GAMBARAN KADAR BILIRUBIN DIRECT PADA PENDERITA TUBERCULOSIS (TB) SEBELUM DAN SESUDAH PENGOBATAN INTENSIF SELAMA SATU BULAN DI PUSKESMAS PEKANBARU

  • Eli Yusrita AKademi Analis kesehatan Pekanbaru

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis yang bersifat menular. Indonesia sendiri menepati urutan ketiga Negara penderita Tuberkulosis (Tb) tertinggi di dunia. Kasus Tuberkulosis (Tb) di Riau dari tahun ketahun semakin meningkat, untuk itu dibutuhkan pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis), yang terdiri dari isozianid, etambutom, pirazinamid, rimfampicin, dan streptomisin, yang dikonsumsi selama 6 bulan. OAT memiliki efek samping yang dapat menyebabkan gangguan fungsi hati ditandai dengan meningkatnya kadar bilirubin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar bilirubin direct pada penderita Tb paru sebelum dan sesudah pengobatan Intensif selama satu bulan di Puskesmas Pekanbaru. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan pre-post analitik, yaitu mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada objek tersebut. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini, sebelum mengkonsumsi obat sebanyak 10 orang dan setelah satu bulan mengkonsumsi obat sebanyak 10 orang. Hasil penelitian kadar bilirubin direct sebelum mengkonsumsi obat persentasenya 50% diatas normal dan dari hasil penelitian setelah mengkonsumsi obat selama satu bulan presentasenya 40% diatas normal.

 

Keywords: Bilirubin Direct, Tuberkulosis paru (Tb), OAT
Published
2017-12-29
Section
Articles
pdf (Bahasa Indonesia)
Abstract views: 775
downloads: 0