ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN POST PARTUM BLUES

Faktor Resiko POST PARTUM BLUES

Penulis

  • Sandra Harianis STIKes Husada Gemilang
  • Nurul Indah Sari STIKes Husada Gemilang

DOI:

https://doi.org/10.36341/jomis.v6i1.2141

Kata Kunci:

Postpartum blues, faktor resiko, angka kejadian

Abstrak

Depresi adalah gangguan umum pada wanita usia subur. Banyak wanita mengalami gejala depresi selama periode postpartum, mulai dari postpartum blues ringan hingga gangguan mood yang signifikan seperti depresi postpartum dan psikosis postpartum. Postpartum blues sangat umum, mempengaruhi 30-75% ibu baru. Bentuk perubahan suasana hati pascapersalinan ini bersifat self-limited dan tidak memerlukan pengobatan khusus selain pendidikan dan dukungan. Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. sampel dalam penelitian ini sebanyak 73 orang dengan menggunakan alat skrining Edinnburg Postnatal Depression Scale (EPDS). Penelitian dilakukan di Puskesmas Tembilahan Hulu dan Puskesmas Gajah Mada pada bulan Maret-April 2021. Data diambil dengan instrument test dan lembar observasi. Uji statistik dilakukan dengan Chi Square. Hasil analisis didapatkan adanya korelasi antara pendidikan kesehatan setelah persalinan yang diberikan tenaga kesehatan (p=0,001, CI 3,225 – 50,404, OR 12,750) dan keterlibatan keluarga dalam mengurus bayi (p=0,003, CI 2,020 – 32,594, OR 8,114) dengan kejadian postpartum blues. Sedangkan rencana kehamilan (p=0,736) dan komplikasi persalinan (p=0,969) berdasarkan uji statistik tidak memiliki korelasi yang signifikan. Dibutuhkan dukungan sosial, informasi  dan bantuan tenaga kesehatan bagi ibu yang mengalami postpartum blues dan dilakukan skrining postpartum blues sebelum ibu diperbolehkan pulang.untuk perawatan nifas dirumah

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

[1] D. Ernawati, W. O. Merlin, and I. Ismarwati, “Kejadian Postpartum Blues pada Ibu Postpartum di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta,” J. Ners dan Kebidanan (Journal Ners Midwifery), vol. 7, no. 2, pp. 203–212, 2020.

[2] J. Roito H, N. Nurmailis, and Mardiah, Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan Deteksi Dini Komplikasi. EGC, 2013.

[3] A. M. Abbas, M. N. Salem, M. N. Thabet, and H. Fouly, “Factors affecting the occurrence of postpartum depression among puerperal women in Sohag city, Egypt,” Proc. Obstet. Gynecol., vol. 7, no. 1, p. 4, 2017.

[4] R. Ariesca, S. Helina, and O. Vitriani, “Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Postpartum Blues Di Klinik Pratama Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru,” J. Prot. Kesehat., vol. 7, no. 1, 2019.

[5] R. P. Sari, A. Densy, and B. Keraman, “Analisis Faktor Risiko Kejadian Postpartum Blues Di Puskesmas Perumnas Kabupaten Rejang Lebong,” J. Midwifery, vol. 8, no. 1, pp. 29–36, 2020.

[6] A. Bener, L. M. Gerber, and J. Sheikh, “Prevalence of psychiatric disorders and associated risk factors in women during their postpartum period: A major public health problem and global comparison,” Int. J. Womens. Health, vol. 4, no. 1, pp. 191–200, 2012.

[7] D. E. Stewart, E. Robertson, M. Phil, C. Dennis, S. L. Grace, and T. Wallington, “Postpartum Depression: Literature review of risk factors and interventions,” WHO Publ., no. October, p. 289, 2003.

[8] C. Henshaw, “Mood disturbance in the early puerperium: a review,” Arch. Women’s Ment. Heal., vol. 6, no. 2, pp. s33–s42, 2003.

[9] “Postpartum mood disorders_ International Review of Psychiatry_ Vol 15, No 3.” .

[10] C. Henshaw, D. Foreman, and J. Cox, “Postnatal blues: A risk factor for postnatal depression,” J. Psychosom. Obstet. Gynecol., vol. 25, no. 3–4, pp. 267–272, Jan. 2004.

[11] M. E. A. Budiman, S. N. J. Sari, W. Kusumawardani, and D. Sutopo, “Strategy Intervention to Prevent and Reduce Postpartum Depression: A Systematic Review,” J. Ners, vol. 14, no. 3, p. 292, 2020.

[12] I. Kumalasari and H. Hendawati, “Faktor Risiko Kejadian Postpartum Blues Di Kota Palembang,” JPP (Jurnal Kesehat. Poltekkes Palembang), vol. 14, no. 2, pp. 91–95, 2019.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-01-25