OPTIMALISASI PERKEMBANGAN REMAJA MELALUI TKT (TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK) DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS DAN MEDAN JOHOR

  • Wardiyah Daulay Universitas Sumatera Utara
  • Sri Eka Wahyuni
  • Mahnum Lailan Nasution

Abstract

Remaja  adalah makhluk sosial yang sedang belajar keterampilan sosial. Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja harus dioptimalkan agar tidak mudah mengalami gangguan pikiran, perasaan maupun perilaku. Stres, kesedihan, kecemasan, kesepian, keraguan pada diri remaja membuat mereka mengambil resiko dengan melakukan kenakalan. Kenakalan remaja yang ada di Kecamatan Medan Amplas dan Medan Johor sangat bervariasi. Berdasarkan wawancara dengan kepala lingkungan IX Medan Amplas dan kepala lingkungan XIII Medan Johor, bentuk kenakalan remaja mulai dari yang ringan seperti terlambat, membolos, merokok, menyontek sampai yang tindak kriminal  seperti mencuri, perkelahian dan membully teman. Untuk  menangani masalah perkembangan yang dihadapi remaja diperlukan pendekatan  terapi kelompok terapeutik. Terapi kelompok terapeutik merupakan pilihan ideal dan penting bagi kelompok umur ini. Mereka menjadi mampu belajar antar satu sama lain sesuai perkembangan mereka (Wood, 2009), dapat membantu remaja dalam memenuhi kebutuhannya secara positif, bermakna bagi kelompok sebaya dan pembentukan identitas diri (Stuart & Laraia, 2005)

Keywords: Remaja, Terapi Kelompok Terapeutik

References

[1]AGPA. “Practice guidelines for group psychotherapy”. American Group Psychotherapy Association. February 6, http://www.agpa.org/guidelines/ AGPA%20Practice% 20Guidelines%202007-PDF.pdf, 2007.
[2]Ali, M. dan Asrori, M. “Psikologi remaja perkembangan peserta didik”. Jakarta:PT Bumi Aksara , 2009.
[3]Deouell, R. “A case study in group therapy with male homosexual in israel”. Ann Arbor: University microfilms international, 1989.
[4]FIK. “Draft Terapi Kelompok Terapeutik”. Depok: FIK-UI (tidak dipublikasikan), 2008.
[5]Fleitmen, M.(n.d.). “Group therapy for adolescents (ages 13-18)”. January 6, http://www.revitalizing psychiatry.com/contactUs.html, 2010.
[6]Hockenberry, M., Wilson, D.,Winkelstein, M., & Kline, N.“Nursing Care of infant and children”, 7 ed. St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier, 2003.
[7]Johnson, B.S., “Child, adolescence and family psychiatric nursing”. Philadelphia: J.B Lippincott Company, 1995.
[8]Stuart, G.W., & Laraia M.T. “Principles and practice of psychiatric nursing”, (8th ed), St. Louis: Mosby, 2005.
[9]Santosa, V.E., dan Mulyani, I. M. “100 permainan kreatif untuk outbond & training”.Yogyakarta: CV Andi offset, 2008.
[10]Varcarolis E. M, Carson, V.B., & Shoemaker, N.C. “Foundations of psychiatric mental health nursing”, 5th ed. St. Louis Missouri: Saunders Elsevier, 2006.
[11]Wood, D. “Group therapy for adolescents”: clinical paper. March 15, . http://www.mental-health-matters.com/index.php?option=com_content&view =article&id=99:group-therapy-for-adolescents-clinical-paper&catid=43 :parenting&Itemid=1652, 2009.
[12]Zelaskowski, P. (n.d). Adolescence and group psychotherapy. March 5, http://www.groupworks.info/writing/adolescence.htm, 2010.
Published
2021-03-01
How to Cite
Daulay, W., Wahyuni, S., & Nasution, M. (2021). OPTIMALISASI PERKEMBANGAN REMAJA MELALUI TKT (TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK) DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS DAN MEDAN JOHOR. Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin, 4(2), 73-81. https://doi.org/10.36341/jpm.v4i2.1552
Section
Articles
PDF (Bahasa Indonesia)
Abstract views: 793
downloads: 642