Sense of Humor : Dalam Menjaga Kepuasan Pernikahan Pasangan Suami Istri

  • Ahmad Fauzan Universitas Abdurrab
  • Ardian Adi Putra Universitas Abdurrab
  • Auliya Syaf Universitas Abdurrab

Abstract

Sense of humor atau selera humor memiliki peranan yang penting dalam pernikahan dan dapat meningkatkan kepuasan pernikahan karena humor bisa membantu pasangan dalam coping terhadap stres. Sense of Humor merupakan bentuk strategi coping yang membantu individu menilai situasi tegang menjadi lebih positif dan menggunakan humor sebagai cara untuk menyelesaikan masalah. Kepuasan pernikahan adalah perasaan subjektif yang dirasakan pasangan suami istri dalam suatu pernikahan, meliputi rasa bahagia, puas, serta pengalaman yang menyenangkan bersama pasangannya.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan positif antara sense of humor dengan kepuasan pernikahan pada suami istri di Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelatif. Sampel penelitian berjumlah 246 orang suami atau istri ( suami = 101 orang dan istri = 145 orang) yang bertempat tinggal di Pekanbaru.Pengambilan data menggunakan dua skala yaitu skala sense of  humor dan skala kepuasan pernikahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sense of humor memiliki hubungan yang positif dengan kepuasan pernikahan pada suami istri di Pekanbaru dengan signifikansi sebesar 0,000 yang berarti bahwa tinggi atau rendahnya sense of humor memiliki korelasi dengan kepuasan pernikahan dan koefisien korelasi sebesar (r) 0,778. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan terutama bagi pasangan suami istri terkait pentingnya sense of humor dalam meningkatkan kepuasan dalam pernikahan.

 

Keywords: sense of humor, kepuasan pernikahan, suami istri

References

Kota Pekanbaru Dalam Angka : Pekanbaru Municipality in Figures 2020. (2020). In Badan Pusat Statistika Kota Pekanbaru (Ed.), BPS Kota Pekanbaru.

Dowlatabadi, F. H. Saadat, S. & ahangiri. S. (2013). The relationship between religious attitude and marital satisfaction among married personnel of departements of education in Rasht City, Iran. International ournal of Advanced Studies in Humanities and Social Science (1), 608- 615.

Fowers, B. ., & Olson, D. H. (1993). ENRICH Marital Satisfaction Scale: A Brief Research and Clinical Tool. ournal of Family Psychology, 7(2), 176–185.

Goei, Y. A. (2017). ebakan Dalam Memilih Pasangan Hidup. urnal Psikologi Ulayat, 2(2), 412-419.

Goleman, Daniel; Boyatzis, Richard; Mckee, A. (2019). No Title No Title. ournal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Hurlock, E. B. (2003). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (5th ed.). Erlangga.

Gottman, .M. (2004). Daily marital interactions and positive affect during marital conflict among newlywed couples. Family Process. 43(3), 301-314

Handayani, N., & Harsanti, I. (2017). Kepuasan Pernikahan: Studi Pengaruh Konflik Pekeran-Keluarga Pada Wanita Bekera. urnal Psikologi, 10(01), 92–99.

Istiqomah, I & Mukhlis. (2015). Hubungan Antara Religiusitas dengan Kepuasan Perkawinan. urnal Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 11(2), 71–78.

Kuiper, N. A., Martin, R. A., (1993). Coping humor, stress, and cognitive appraisals. Canadian ournal of Behavioural Science, 25, 81-96

Kumala, Anisia, and Dewi Trihandayani. 2015. “Peran Memaafkan Dan Sabar Dalam Menciptakan Kepuasan Perkawinan”. Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris &Amp; Non-Empiris 1 (1). https://doi.org/10.22236/JIPP-5.

Kurtz, L. E., &Algoe, S. B. (2015). Putting laughter in context: Shared laughter as behavioral indicator of relationship well‐being. Personal Relationships, 22(4), 573- 590.

Liliana. (2008). Hubungan Antara Humor Styles dan Kepuasan Pernikahan Pada Dewasa Madya di akarta. urnal Binus. 4(2)

Muhid, A., Nurmamita, P. E., & Hanim, L. M. (2019). Resolusi Konflik dan Kepuasan Pernikahan : Analisis Perbandingan Berdasarkan Aspek Demografi. Mediapsi, 5(1), 49–61

Munandar, Utami. 2001. Psikologi Perkembangan Pribadi Dari Bayi Sampai Lanut Usia. akarta: UI Press.

Olson, D., DeFrain, ., & Skogrand, L. (2010). Marriages and families: Intimacy, diversity, and strengths. McGraw Hill

Prasetya. H. (2007). Komunikasi Humor Mengekspresikan Frustasi Tanpa Konfrontasi , Wacana Tahun V No 21. Hlm. 29-39.

Priest, R. F., & Thein, M. T. (2003). Humor appreciation in marriage: Spousal similarity, assortative mating, and disaffection. Humor: International ournal of Humor Research, 16, 63–78.

Puspitacandri, A. (2013). Pengaruh Kreativitas Verbal Terhadap Sense of Humor Siswa Akselerasi. urnal Psikologi Tabularasa, 8(2), 681–690.

Rahayu, E., & Hadriami, E. (2015). Stres Dan Sense of Humor Pada Guru Slb C. Psikodimensia, 14(2), 41–54.

Raudya, S.R. (2021). Hubungan Sense of Humor dengan Kualitas Komunikasi pada Pasangan Suami Istri yang Bekera (di Kantor BKAD Tanab Barat).

Saroglou, V. Lacour, C. Demeure, M. (2010). Bad Humor, Bad Marriage: Humor Styles in Divorced and Married Couples. Europe's ournal of Psychology. 6(3), 94-121

Stone, E. A., & Shackelford, T. K. (2006). Encyclopedia of social psychology, (R. F. Baumeister & K. D. Vohs, Eds.). Thousand Oaks, CA: Sage.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Thorson, . A., Powell, F. C., Sarmany‐Schuller, I., & Hampes, W. P. (1997). Psychological health and sense of humor. ournal of clinical psychology, 53(6), 605-619.

Wallerstein, . & Blakeslee, S. (1996), The Good Marriage , Warner Books, NewYork.

Yonela, S. (2019). Pengadilan Agama Pekanbaru Terima 1.251 Gugatan Perkara Perceraian. Retrieved November 20, 2019, from www.cakaplah.com website: https://www.cakaplah.com/berita/baca/2019/08/22/pengadilan-agama-pekanbaru-terima-1251-gugatan-perkara-perceraian#sthash.qyMHvtop.dpbs

Published
2022-08-31
Section
Articles
pdf
Abstract views: 649
downloads: 522