KETEPATAN PEMBERIAN MP-ASI: PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA DAN KONTEKS BUDAYA

-

Abstrak

ABSTRAK

Kebiasaan masyarakat dapat mempengaruhi tindakan ibu dalam memberikan MP-ASI sebelum waktunya bayi diberi MP-ASI. Selain itu karena menurut ibu bayi yang menangis menunjukkan bayi masih lapar sehingga harus diberi makanan tambahan. Hal tersebut merupakan salah satu kegagalan dalam pemberian ASI Eksklusif kepada bayi sebelum berusia lebih dari 6 bulan. Pemberian MP- ASI terlalu dini memiliki dampak jangka pendek dan jangka Panjang. Menurut WHO bayi yang mendapatkan makanan pendamping ASI sebelum usia 6 bulan beresiko 17 kali lebih besar mengalami diare dan kemungkinan 3 kali lebih besar terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif dan mendapatkan MP-ASI dengan tepat waktu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan design cross sectional. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang didapatkan langsung dengan menyebarkan kuesioner kepada para responden. Penelitian ini di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru Riau. Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu yang mempunyai bayi usia 6-24 bulan dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 163 orang. Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh dukungan keluarga dan tradisi budaya terhadap ketepatan pemberian MP-ASI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dan tradisi budaya terhadap ketepatan pemberian MP-ASI dengan nilai P < 0,005. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan pemberian MP ASI di pengaruhi oleh dukungan keluarga dan juga tradisi budaya.