Perubahan Makna Hidup Warga Binaan Tindak Pidana Korupsi di Lembaga Pemasyarakatan X

  • Muhammad Fadhli Universitas Abdurrab
  • Subandi Subandi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Abstract

Manusia yang sehat memiliki keinginan untuk menetapkan tujuan dan menemukan makna dalam hidupnya. Pemaknaan di dalam hidup diperoleh melalui penghayatan terhadap pengalaman dari peristiwa yang terjadi dalam hidup. Peristiwa besar yang dialami di dalam hidup diantaranya adalah terlibat kasus korupsi dan menjalani hukuman di lapas berdampak pada perubahan makna hidup. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan pola hidup yang dijalani serta tekanan secara emosional yang dirasakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perubahan makna hidup pada WBP tipikor. Pendekatan kualitatif fenomenologi digunakan untuk mengeksplorasi perubahan makna hidup melalui pemaknaan terhadap fenomena hidup di lapas. Dua orang subjek utama terlibat dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumen. Pengujian kredibilitas penelitian ini menggunakan member checking, triangulasi yang melibatkan significant others, dan deskripsi secara kaya dan padat agar mampu mencapai derajat transferabilitas. Hasil penelitian ini menemukan perubahan makna hidup yang dirasakan oleh subjek adalah timbulnya peningkatan rasa syukur, peningkatan religiositas, komitmen, ikhlas, dan perubahan penilaian sosial. Kemudian terkait dengan aspek-aspek yang mendasari perubahan makna hidup diantaranya pandangan hidup di masa lalu, refleksi terhadap kasus korupsi, refleksi terhadap pengalaman hidup di lapas, relasi-dukungan sosial, dan coping stress.Kepada subjek WBP Tipikor diharapkan mampu untuk menjalani sisa kehidupan di lapas dengan sebaik-baiknya.

Keywords: makna hidup, korupsi, WBP tipikor

References

Alkostar, A. (2008). Mengkritisi fenomena korupsi di parlemen. Jurnal Hukum,1(5), 1-13.

Bastaman. H.D. (2007). Logoterapi: psikologi untuk menemukan makna hidup dan meraih hidup bermakna. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Buccafusco, C., Bronsteen, J., & Masur, J. (2008). Happiness and Punishment. Journal Articles University of Chicago Law School, 1037-1081.

Bukhori, B. (2012). Hubungan kebermaknaan hidup dan dukungan sosial keluarga dengan kesehatan mental narapidana. Jurnal Ad-Din, 4 (1), 1-19.

Butler, T., Allnutt, S., Cain, D., Owens, D., & Muller, C. (2005). Mental disorder in the New South Wales prisoner population, Australian and New Zealand Journal of Psychiatry. Astralian and New Zealand Journal of Psychiatry, 39, 407–413. https://doi.org/10.1080/j.1440-1614.2005.01589.x

David, I. O. (2012). Corruption: Definitions, theories and concepts. Arabian Journal of Business and Management Review (OMAN Chapter), 2(4), 37.

Direktorat Jendral Pemasyarakatan. (2004). 40 tahun pemasyarakatan mengukir citra profesionalisme. Jakarta: Direktorat Jendral Pemasyarakatan.

Fazel, S., Hope, T., O’Donnell, I., & Jacoby, R. (2001). Hidden Psychiatric Morbidity in Elderly Prisoner. British Journal of Psychiatry, 179, 535-539.

Frankl, V.E. (2003). Logoterapi: Terapi Psikologi Melalui Pemaknaan Eksistensi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Frankl, V.E. (2017). Man’s Search for Meaning. Jakarta: Noura.

Indonesian Corruption Watch. (2017). Evaluasi program pemberantasan korupsi 3 tahun pemerintahan jokowi-jk. Diunduh dari https://antikorupsi.org/sites/default/files/Siaran_Pers_-_3_Tahun_Joko-wi_20171020.pdf.

Kawuri, S. (2013). Kebermaknaan Hidup Warga Binaan Lanjut Usia: Suatu Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Yogyakarta. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Kelly, G. A. (1991). The psychology of personal constructs: A theory of personality (Vol.1). London: Routledge.

Krause, N. (2004). Stressor arising in highly valued roles, meaning in life, and the physical health status of older adults. Journal of gerontology: Social science (59b) 5, 287-297.

Krause, N. (2005). Traumatic events and meaning in life: exploring variations in three age cohorts. Ageing and Society (25) 4, 501 – 524.

Krause, N. (2007). Longitudinal study of social support and meaning in life. Psychology and aging 22, (3), 456-469.

Lazarus, R. S. (1999).Stress and emotion: A new synthesis. New York: Springer Publishing Company.

Lightsey, O. R., & Boyraz, G. (2011). Do positive thinking and meaning mediate the positive affect—life satisfaction relationship?. Canadian. Journal of Behavioural Science, 43 (3), 203-313.

Moore, S.L.,Metcalf, B., & Schow, E. (2000). Aging and meaning in life: Examining the concept. Geriatric Nurse ,21 (1), 27-29.

Moustakas, C. (1994). Phenomenological Research Methods. London: Sage Publications Ltd.

O’connor, M.F. (2003). Making meaning of life events: theory, evidence, and research directions for an alternative model. Omega , 46 (1), 51-75.

Partyka, R. (2001). Stress and coping styles of female prison inmates. Theses and Dissertations. Paper,1569.

Prayitno, K. P. (2012). Restorative justice untuk peradilan di Indonesia (perspektif yuridis filosofis dalam penegakan hukum in concreto). Jurnal dinamika hukum (12) 3, 407-420.

Rahmah, H. & Hasanati, N. (2016). Efektivitas logo terapi kelompok dalam menurunkan gejala kecemasan pada narapidana. Jurnal Intervensi Psikologi, 8(1), 53-66.

Riza, M. & Herdiana, I. (2013). Resiliensi pada narapidana laki-laki di lapas klas 1 medaeng. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, 2 (1).

Salama, N. (2014). Motif dan proses psikologis korupsi. Jurnal Psikologi, 41 (2), 149-164.

Saleh, R. (1983). Stelsel pidana Indonesia. Jakarta: Aksara Baru.

Schultz, D. (1991). Psikologi pertumbuhan: model-model kepribadian sehat. Yogykarta: Penerbit Kanisius.

Sliva, S. M. (2015). On the meaning of life: A qualitative interpretive meta synthesis of the lived experience of life without parole. Journal of Social Work, 15 (5), 498-515.

Ula, S.T. (2014). Makna hidup bagi para narapidana. Jurnal Hisbah, 11 (1).

Utari, D.I., Fitria, N & Rafiyah, I. (2011) . Gambaran tingkat kecemasan pada narapidana wanita menjelang bebas di lembaga pemasyarakatan kelas II a bandung. Universitas Padjadjaran.

Whitehead, D.L & Steptoe, A. (2007). Prison. In Fink, G (Ed). Encyclopedia of stress. 2nd edition. Volume 3. pp. 217-221.

Yunifar (2011). Efektivitas program pembinaan bebas bersyarat bagi warga binaan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi “over capacity” di lembaga pemasyarakatan klas ii a padang. Tesis (tidak diterbitkan). Padang: Program Pasca Sarjana Universitas Andalas.

Published
2020-02-28
Section
Articles
pdf
Abstract views: 663
downloads: 605