizatul Ummah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Aprodita Lesmana Putri Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Nurul Amalia Syahrullah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Fathul Lubabin Nuqul Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Abstract

Kejahatan seksual merupakan tindakan pemaksaan seorang pelaku kepada seorang yang lain untuk berhubungan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perspektif dan tindakan guru terhadap kasus kejahatan seksual pada anak yang terjadi di sekolah SD se-Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data metode survey berupa instrumen kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada kepala sekolah dan guru SD se-Kabupaten Malang berjumlah 87 responden yang terdiri dari 45 perempuan dan 42 laki-laki. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semua responden menyetujui bahwa lingkungan sekolah dapat berpotensi menjadi tempat terjadinya kejahatan seksual. Sementara itu, dari 46 dari 87 guru menjawab bahwa guru memiliki potensi untuk menjadi pelaku kejahatan seksual. Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa ada tiga tindakan yang paling diprioritaskan guru dari tujuh pilihan tindakan ketika mendapati kasus kejahatan seksual di sekolahnya. Tiga tindakan prioritas tersebut antara lain diselesaikan secara kekeluargaan, membawa korban ke dokter untuk diperiksa secara medis, dan melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.

Keywords: Kejahatan seksual: perspektif guru

References

Abshor, M. K., & Karyani, U. S. (2018). Faktor Risiko Terjadinya Pelecehan Seksual Pada Anak (Studi Kasus pada Anak Laki-laki Korban Pelecehan Seksual) (PhD Thesis). Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Arliman.S, L. (2017). Dinamika Dan Solusi Perlindungan Anak Di Sekolah. Jurnal Selat, 4(2).

Bahri, S. (2015). Suatu kajian awal terhadap tingkat pelecehan seksual di aceh. Jurnal Pencerahan, 9(1).

Banyard, V. L., Plante, E. G., & Moynihan, M. M. (2004). Bystander education: Bringing a broader community perspective to sexual violence prevention. Journal of Community Psychology, 32(1), 61–79.

Beech, A. R., & Ward, T. (2004). The integration of etiology and risk in sexual offenders: A theoretical framework. Aggression and Violent Behavior, 10(1), 31–63.

Crosson-Tower, C. (1999). Understanding child abuse and neglect. Allyn and Bacon Boston.

Diono, Y. W. D. (2010). Pelecehan Seksual Terhadap Perempuan Di Transportasi Umum Ditinjau Dari Sikap Laki-Laki Terhadap Diskriminasi Gender (Phd Thesis). Prodi Psikologi Unika Soegijapranata.

Faizah, R. (2019). Studi Literatur Kekerasan Terhadap Perempuan: Masalah, Dampak, Dan Penanganan. The 9th University Research Colloqium (Urecol), 9(3).

Fitriani, A. (2018). Studi Kasus Kejahatan Seksual Pada Anak Di Desa X Sebagai Upaya Penyusunan Intervensi Berbasis Komunitas. Prosiding Seminar Nasional Psikologi Unissula.

Harahap, F. D. S. (2017). Profesionalisme Guru Dan Peningkatan Mutu Pendidikan. Al-Fikra, 10(1), 52–75.

Harianto, S. (2019). Seorang Guru Honorer SD di Nganjuk Cabuli 3 Muridnya Saat Bimbel. Retrieved September 3, 2019, from Detiknews website: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4616188/seorang-guru-honorer-sd-di-nganjuk-cabuli-3-muridnya-saat-bimbel

Hertinjung, W. S. (2009). The dinamyc of causes of child sexual abuse based on availability of personal space and privacy.

Indaryani, S. (2018). Dinamika Psikososial Remaja Korban Kekerasan Seksual. Jurnal Psikologi Perseptual, 3(1), 1–6.

KOMINFO, P. (2019). Tugas Bakohumas Berikan Informasi Kepada Masyarakat. Retrieved September 7, 2019, from Website Resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI website: //kominfo.go.id:443/content/detail/8475/tugas-bakohumas-berikan-informasi-kepada-masyarakat/0/berita_satker

Krebs, C. P., Lindquist, C. H., Warner, T. D., Fisher, B. S., & Martin, S. L. (2007). The campus sexual assault (CSA) study. Washington, DC: National Institute of Justice, US Department of Justice.

MacKinnon, C. A., & MacKinnon, C. A. (1979). Sexual harassment of working women: A case of sex discrimination. Yale University Press.

Moynihan, M. M., & Banyard, V. L. (2008). Community responsibility for preventing sexual violence: A pilot study with campus Greeks and intercollegiate athletes. Journal of Prevention & Intervention in the Community, 36(1–2), 23–38.

Mueller-Johnson, K. U., & Dhami, M. K. (2009). Effects of offenders’ age and health on sentencing decisions. The Journal of Social Psychology, 150(1), 77–97.

Noviana, I. (2015). Kekerasan seksual terhadap anak: Dampak dan penanganannya. Sosio Informa, 1(1).

Nuqul, F. L. (2013). Peran usia pelaku dalam sikap masyarakat awam terhadap pelaku kejahatan seksual pada anak. Psikologika, 18(2), 1–10.

Perempuan, K. (2017). Lembar fakta catatan tahunan (catahu) 2016: Kekerasan terhadap perempuan meluas: Mendesak negara hadir hentikan kekerasan terhadap perempuan di ranah domestik, komunitas dan negara. Jakarta.

Ramadhan, W. (2019). Mediasi Penal Sebagai Alternatif Penyelesaian Perkara Penganiayaan Ringan Di Polres Malang Kota (Studi Kasus Polres Malang Kota) (PhD Thesis). University of Muhammadiyah Malang.

Reese-Weber, M., & Smith, D. M. (2011). Outcomes of child sexual abuse as predictors of later sexual victimization. Journal of Interpersonal Violence, 26(9), 1884–1905.

Republika. (2019, February 18). 20 Siswa SD Jadi Korban Pelecehan Seksual di Malang. Retrieved September 3, 2019, from Republika Online website: https://republika.co.id/share/pn49m7335

Rohmah, N., Rifanda, N., Novitasari, K., Diena, U., & Nuqul, F. L. (2015). Kekerasan Seksual Pada Anak: Telaah Relasi Pelaku Korban Dan Kerentanan Pada Anak. Psikoislamika: Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam, 12(2), 5–10.

Sakalasastra, P. P., & Herdiana, I. (2012). Dampak psikososial pada anak jalanan korban pelecehan seksual yang tinggal di Liponsos anak surabaya. Jurnal Psikologi Kepribadian Dan Sosial, 1(02), 68–72.

Samatha, S. A., Dhanardhono, T., & Bhima, S. K. L. (2018). Aspek Medis Pada Kasus Kejahatan Seksual. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 7(2), 1012–1029.

Santrock, J. W. (2007). Perkembangan anak. Jakarta: Erlangga, 1(2), 3.

Sudjarwo, E. (2019). 30 Siswi SD di Lamongan Mengaku Jadi Korban Pencabulan Guru. Retrieved September 3, 2019, from Detiknews website: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4611525/30-siswi-sd-di-lamongan-mengaku-jadi-korban-pencabulan-guru

Veneziano, C., & Veneziano, L. (2002). Adolescent sex offenders: A review of the literature. Trauma, Violence, & Abuse, 3(4), 247–260.

Young, S. M., Pruett, J. A., & Colvin, M. L. (2018). Comparing help-seeking behavior of male and female survivors of sexual assault: A content analysis of a hotline. Sexual Abuse, 30(4), 454–474.

Published
2019-11-28
Section
Articles
PDF
Abstract views: 463
downloads: 560